Part 46

322 16 0
                                    

Diandra kini sedang berada didalam mobil, menuju bandara bersama Arka. Diandra banyak diam selama di perjalanan.

Arka yang menyadarinya, merasa aneh. Apa yang sedang di pikirkan gadisnya ini,

"Heii"

Arka menggenggam tangan Diandra, membuat Diandra terkejud.

"Mikirin apa si? Ngelamun terus"

"Ngga kok"

"Aku takut ka, takut sesuatu terjadi sama kamu. Semoga ini semua cuma perasaan aku" batin Diandra.

Arka dan Diandra turun dari mobil setibanya di bandara, mereka berjalan menghampiri Cecil, Dika, Alea, Rani, Iska, Seka, Putra dan pak Rohmah.

"Gandengan teross" ucap Seka

"Sirik tanda tak mampu!" ucap Diandra

"Iyalah dia ngga mampu, kan dia jomblo" ucap Iska,

"Sabar aing" ucap Seka.

Cecil, Dika dan pak Rohmah berjalan menghampiri mereka semua.

"Ayo nak" ucap pak Rohmah,

Arka memeluk bundanya "Doain Arka ya bun" ucap Arka mencium tangan bundanya,

"Pasti sayang"

Cecil mengecup pipi Arka, Arka beralih memeluk sang ayah.

"Doain Arka yah" ucap Arka disela sela pelukannya.

"Selalu dong"

Arka memeluk Alea "Jangan nakal selama ngga ada gue"

"Iya kak, jangan kangen lea ya"

Arka terkekeh mendengar ucapan Alea, Arka memeluk ketiga temannya "Hati hati ka" ucap Andri,

"Gue titip Diandra"

"Sans" ucap mereka berbarengan,

"Titip Diandra" ucap Arka kepada Iska dan Rani. Iska dan Rani mengangguk.

Arka menatap Diandra yang matanya sudah berkaca kaca sejak tadi, Arka memeluknya.

"Cepet pulang" ucap Diandra

"Belum berangkat udah disuruh pulamg aja" ucap Arka terkekeh

"Kalau udah sampai telfon"

"Hm"

"Hati hati, jaga hati"

"Iya sayang"

Setelah itu Arka melepas pelukannya, Arka berjalan meninggalkan mereka semua bersama pak Rohmah.

Diandra menatap kepergian Arka yang semakin lama semakin menjauh dari pandangannya.

"Di kamu mau bareng bunda sama ayah?" tanya Cecil,

"Ngga usah bun, nanti Di bareng sama mereka aja" ucap Diandra tersenyum ramah.

"Yasudah, kalau gitu bunda pergi dulu ya. Hati hati sayang" ucap Cecil setelah itu pergi bersama Dika dan Alea.

"Ayo Di" ajak Iska, mereka berjalan keluar dari bendara menuju mobil.

Diperjalan Diandra terus memikirkan Arka, Diandra berharap apa yang selama ini ditakutkannya hanyalah perasaanya saja.

Seka yang satu mobil dengan Diandra memperhatikan Diandra yang sejak tadi hanya diam. Tak seperti biasanya,

"Lo mikirin Arka?" tanya Seka

Diandra mengangguk "Gue takut, perasaan gue ngga enak dari kemarin kemarin" ucap Diandra dengan nada sedih.

"Arka ngga bakal kenapa napa, Arka bakal balik jadi lo sans aja" ucap Seka

"Lo mau langsung balik?" tanya Seka, dan Diandra mengangguk.
Seka menjalankan mobilnya menuju rumah Diandra.

****

1 jam 45 menit waktu tempuh jakarta-batam menggunakan pesawat. Kini Arka sudah menginjakan kakinya di kota batam.

Arka dan pak Rohmah berjalan menghampiri taksi, setelah itu pergi menuju hotel yang telah di booking oleh pihak sekolah.

Sesampainya di hotel pak Rohmah menghampiri resepsionis "Kamu tunggu di sini ya"

Arka mengangguk, pak Rohmah berbicara dengan resepsionis hotel yang akan mereka tempati.

Tak lama pak Rohmah kembali menghampiri Arka "Kamar kamu nomer 25 dilantai 3, bapak harus mengurus beberapa hal lain. Kamu bisakan sendiri?"

"Bisa pak"

"Yasudah, kamu boleh menuju kamar kamu"

Arka menyalami tangan pak Rohmah. Setelah itu berjalan memasuki lift menuju lantai 3.

Setibanya di kamar Arka langsung menjatuhkan tubuh nya dikasur, Arka mengecek jam yang melingkar di tangannya.

Arka mencari hpnya yang berada didalam tas, Arka segera menghubungi Diandra dengan video call.

"Haii"

Sapa Diandra dari via telfon, nampaklah wajah Diandra yang tersenyum,

"Haii"

"Gimana batam bagus ngga?"

"Lebih bagus kalau ada kamu di sini"

"Gombal aja"

"Serius"

"Iya-in, gimana kamarnya?"

"Orang tuh nanyain akunya, bukan kamarnya"

Diandra menepuk dahinya, Arka yang melihat terkekeh.

"Ohh iya lupa"

"Udah makan?"

"Udah, kamu?"

"Nanti nunggu pak Rohmah"

"Sabar ya, Di tau nunggu itu ngga enak"

"Ngga usah curhat"

"Hehe"

"Gue tutup ya"

"Hm, i love you"

"I love you too"

Sambungan terputus, Arka memejamkan matanya terlelap kedalam mimpinya.

Sedangkan di tempat lain Diandra merasa lega, apa yang selama ini dikhawatirkan nya hanyalah perasaanya saja.

****

Next?Votment-,-

Follow!
Ig//triaslsbilh21
Tq.

Menyimpan Rasa-2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang