Apakah seorang Kim Mingyu bersedia menuruti keinginan Wonwoo untuk mengadopsi Jeongin? Entahlah. Kita lihat saja nanti.
.
.
.
~Hold Me Tight~
"Jangan pulang sebelum aku jemput." Ucapan tegas dari sang suami dijawab anggukkan mantap oleh Wonwoo. Sejujurnya Mingyu tak mengijinkan Wonwoo keluar dari rumah. Selain karena namja manis itu baru saja keluar dari rumah sakit, juga karena ia takut Wonwoo akan bertemu dengan Kim Rowoon. Ia tak ingin kejadian yang lalu kembali terulang. Namun karena Wonwoo bersikeras untuk pergi menemui Jeongin, akhirnya ia pun mengalah. Tentu dengan janji bahwa Wonwoo tak akan pulang sendiri sebelum Mingyu menjemput. Dan Wonwoo harus segera menghubunginya jika terjadi sesuatu.
Wonwoo senang dengan perhatian Mingyu? Tentu saja. Bahkan namja manis itu sedari tadi mengulum senyum. Terlalu bahagia dengan perhatian yang diberikan oleh sang suami. Ya, walau Mingyu terlihat belum mencintainya, namun setidaknya namja Kim itu sekarang lebih perhatian. Untuk sekarang itu sudah sangat cukup untuk Wonwoo. Karena ia yakin, seiring waktu berjalan Mingyu pasti akan membuka hati untuknya.
"Nanti kau akan bertemu dengan Jeongin dulu, bukan?" Mendengar pertanyaan Wonwoo membuat Mingyu mengangguk. Walau ia belum menyetujui usul Wonwoo untuk mengadopsi Jeongin, namun entah mengapa Mingyu diam-diam juga merindukan bocah Yang itu.
Senyum Wonwoo semakin merekah melihat Mingyu mengangguk. Membuat Mingyu tanpa sadar ikut tersenyum. Ah, sejujurnya mereka adalah pasangan yang sangat romantis. Jika saja Mingyu sudah menyadari perasaannya untuk sang pasangan hidup.
.
.
Mata bak rubah itu tampak berbinar saat seseorang yang sedari tadi ia cari ketemu. Yang Jeongin. Bocah kecil berwajah manis itu terlihat sedang berlarian ditaman rumah sakit. Sepertinya taman rumah sakit adalah satu-satunya tempat yang nyaman untuk Jeongin bermain, saat ini.
Wonwoo berjalan mendekat. Dan hal pertama yang ia dapatkan saat Jeongin menyadari keberadaannya adalah pekikkan dari bocah itu. Bahkan Jeongin segera berlari dan menubrukkan tubuh kecilnya pada kaki Wonwoo. Membuat Wonwoo tak bisa untuk menahan kekehannya.
"Merindukan hyung?" Pertanyaan Wonwoo dijawab anggukkan antusias oleh Jeongin.
"Hyung juga merindukanmu, sayang. Kau sudah makan?"
"Belum, hyung." Jawab Jeongin, polos. Ia memang sedari tadi terlalu asik bermain, sampai melupakan sarapan yang sudah disediakan oleh perawat. Ya, bukan hanya sang ibu, namun Jeongin juga mendapatkan jatah makan oleh rumah sakit.
Wonwoo mengusap kepala Jeongin dengan sayang, " ya sudah, sekarang kau harus makan. Hyung sudah membawakan makanan yang sangat enak untukmu."
Senyum yang sedari tadi tersungging dibibir tipis Jeongin semakin melebar setelah mendengar Wonwoo membawakan makanan untuknya.
"Ayo, hyung. Cepat kita makan." Jemari mungil milik Jeongin itu menggenggam jemari Wonwoo, meminta untuk Wonwoo mengikutinya.
Dua namja berbeda usia namun sama-sama manis itu sekarang telah mendudukkan tubuh mereka pada sebuah bangku taman. Taman yang memang masih sepi membuat mereka leluasa untuk menyantap makan disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me Tight 1
Random(SELESAI) Mencintai dan dicintai. Itu adalah anugerah yang diberikan Tuhan pada semua umat manusia. Namun apa yang akan kau rasakan jika kau mencintai tanpa dicintai? Sedih? Tentu. Sakit? Pasti. Lalu, apa yang akan kau lakukan? Bertahan? Atau berpal...