Part 25

334 22 0
                                    

Arka mengunyah sarapan paginya tanpa selera, pikirannya kemana mana. Ia memikirkan Diandra, yang manakah yang harus Arka percaya

"Ka" panggil sang ayah, Arka mendangahkan kepalanya menatap sang ayah

"Kata bunda kamu berantem sama Diandra, kamu ngga dengerin penjelasannya dulu?" tanya Dika, Arka menggelengkan kepalanya

"Kenapa?"

"Arka udah liat dengan mata kepala Arka sendiri"

"Apa salahnya kamu denger penjelasan nya?" Cecil kini angkat suara

Arka hanya diam, ia tau ia salah tak mendengarkan penjelasan gadisnya yang kini ada di Milan

"Arka berangkat dulu bun, yah" ucap Arka menyalami tangan kedua orang tuanya

Arka memarkirkan mobilnya ketika sampai disekolah, tiba tiba handphonenya berdering

"Hallo"

"Ke kantin" ucap Andri

Arka menutup sambungannya, dan berjalan ke arah kantin. Disana ada Andri, Seka, Putra, Rani, Iska dan Stief

Arka duduk disamping Seka, Arka menatap mereka semua

"Ada apa?" tanya Arka

"Lo ngga percaya sama kita kan? Ini ada saksiknya selain kita" ucap Rani.

Rani dan Iska memang sudah menjelaskan kejadiannya sebenarnya, namun Arka tak percaya dan menggangap mereka membela Diandra sahabat mereka

"Lo inget gue? Gue Stief, yang duduk sama Diandra di taman. Gue sebenernya tau masalah dia dari awal, waktu kejadian Luna jatoh gue ada disitu. Yang di bilang Diandra benar dia ngga ngapa ngapain, malah Luna yang main tangan. Dia nampar Diandra, dia ngata ngatain Diandra matre, dia ngatain Diandra jalang. Diandra berdiri sambil ngedeketin Luna, Diandra terus maju sampai akhirnya Luna kepeleset dan kepalanya kena batu. 2 hari kemudian gue liat Diandra nangis sendirian di taman, Gue tanya apa masalahnya tapi dia ngga mau cerita. Dan saat itu lo salah paham" ucap Stief

Arka mengusap wajahnya gusar, menyesali kesalahannya yang tak percaya kepada Diandra

Luna dan Kesya berjalan menghampiri Arka, ya Luna sudah dibolehkan keluar dari rumah sakit

"Arka" panggilnya, wajah Arka sudah merah padam

"Pergi lo dari sini! Lo udah nipu gue bangsat! Dasar perempuan ular" ucap Arka

"Lo ngomong apa si Arka" kini Kesya angkat suara

"Alah emang ni si nenek sihir ini ngga suka sama diandra dari dulu" ucap Seka menunjuk kearah Kesya

"Ngaku aja deh" ucap Putra

"Gue saksinya kejadian itu" ucap Stief yang geram dengan dua perempuan ini

"Arka lo percaya sama dia?" ucap Luna

"Iya lah, lagian selama ini gue bego kenapa bisa percaya sama lo berdua!" ucap Arka

Arka mengotak ngatik hpnya mencari kontak bundanya, Arka sengaja melosspeaker

"Hallo bunda"

"Iya, ada apa Arka?"

"Bunda, Arka mau drop out dua cewek yang namanya Luna dan Kesya. Mereka yang udah ngerencanain ini semua bunda, mereka nipu Arka, mereka ngomong macem macem sama Diandra, mereka juga nampar Diandra bunda"

"Wah dia ngga kenal bunda ya, ya udah bunda telfon kepala sekolah kamu dulu ya"

"Iya bun"

Arka langsung memutuskan sambungnnya, Luna dan Kesya sudah tak tau harus bagaimana

Menyimpan Rasa-2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang