Arka dan Diandra menikmati suasana ini dalam diam, Arka tak ingin berbicara begitupun Diandra. Mereka berdua hanya saling memeluk tanpa mengucap apapun.
"Liat tuh bunga yang aku bawaiin kesini udah pada layu" ucap Arka setelah hening cukup lama.
Diandra melepaskan pelukannya, menoleh ke arah samping disana ada 10 tangkai bunga mawar yang sudah layu.
"Uhh ternyata pacar Di bisa sweet juga, ahh gemess dehh" ucap Diandra sembari mencubit pipi Arka.
"Sakit Di"
"Hehe sorry"
"Udah belum berduaannya?" tanya Alea memasuki ruangan bersama yang lain.
"Ahh jangan gitu dong kan Di malu" ucap Diandra.
"Biasanya juga malu maluin" celetuk Seka.
"Karena Di baru sembuh, Di ngga mau berantem dulu. Jadi terserah Seka mau ngomong apa terserah!" ucap Diandra membuat seisi ruangan tersenyum.
"Dad, ayo kita pulang" ajak Diandra
"Belum boleh sayang, kamu masih harus dirawat. Lusa baru boleh pulang" ucap Revan
"Ya udah, mom, dad, omma, oppa, tante Cecil, om Dika keluar dulu ya" ucap Shella meninggalkan mereka.
"Ehh Di tau ngga?" tanya Iska,
"Ngga"
"Ihh dengerin dulu" ucap Iska.
"Arka sekarang jadi ketua basket" ucap Iska,
Diandra menoleh kearah Arka "Hei pacarnya Diandra, congratulations" ucap Diandra.
Arka terpilih menjadi ketua basket tiga hari yang lalu.
"Terus satu lagi Di" ucap Rani.
"Apa lagi? Kayaknya banyak banget hal yang gue lewatin"
"Kean, dia anak tante Angel"
Wajah Diandra terlihat syok "Jadi lo Kean anaknya tante Angel? Yaampun!"
"Ngga nyangka kan lo? Sama kita juga kaga" ucap Seka.
"Ehh kita harus pulang nih, kita balik duluan ya Di, Bye Di bye Arka" ucap Iska lalu mereka pergi meninggalkan ruangan.
Diandra menatap Arka, setelah Diandra lihat lihat ternyata kekasihnya ini memiliki wajah yang sempurna.
"Apa?"
Tanya Arka yang merasa ditatap tak biasa oleh Diandra "Ternyata pacar gue ganteng" ucap Diandra sembari tertawa.
"Ternyata pacar gue bego" balas Arka. Diandra melotot mendengar ucapan Arka.
"Hahaha" Arka tak tahan melihay ekspresi Diandra.
"Ngga kok, pacar gue ini cantik"
Blushh
Pipi Diandra tiba tiba berubah menjadi merah "Di, kan kamu baru sembuh kok udah pake blush on aja?" ledek Arka
Diandra menutuo wajahnya dengan kedua tangannya karena malu. "Ahh Arka"
Arka terkekeh melihat tingkah Diandra, Arka berjalan mendekati Diandra.
"Buka" titah Arka,
"Ngga mau"
"Buka sayang"
Diandra luluh dengan panggilan sayang Arka, Diandra menundukkan kepalanya.
Tak ingin menatap Arka, karena merasa malu. Arka memegang wajah Diandra hingga mereka bertatapan.
"I Miss You" bisik Arka
"I Miss You Too"
Diandra memeluk Arka, entahlah saat ini ia hanya ingin bersama dengan Arka.
"Arka kemana kek, bosen tau di kamar terus" ucap Diandra
"Taman mau?"
Diandra mengangguk, mereka berjalan mengunjungi taman belakang rumah sakit.
Diandra dan Arka duduk disalah satu kursi taman, Arka memandang wajah Diandra dari samping.
Untuk saat ini kebahagian Arka adalah melihat Diandra bahagia.
"Arka aku boleh nanya sesuatu?" tanya Diandra menoleh ke arah Arka.
"Hm?"
"Cita cita kamu mau jadi apa?"
"Nerusin perusahaan ayah" ucap Arka,
"Kenapa?" sambungnya.
"Ngga papa, aku tuh pengen jadi dokter" ucap Diandra sembari menunjukkan senyum andalannya yang mampu menyihir siapa saja yang melihat senyumnya.
"Kenapa?"
"Biar bisa obatin banyak orang, biar bisa obatin kamu" ucap Diandra
"Mulia sekali" ucap Arka senyum kearah Diandra.
"Jangan senyum kayak gini ke orang lain"
"Kenapa?"
"Nanti cewek yang liat senyum kamu, jadi suka" ucap Diandra.
"Tenang aja hati aku udah stay di kamu" ucap Arka, kembali membuat Diandra bulshing.
"Ayo masuk, kamu harus makan siang"
Arka mengajak Diandra kembali keruangannya.
"Kamu tau ngga?" tanya Arka
"Waktu kamu koma, aku ngomong sendiri kayak orang bego" ucap Arka.
Diandra tertawa mendengarnya "Aku denger" ucap Diandra,
"Serius?"
"Iya, cuma mata aku susah buat di buka"
"Pantesan ya sekarang kamu udah ngga cuek bebek lagi, walaupun kadang kadang masih suka kembali kayak manusia kutub" ucap Diandra
Arka tak membalas ucapan Diandra, hingga tibalah mereka di depan ruangan Diandra.
****
Next? Votment-,-
Follow!
Ig//triaslsbilh21
Tq.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menyimpan Rasa-2
Teen FictionKarena aku mencintaimu tanpa "karena"-Arka Ardikari Bagaskara Ini adalah sekuel menyimpan rasa part 1. Bagi yg belum membaca part 1 silahkan baca terlebih dahulu.