Hold Me Tight (10)

4.1K 462 34
                                    

Hmm, sepertinya otak Wonwoo sudah sedikit bermasalah setelah terbentur meja. Ya, setidaknya walau otak Wonwoo menjadi bermasalah, namun musibah itu ada hikmahnya. Ya, hikmah dari musibah itu adalah Mingyu yang menjadi perhatian kepada Wonwoo. Dan Wonwoo sangat mensyukuri itu.

.

.

.

~Hold Me Tight~

Namja manis itu menatap pemandangan sekitar dengan mata berbinar. Sungguh. Ia sekarang hanya berada ditaman rumah sakit, namun ia terlihat sangat bahagia. Ya, bahagia karena sekarang ia ditemani oleh sang pasangan hidup. Kim Mingyu.

Hari ini sebenarnya Wonwoo telah diperbolehkan pulang, namun karena harus menunggu hasil pemeriksaan terlebih dahulu, maka Wonwoo meminta Mingyu untuk menemaninya ke taman rumah sakit.

Senyum manis nan apik tercipta diwajah rupawan seorang Kim Wonwoo. Sosok anak kecil yang terlihat sangat polos dan manislah yang membuat wajah rupawan itu berhias senyum. Sosok anak laki-laki yang terlihat sangat lincah. Sosok yang dalam waktu singkat telah membuat Wonwoo terpesona. Jatuh cinta.

Netra bak rubah itu terlihat semakin berbinar saat sosok kecil itu berlari mendekatinya. Menatapnya dengan tatapan polos yang sungguh mempesona.

"Hyung sakit apa?" Suara lembut itu sungguh membuat Wonwoo semakin terpesona.

Senyum indah Wonwoo berikan pada namja kecil itu. "Hyung hanya pusing. Kau sendiri? Apa kau sakit?" Wonwoo berucap dengan lembut. Bahkan sekarang ia telah membawa tubuh mungil itu untuk duduk dipangkuannya. Sementara Mingyu hanya terdiam sambil menatap interaksi dari dua orang yang sama-sama manis itu.

"Aku tidak sakit. Yang sakit adalah eomma. Aku menemani eomma disini." Jawaban polos itu meluncur dengan lancar dari bibir tipisnya.

"Kau bersama appa-mu?" Wonwoo kembali bertanya. Dan gelengan yang ia dapat sebagai jawaban.

"Aku tak tahu appa ada dimana. Aku hanya punya eomma." Sungguh. Ucapan bocah itu membuat Wonwoo, bahkan Mingyu terkejut. Mereka tak menyangka jika bocah manis itu harus menghadapi berbagai cobaan di usia yang masih sangat kecil. Di usia yang harusnya ia lewatkan dengan canda tawa. Di usia yang harusnya ia lewati dengan curahan kasih sayang oleh kedua orang tuanya.

"Ah, tak apa. Jangan bersedih. Eomma-mu pasti akan cepat sembuh." Ucapan Wonwoo yang mencoba untuk menghibur bocah itu sepertinya tak berpengaruh. Bahkan bocah manis itu sekarang menundukkan wajahnya. Terlihat jelas bahwa wajah manis itu sedang menampilkan kesedihan. Kesedihan juga kegundahan. Sungguh tak pantas dirasakan oleh bocah seusianya.

"Eomma tak akan sembuh. Dokter bilang penyakit eomma sudah tak bisa disembuhkan." Lirihnya. Membuat Wonwoo juga Mingyu terhenyak.

"Stt, jangan bicara seperti itu. Eomma-mu pasti akan sembuh. Yang harus kau lakukan adalah berdoa kepada Tuhan untuk kesembuhan eomma." Ucapan Wonwoo kali ini membuat bocah kecil itu mendongak. Menatap Wonwoo dengan tatapan berbinar. Ucapan Wonwoo saat ini membuat semangat namja kecil itu kembali.

"Ah, kita belum berkenalan. Siapa namamu? Kau bisa memanggilku Wonwoo hyung. Dan namja tampan yang duduk disana itu Mingyu hyung." Ucap Wonwoo sambil mengarahkan telunjuknya kepada Mingyu yang sedari tadi hanya diam.

Bocah manis itu tersenyum. "Namaku Yang Jeongin, hyung." Jawab Jeongin antusias.

"Nama yang manis. Semanis wajahnya. Lalu umurmu?"

"Empat tahun." Jawaban Jeongin membuat Wonwoo menatap bocah manis itu dengan tatapan sendu. Sungguh. Fisik dari Jeongin memang sesuai dengan umurnya. Namun cara berpikir bocah itu sungguh tak sesuai. Bila diluaran sana bocah empat tahun pastinya akan memikirkan tentang mainan, maka Jeongin berbeda. Bocah manis itu harus menunggui sang ibu dirumah sakit. Membuat akhirnya kedewasaan menghampiri ia lebih cepat. Membuatnya yang baru berumur empat tahun harus berjuang menemani sang ibu yang sedang sakit seorang diri.

Hold Me Tight 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang