Hold Me Tight (13)

3.3K 394 20
                                    

"Semoga kau selalu bahagia, anakku. Walau mungkin nanti eomma tak bisa lagi menemanimu." Ucap Jihye, dalam hati.

.

.

.

~Hold Me Tight~

"Wonwoo semakin mempesona, Chan Hee. Sangat mempesona." Ungkapan kagum itu terus saja keluar dari bibir Kim Rowoon. Membuat satu sosok yang ada dihadapannya saat ini hanya bisa tersenyum. Senyum yang jika diperhatikan bukanlah sebuah senyum bahagia. Karena senyum itu lebih terkesan seperti senyum paksa.

"Hyung pasti sangat mencintai Wonwoo hyung." Ucapan dari namja manis bermarga Kang itu dijawab anggukkan semangat oleh Rowoon.

Ya, ia memang sangat mengagumi sosok seorang Jeon Wonwoo. Namja manis berparas rupawan yang membuat seorang Kim Rowoon tergila-gila. Bahkan walau mereka sempat tak bertemu untuk beberapa tahun, itu tak menyurutkan niatannya untuk menjadikan namja manis itu sebagai pasangan hidup.

"Tentu saja. Bahkan walau sekarang Wonwoo telah menikah, aku tak akan menyerah. Wonwoo pasti akan berpaling kepadaku." Ucapan dari namja Kim itu membuat seorang Kang Chan Hee terkejut. Sungguh. Selama ini ia mengira bahwa Jeon Wonwoo masih lajang, namun ternyata namja Jeon itu telah menikah. Dan ia semakin terkejut saat Rowoon masih menginginkan Wonwoo untuk menjadi pasangan hidupnya.

Sungguh. Ia memang menginginkan Kim Rowoon bahagia, namun ia tak ingin jika kebahagiaan Rowoon itu harus menghancurkan sebuah keluarga.

"Hei, kenapa melamun? Kau sakit?" Pertanyaan bernada khawatir itu keluar dari bibir seorang Kim Rowoon. Ia khawatir saat sosok ceria yang sudah ia anggap sebagai adiknya sendiri itu sedari tadi terlihat tak fokus.

"Ah, aku tidak apa-apa, hyung. Hanya sedikit pusing." Jawab Chan Hee. Ia memang tak bohong jika mengatakan bahwa ia sekarang sedikit pusing. Karena sekarang ia memang sedang merasakan pening pada kepalanya. Mungkin semua itu karena ia kelelahan dan kurang tidur.

Rowoon yang mendengar ucapan Chan Hee segera beranjak dari duduknya. Mendekati namja manis nan mungil yang sangat ia sayangi itu.

"Ikut aku." Ucap Rowoon, tegas. Bahkan namja Kim itu menuntun si manis untuk mengikutinya.

Kening namja Kang itu sedikit mengernyit, bingung dengan sikap Rowoon yang tiba-tiba saja menuntunnya. Namun ia memilih untuk diam dan mengikuti langkah namja tinggi itu.

Rowoon membawa Chan Hee untuk masuk ke dalam kamarnya. Ah, sebagai informasi, mereka memang sedang berada di rumah keluarga Kim. Lebih tepatnya Rowoon yang memaksa Chan Hee untuk datang kerumahnya setelah namja manis itu pulang kerja dari restoran.

Kang Chan Hee memanglah bukan dari kalangan berada. Namja manis itu sekarang hanya tinggal dengan ayahnya yang sudah tidak bekerja. Bukan karena sang ayah tidak ingin bekerja. Hanya saja kesehatan tuan Kang yang tak memperbolehkannya bekerja. Yang akhirnya mengharuskan Chan Hee mengubur cita-citanya menjadi seorang dokter. Ia lebih memilih untuk bekerja setelah lulus Senior High School. Ia tak ingin semakin membebani sang ayah jika ia memaksa untuk melanjutkan pendidikannya. Ya, walau sebenarnya sang ayah pasti akan mendukung jika Chan Hee melanjutkan pendidikannya. Namun Chan Hee memilih untuk tak lagi membebani sosok yang selalu menjadi panutannya itu.

"Tidurlah." Rowoon tiba-tiba saja kembali mengeluarkan suaranya. Membuat namja Kang itu sedikit tersentak. Ah, ternyata ia sedari tadi sibuk dengan pikirannya sendiri.

"Aku tak apa, hyung." Ucapan Chan Hee dijawab gelengan oleh Rowoon. Menandakan bahwa namja Kim itu tak menerima penolakan. Apa yang ia katakan adalah sebuah keharusan. Yang akhirnya membuat Chan Hee pasrah dan menuruti perintah namja tampan itu.

Hold Me Tight 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang