Hold Me Tight (2)

5.5K 620 57
                                    

Setelah memastikan Mingyu pergi, Wonwoo membereskan meja makan. Dengan senyum indah menghiasi wajah manisnya. Ya, ia berkeyakinan bahwa semua akan indah pada waktunya. Ia hanya perlu bersabar. Dan Mingyu pasti akan membuka hatinya untuk Wonwoo. Ya, semoga.

.

.

.

~Hold Me Tight~


Namja manis bermarga Jeon itu terlihat bersenandung kecil. Jangan lupakan tangannya yang dengan lincah memotong berbagai sayuran untuk ia masak. Ah, sebentar lagi memang akan memasuki jam makan malam. Dan ia harus segera memasak makan malam sebelum sang suami pulang.

Setelah merasa rasa masakannya telah pas, namja manis itu segera mematikan kompor dan menyajikan masakan itu ke meja makan.

"Ah, aku harus segera mandi." Gumamnya setelah selesai menata semua makanan ke atas meja makan.

Namja manis itu melangkahkan kakinya menuju kamar. Ia harus sudah membersihkan diri sebelum Mingyu pulang. Ia tak ingin suaminya itu melihat ia yang masih kumal dan berkeringat. Ah, kau tak sadar saja, bahkan walau kau sedang berkeringat kau itu tetap manis, tuan Kim Wonwoo.

.

Hanya butuh waktu lima belas menit untuk Wonwoo membersihkan diri. Sekarang ia terlihat jauh lebih segar. Dan tentunya semakin manis.

Wonwoo melangkahkan kakinya keluar dari kamar, bertepatan dengan kedatangan sang suami.

"Ah, kau sudah pulang?" Mingyu hanya berdeham sebagai jawaban. Dengan sigap namja manis itu segera mengambil tas dan juga jas yang dikenakan oleh sang suami. Ah, bukankah ia adalah pasangan sang sangat pengertian?

"Kau akan mandi dulu atau langsung makan?" Wonwoo kembali bertanya kepada Mingyu.

"Aku akan mandi dulu." Ucap Mingyu dan diangguki oleh Wonwoo.

"Baiklah kalau begitu. Aku akan menyiapkan airnya." Ucap Wonwoo dan segera beranjak untuk menyiapkan semua keperluan sang suami.

.

.

.

Pasangan yang baru menikah sekitar sebulan yang lalu itu sedang menikmati makan malam mereka. Tak ada suara, selain dari sumpit dan sendok yang beradu dengan mangkuk.

Mereka terlihat menikmati makan malam mereka. Terutama Mingyu. Ia selalu puas dengan masakan Wonwoo. Walau namja Kim itu tak pernah memuji masakan sang pasangan hidup secara langsung, namun namja tampan itu selalu menghabiskan semua makanan yang telah dimasak oleh Wonwoo. Bukankah itu sudah menandakan bahwa ia menyukai masakan Wonwoo?

Setelah selesai makan. Mingyu memilih untuk menonton televisi. Tentu saja yang ia tonton adalah berita yang membahas saham. Sementara Wonwoo segera merapikan meja makan dan mencuci semua peralatan makan yang kotor.

Selesai mencuci, namja manis itu memilih untuk menyusul Mingyu. Mingyu memang dingin kepada Wonwoo. Namun bukan berarti namja Kim itu kasar kepada pasangan hidupnya. Sampai saat ini ia hanya dingin dalam sikap. Namun untuk main tangan, ia tak pernah.

Wonwoo mendudukkan dirinya disebelah Mingyu. Tentu dengan Mingyu yang masih fokus pada acara yang ditampilkan dari layar televisi.

"Besok kita berangkat ke Jepang."

Ucapan Mingyu yang tiba-tiba membuat Wonwoo terkejut. Seingatnya ia dan Mingyu tak ada rencana untuk pergi ke Jepang.

"Eomma yang meminta kita untuk berlibur. Eomma bilang itu sebagai hadiah pernikahan kita." Lanjut Mingyu, seolah tahu isi pikiran sang pasangan hidup.

Wonwoo akhirnya mengangguk. Mereka memang belum sempat untuk berbulan madu. Lebih tepatnya saat itu Mingyu menolak dengan alasan pekerjaan. Namun sekarang sepertinya sang eomma memaksa. Yang akhirnya mau tidak mau Mingyu menyetujuinya.

"Kalau begitu aku akan menyiapkan keperluan kita." Ucap Wonwoo dan diangguki oleh Mingyu.

Wonwoo melangkahkan kakinya menuju kamar. Ia harus menyiapkan semua keperluan mereka untuk ke Jepang. Ah, mengingat mereka akan berbulan madu membuat pipi namja manis itu tiba-tiba merona. Walau ia tak yakin bahwa mereka akan benar-benar berbulan madu. Karena sampai sekarangpun Mingyu belum menyentuh Wonwoo lebih. Paling mereka hanya berpelukan saat tidur. Itupun karena Wonwoo yang meminta. Entahlah Wonwoo sendiri tak tahu kenapa sang suami belum menyentuhnya seperti pengantin baru pada umumnya. Ah, mungkin saja Mingyu masih belum bisa menyentuh Wonwoo karena Wonwoo adalah laki-laki. Karena yang Wonwoo tahu, Mingyu dulunya adalah straight. Ditambah Mingyu memang sempat menolak perjodohan mereka. Saat itu Mingyu mengatakan bahwa ia tak ingin terikat oleh pernikahan. Apalagi ia harus menikah dengan seorang namja.

.

"Kau belum selesai?" Suara Mingyu membuat Wonwoo sedikit terkejut. Ah, ternyata ia tadi sempat melamun.

"Ah, sebentar lagi. Ada yang kau perlukan, Mingyu?" Namja Kim itu menggeleng sebagai jawaban.

"Cepat selesaikan dan segera tidur." Ucap Mingyu dan diangguki oleh Wonwoo.

Mingyu menyamankan tubuhnya. Hari ini ia memang merasa sedikit lelah. Karena besok ia harus pergi ke Jepang, membuat ia harus menyelesaikan semua pekerjaannya agar tak menumpuk.

Mingyu yang sudah hampir pergi ke alam mimpi kembali terjaga saat merasakan seseorang memeluk tubuhnya. Ah, kalian pasti tahu siapa pelakunya. Tentu saja Kim Wonwoo. Mingyu memang tak pernah menolak ataupun marah jika Wonwoo memeluknya saat tidur. Walaupun saat awal pernikahan mereka ia sempat menolak. Namun akhirnya ia luluh setelah ia tahu bahwa Wonwoo memang tak akan bisa tidur jika ia tak memeluk seseorang. Dulu saat ia kecil, ia selalu tidur dengan orang tuanya. Lalu saat ia remaja dan belum menikah, Wonwoo selalu tidur bersama adik sepupunya, Jeon Jungkook.

.

.

.

Perjalanan yang ditempuh oleh pasangan baru itu membuat mereka kelelahan. Setelah pesawat yang mereka tumpangi mendarat di Jepang. Pasangan muda itu memutuskan untuk segera pergi ke hotel yang tentu saja sudah disiapkan oleh nyonya Kim. Ah, wanita yang telah melahirkan Mingyu ke dunia itu memang sudah mempersiapkan semuanya dengan baik.

"Istirahatlah. Aku akan membereskan barang-barang kita." Ucapan Wonwoo hanya dijawab deheman oleh sang suami. Sementara Wonwoo yang sudah terbiasa dengan sikap namja Kim itu hanya bisa menghela napas dan memilih untuk segera membereskan barang-barang miliknya dan milik Mingyu.

Namja tampan bermarga Kim itu merebahkan tubuhnya. Ia masih sangat mengantuk saat ini. Pagi tadi ia memang bangun lebih awal, karena jadwal penerbangan mereka yang memang pagi.

"Mingyu, kau ingin sarapan?" Hampir saja Mingyu mengarungi alam mimpi, sampai suara Wonwoo membuat namja Kim itu kembali terjaga.

"Terserah." Dan jawaban yang diberikan oleh namja Kim itu sungguh tak sesuai dengan harapan Wonwoo. Namun sekali lagi, ia hanya bisa menghela napas.

"Kalau begitu aku akan memesan makanan." Ucap Wonwoo, lirih. Jangan lupakan senyuman manis yang menghiasi wajahnya. Sedingin apapun Mingyu padanya, Wonwoo akan selalu mencoba untuk memperlihatkan senyumannya. Karena ia yakin, semua akan baik-baik saja dengan senyuman.

.

.

.

TBC

Ayooooo....
Ayoooooo.......
Ojo lali vote karo komen 😂😂😂

Saranghae
❤❤❤❤

Hold Me Tight 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang