Hold Me Tight (3)

4.9K 586 46
                                    

"Kalau begitu aku akan memesan makanan." Ucap Wonwoo, lirih. Jangan lupakan senyuman manis yang menghiasi wajahnya. Sedingin apapun Mingyu padanya, Wonwoo akan selalu mencoba untuk memperlihatkan senyumannya. Karena ia yakin, semua akan baik-baik saja dengan senyuman.

.

.

.

~Hold Me Tight~


Hari masih sangat pagi saat ini. Bahkan mentari saja masih terlihat malu-malu untuk memperlihatkan sinarnya. Namun seorang namja manis telah terbangun dari tidurnya. Bahkan sekarang ia terlihat sudah sibuk dengan berbagai macam bahan makanan. Ya, ia ingin memasak untuk sarapannya dengan suami.

Hotel yang mereka tempati memang sangat mewah dan lengkap. Bahkan disana juga tersedia dapur yang cukup luas, tentu dengan perabotan yang lengkap. Sejujurnya ia bisa saja memesan makanan di hotel itu. Namun ia enggan. Ia ingin memasak sendiri untuk suaminya. Seperti kebiasaannya setelah ia menikah. Ah, siapapun pasti akan bahagia mempunyai pasangan seperti Wonwoo.

Wonwoo tersenyum puas saat semua hidangan telah tertata rapi di atas meja. Hanya tinggal menunggu Mingyu bangun dan mereka akan sarapan bersama.

Tak perlu menunggu lama. Namja yang telah resmi menjadi pasangan hidupnya itu bangun. Ah, bahkan namja tampan itu telah membersihkan diri. Membuatnya semakin terlihat tampan.

"Aku sudah menyiapkan sarapan untuk kita." Ucap Wonwoo, saat sang pasangan hidup telah sampai diruang makan.

Namja Kim itu hanya berdeham dan segera duduk untuk menikmati makanan yang telah susah payah dibuat oleh Wonwoo. Seperti biasa, Mingyu selalu menikmati masakan dari namja manis itu. Masakan Wonwoo entah kenapa memang selalu saja pas untuk lidahnya. Ah, atau karena didalamnya terdapat bumbu tambahan? Bumbu cinta? Entahlah.

"Setelah ini bersiaplah. Kita akan pergi." Wonwoo sedikit tersentak. Ah, ia ternyata sedari tadi melamun. Atau lebih tepatnya sibuk menatap namja tampan yang ada dihadapannya. Sepertinya ia terlalu terpesona kepada namja Kim itu.

"Baiklah." Hanya itu jawaban yang Wonwoo berikan. Ia enggan untuk bertanya. Lagi pula kemanapun Mingyu mengajaknya pergi, ia pasti akan bersedia.

Selanjutnya hanya keheningan yang tercipta. Mereka melahap makanan mereka dalam diam. Bahkan sampai makanan mereka habis dan akhirnya mereka bersiap untuk pergi.

.

.

.

Wonwoo menatap tak percaya pada pemandangan yang ada dihadapannya. Pantai. Ya, ternyata Mingyu mengajaknya untuk pergi ke pantai. Ah, maksudnya sang ibu yang telah menyiapkan tempat-tempat mana saja yang harus pasangan muda itu kunjungi. Dan tempat pertama yang menjadi tujuannya adalah pantai. Pantai dengan pasir putih yang terlihat sangat indah. Bahkan mempesona.

Binar bahagia terlihat jelas dimata seorang Kim Wonwoo. Sungguh. Ia sangat bahagia, saat ini. Hamparan luas pasir putih yang membentang. Udara sejuk pantai yang menerpa kulit putihnya. Suara deburan ombak yang terdengar sangat merdu dipendengarannya. Sungguh sempurna.

Wonwoo segera berlari. Ia ingin bersentuhan dengan air laut yang dingin. Ah, pasti sangat menyenangkan. Bahkan sekarang ia seakan lupa dengan keberadaan Mingyu. Dan memilih untuk berlari kesana kemari. Seolah bermain dengan ombak yang mendekat.

Sosok manis itu berlari dan tertawa saat ombak mulai mendekat. Begitu menikmati.

Sementara Mingyu hanya berdiri sedikit jauh dari tempat Wonwoo berada. Tentu dengan matanya yang mengawasi sang pasangan hidup. Ia sangat sadar bahwa Wonwoo sangat ceroboh. Jadi ia harus mengawasinya agar sesuatu yang tidak diinginkan tidak terjadi.

Wonwoo tenggelam, misalnya? Sungguh. Ia tak ingin mati terbunuh oleh ibunya sendiri karena membuat sang menantu kesayangan celaka. Ia masih sayang nyawa.

"Hahahaha." Lagi. Tawa mengalun indah dari belah bibir manis seorang Kim Wonwoo. Membuat tanpa sadar bibir namja yang sedari tadi memperhatikannya tertarik. Menampilkan senyum kecil yang terlihat sangat mempesona. Tentu saja. Diam saja ia sudah mempesona. Apalagi tersenyum.

Namun senyuman itu hilang seketika saat netra bak rubah itu menatapnya. Bahkan sekarang sang pemilik mata telah berjalan mendekat. Sementara Mingyu memilih untuk mengalihkan pandangannya. Berpura-pura seolah ia tak memperhatikan Wonwoo sedari tadi.

"Mingyu, kau tak ingin bermain air?" Wonwoo bertanya dengan binar harap yang terlihat jelas dari mata indahnya. Sungguh. Ia ingin menikmati suasana ini dengan Mingyu, sang suami. Namun harapan itu luruh seketika saat gelengan yang ia dapatkan sebagai jawaban. Ah, seharusnya ia sudah kebal dengan semua penolakan Mingyu. Namun ternyata ia tak sekebal itu. Hatinya masih saja sesak saat mendapatkan penolakan dari sang pasangan hidup.

"Ah, baiklah. Kalau begitu aku akan kesana dulu." Lirih, Wonwoo. Bahkan dari suaranya saja terdengar jelas bahwa Wonwoo kecewa. Sangat kecewa.

Wonwoo kembali melangkahkan kakinya. Walau tak sesemangat tadi. Bahkan namja manis itu sekarang berjalan dengan menunduk. Namun kepala yang menunduk itu segera mendongak saat melihat ada kaki yang berjalan berdampingan dengannya. Dan ia sungguh terkejut saat ternyata kaki itu adalah milik Mingyu.

"Sepertinya bermain air tidak buruk." Sungguh. Ucapan sederhana dari namja Kim itu berhasil membuat raut kekecewaan itu berubah menjadi raut kebahagiaan. Senyum segera terulas apik diwajah manis seorang Kim Wonwoo.

Mereka berlarian disepanjang pantai indah itu. Membuat banyak pasang mata yang menatap mereka dengan tatapan kagum. Bayangkan saja, jika kalian sedang berada dipantai lalu ada seorang namja tampan dan seorang namja manis yang berlarian. Semua yang melihat mereka pasti tak bisa untuk tak mengulas senyum.

Mereka memang menjadi pusat perhatian, sekarang. Namun sepertinya dua anak adam itu tak perduli. Seakan tempat itu hanya ditempati oleh mereka berdua saja. Sungguh terlalu.

Akhirnya hari itu mereka lewati dengan keceriaan. Wonwoo bahagia? Tentu saja. Setidaknya hari itu Mingyu tak mengabaikannya. Mereka benar-benar melewati hari itu dengan suka cita.

Ah, namja manis itu sudah berjanji pada dirinya sendiri, bahwa mulai sekarang ia akan lebih berusaha untuk mendekati Mingyu. Walau ia sadar bahwa itu tak akan mudah. Namun ia tak akan pentang menyerah. Ia yakin bahwa lambat laun Mingyu akan menerima kehadirannya. Sebagai pasangan hidup. Sebagai seseorang yang akan selalu berada disampingnya sampai maut memisahkan.

Ya, semoga saja seorang Kim Mingyu bisa segera membuka hatinya untuk Wonwoo.

Karena bukankah cinta bisa datang karena terbiasa?

.

.

.

TBC

Aku bali meneeeeehhhhh.....
Gimana? Kok responnya dikit banget???? Kurang pada suka sama cerita ini ya???
Oke...aku mau bilang kalau sepertinya aku gak akan ngasih konflik yang terlalu berat dicerita ini...
Kalaupun ada paling cuma dikit 😂😂😂😂
Setuju ora?????
Biar hidup aku aja gitu yang berat...cerita ini jangan 😂😂😂😂
Sampai jumpa dichapter selanjutnya...

Saranghae
❤❤❤❤

Hold Me Tight 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang