"Mah, mamah where are you" teriak Kean menuruni tangga.
"Kean, ngga usah teriak teriak pusing mamah dengarnya!" ucap Angel menghampiri anaknya yang sedang duduk diruang tamu.
"Mah, mamah tau kan Diandra? Anak nya tante Shella" ucap Kean menatap Angel.
"Iya tau, kenapa?"
Sebenarnya Kean sudah tau tentang persahabatan Angel dan yang lainnya. Kean juga tau bahwa Arka dan Diandra itu memiliki hubungan.
Bahkan orang tuanya sengaja memindahkan sekolah Kean di SMA Harapan 3."Dia kecelakaan mah" ucap Kean
"Kamu kalau ngomong suka bercanda!" ucap Angel tak percaya dengan putra semata wayangnya ini.
"Ish mamah, siapa yang lagi bercanda si! Mamah ngga liat apa muka Kean yang ganteng ini lagi serius" ucap Kean
"Mah" panggil Raka menghampiri Angel dan Kean.
"Kenapa pah?" tanya Angel.
"Diandra kecelakaan mah! Saraf matanya ada yang rusak. Dia mengalami kebutaan untuk sementara sampai ada pendonor"
"What!" ucap Angel dan Raka.
Raka memang sudah tau berita Diandra kecelakaan, namun ia kira hanya luka biasa.
"Ya udah, sekarang kalian siap siap kita ke Rs" ucap Raka langsung diangguki oleh istri dan anaknya.
Kini mereka sudah berada di Rs. Pluit Gading, tempat dimana Diandra dirawat.
"Ruang apa pah?" tanya Angel.
"UGD"
Sesampainya di depan ruangan UGD, Angel langsung memeluk Shella.
"Gimana keadaannya? Kok ngga ada yang ngabarin gue?"
Ketika Shella hendak menjawab datang Airin dan Karin "Shella"
Mereka saling berpelukan memberi kekuatan kepada Shella.
"Gue bingung harus ngapain dulu, bau sempat kabarin kalian sekarang" ucap Shella
"Cecil mana?" tanya Angel.
"Ahh lagi ngajak Arka makan di kantin" ucap Shella.
Kean menghampiri teman teman Arka dan Diandra.
"Jangan bilang lo Kean, anaknya tante Angel" ucap Iska dan Rani bersamaan. Kean mengangguk sambil cengengesan.
"Anjirrrr! Pantesan kayak pernah ketemu" ucap Rani.
"Gimana Diandra? Arka kemana?" tanya Kean.
"Diandra belum dapet pendonor, Diandra masih koma. Keadaan Arka kacau" ucap Putra.
Arka menghampiri mereka semua, lalu Arka menatap Kean "Ngapain lo di sini" tanya Arka tanpa sadar bahwa ini adalah Kean teman kecilnya sebelum Kean pindah ke Yogya.
"Ka, ini Kean. Kean temen kita dulu" ucap Iska.
"Kean anaknya tante Angel?"
Rani dan Iska mengangguk, Arka sempat menunjukkan wajah syoknya. Namun wajahnya kembali datar.
****
Satu minggu berlalu, Diandra belum bangun dari koma. Selama itu pula Arka tak pernah absen mengunjungi Diandra sebelum sekolah.
Karena hari ini hari minggu, Arka datang menjenguk Diandra kembali sembari membawa bunga.
Ketika Arka memasuki ruangan UGD, semua menatapnya. Saat ini semuanya sedang berkumpul tak ada dari mereka yang pergi keluar kota.
Arka menghampiri sahabat sahabat bundanya sambil menyalaminya.
"Alea kemana bun?" tanya Arka kepada Cecil.
"Alea lagi bujuk Arsen makan"
Sejak pertama Diandra masuk rumah sakit, Arsen susah untuk makan. Arsen sangat tidak bisa menerima keadaan ketika mendengar kakaknya mengalami kebutaan.
Tangan Diandra mulai bergerak "Ar..ka" sontak semuanya menoleh kearah Diandra.
"Iya sayang, aku di sini" ucap Arka
Revan segera memencet bel panggilan dokter yang berada diruangan, dokter datang dan memasuki ruangan.
"Alhamdulillah Diandra sudah sadar, Diandra masih butuh istirahat. Dan Diandra butuh support untuk saat ini. Kalau begitu saya permisi" icap dokter itu berlalu pergi.
"Mom, kok semuanya gelap. Mom kok Di ngga bisa liat mom!" Diandra meraba raba.
Shella langsung menangis dan memeluk putrinya "Di anak mommy yang cantik, kamu harus kuat ya mom bakal cari pendonor" ucap Shella.
"Dad, mom bohong kan Dad, ini ngga mungkin kan Dad! Dad jawab Di!"
"Arka! Ini bohong kan, ngga mungkin ka,ngga mungkin" ucap Diandra menangis.
Shella sudah menangis tak kuasa lagi melihat putrinya yang tak bisa menerima keadaannya saat ini.
Shella dan yang lainnya keluar menyisakan Arka dan teman teman Diandra.
Rani dan Iska sudah saling berpelukan tak kuasa menahan tangisnya, melihat Diandra yang saat ini histeris.
"Gue minta waktu berdua sama Diandra dulu" ucap Arka dingin. Mereka semua keluar dari ruang UGD. Memahami suasanan hati Arka dan Diandra.
"Sayang"
"Ngga ka, gue buta ka gue buta. Gue cacat" ucap Diandra sembari menangis.
Arka menghela nafas "Hei, kamu bakal liat lagi secepatnya. Apa perlu Aku yang donorin mata aku buat kamu? Aku mau kok Di. Asal kamu bisa liat lagi"
Diandra tak menjawab, Diandra diam dan bungkam. Tak menyangka dengan kondisinya saat ini.
Arka memeluk tubuh Diandra erat sangat erat, awalnya Diandra meronta. Namun tenaga Arka mengalahkan tenaga Diandra yang baru pulih dari koma.
"Aku takut ka, kamu ngga akan tinggalin aku kan?" tanya Diandra disela sela tangisnnya.
"No honey. I'm still here, until whenever i am with you." ucap Arka melepas pelukannya.
Pintu ruangan terbuka kembali, maaf tuan nona Diandra akan dipindah ruangan.
****
Next? Votment-,-
Follow!
Ig//triaslsbilh21
Tq
![](https://img.wattpad.com/cover/174513389-288-k191756.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Menyimpan Rasa-2
Roman pour AdolescentsKarena aku mencintaimu tanpa "karena"-Arka Ardikari Bagaskara Ini adalah sekuel menyimpan rasa part 1. Bagi yg belum membaca part 1 silahkan baca terlebih dahulu.