Hold Me Tight (22)

2.6K 307 23
                                    

Rowoon tak bertanya lagi. Ia lebih memilih untuk menyamankan dirinya. Memeluk Chan Hee memang selalu menjadi favorit untuk Rowoon. Entahlah. Ia selalu merasa nyaman dan tenang saat tubuh mungil itu berada dalam pelukannya. Ah, seharusnya kau sudah menyadari apa yang kau rasakan itu tuan Kim.

.

.

.

~Hold Me Tight~

"Appa, aku ingin pergi ke rumah Hyunjin hyung." Rengekan Jeongin membuat Wonwoo menghela napas. Sejujurnya ia ingin Jeongin berada dirumah. Namun sepertinya bocah manis itu sudah merindukan sang hyung tampan. Seseorang yang beberapa hari ini selalu bermain dengan Jeongin.

"Jeongin tidak ingin menemani appa dirumah?" Wonwoo bertanya lembut. Membuat bocah manis kesayangannya itu terlihat berpikir. Sejujurnya ia ingin menemani sang appa yang sekarang berada dirumah sendirian. Karena sang daddy sedang pergi ke kantor. Namun ia juga ingin bertemu dengan Hyunjin. Hyung tampan yang beberapa hari ini selalu bermain bersamanya. Entahlah. Walau belum lama kenal, namun ia sudah sangat nyaman bersama dengan putra dari keluarga Hwang itu.

Wonwoo yang melihat Jeongin terdiam jadi tak tega. Ia mengusap kepala putra manisnya itu dengan sayang.

"Jangan sedih, sayang. Kau boleh bermain ke rumah Hyunjin hyung, tapi Jeongin harus berjanji untuk tidak nakal. Jeongin juga harus pulang sebelum daddy pulang, oke?" Ucapan Wonwoo membuat Jeongin tersenyum lebar. Bocah manis kesayangan keluarga Kim itu segera mengangguk antusias. Membuat sang appa mencubit pipi gembilnya karena gemas.

"Kalau begitu Jeongin bawa kue yang appa buat ke rumah Hyunjin hyung. Kalian makan bersama, oke?" Lagi dan lagi Jeongin mengangguk dengan antusias.

Wonwoo segera menyiapkan beberapa potong kue lalu ia masukkan ke dalam kotak makan. Menyerahkannya kepada Jeongin, yang segera diterima dengan senang hati oleh bocah manis itu. Wonwoo tak mengantar Jeongin kerumah sebelah, karena ia harus menyelesaikan masakannya sebelum Mingyu pulang. Untuk informasi saja, Mingyu sekarang bahkan juga makan siang dirumah. Jadi Wonwoo harus segera menyiapkan makan siang sebelum sang pasangan hidup pulang. Sejujurnya ia sedikit heran dengan kelakuan Mingyu yang akhir-akhir ini sedikit berubah. Namun ia juga bahagia, karena Mingyu berubah menjadi lebih baik. Bahkan beberapa hari ini Mingyu sering mengajaknya berbincang. Entah menanyakan apa yang Jeongin lakukan. Entah kegiatannya seharian dirumah. Atau Mingyu yang menceritakan apa yang ia kerjakan dan alami dikantor. Dan Wonwoo sangat menyukai perubahan Mingyu itu.

.

Jika Wonwoo sedang sibuk memasak. Maka berbeda dengan sang putra. Bocah manis itu sekarang sedang bermain boneka ditaman belakang rumah keluarga Hwang. Lebih tepatnya ia bermain boneka pemberian Hyunjin. Bocah tampan itu mengatakan bahwa ia spesial membelikan boneka itu untuk Jeongin, karena ia merasa bahwa boneka itu sangat cocok untuk Jeongin.

"Kau suka?"

"Tentu saja, hyung." Jawab Jeongin, antusias. Dengan senyum yang menghiasi wajah manisnya. Membuat Hyunjin yang sedang duduk disampingnya tak tahan untuk tak mencubit teman barunya itu.

"Jangan mencubitku, hyung. Nanti pipiku melar." Protes Jeongin. Membuat Hyunjin yang masih mencubit bocah manis itu terkekeh.

Sungguh. Hyunjin tak pernah menyangka jika pindah rumah akan semenyenangkan ini. Dulu. Saat pertama kali sang appa mengatakan bahwa mereka akan pindah rumah, Hyunjin sempat protes. Ia tak ingin pindah rumah. Karena menurutnya, pindah rumah akan membuatnya kesepian. Karena pastinya ia tak punya teman. Namun semua itu tak terjadi. Bahkan sekarang ia merasa sangat senang, karena ada Jeongin yang menjadi temannya.

Hold Me Tight 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang