Hold Me Tight (24)

2.4K 338 75
                                    

Disaat sang pasangan hidup tak pernah menyatakan cinta padanya. Namun dengan mudahnya ia menyatakan cinta pada orang lain. Bukankah itu sangat menyakitkan?

.

.

.

~Hold Me Tight~

"Appa aku ingin tambah ayam goreng." Bocah manis itu menatap penuh harap pada sang appa, membuat Wonwoo tak bisa untuk tak tersenyum menatap sang putra. Ia segera memberikan sepotong ayam goreng lagi kepada Jeongin, yang tentu saja langsung disambut dengan semangat oleh bocah manis itu.

Sementara Mingyu hanya diam menatap interaksi antara sang pasangan hidup dengan sang putra. Sedikit heran saat sedari tadi Wonwoo hanya sesekali menjawab ocehan Jeongin.

"Appa, besok Hyunjin hyung akan mengajak Jeongin bermain di taman." Lagi. Ocehan Jeongin membuat suasana makan malam menjadi lebih ramai. Namun Mingyu menyadari sesuatu. Ia menyadari bahwa Wonwoo lebih diam dari biasanya. Wonwoo memang tetap mengambilkan makanan yang akan Mingyu makan, namun namja manis itu terlihat enggan menatap Mingyu. Bahkan disaat tak sengaja tatapan mereka bertemu, maka Wonwoo akan segera menunduk.

Mingyu sejujurnya sangat penasaran dengan perubahan sikap Wonwoo. Bukankah saat ia pulang tadi Wonwoo masih terlihat biasa saja? Namun kenapa tiba-tiba namja manis itu berubah? Apa Mingyu melakukan kesalahan?

Makan malam itu selesai tepat saat waktu menunjukkan pukul setengah sembilan malam. Wonwoo segera membawa Jeongin menuju kamar bocah manis itu. Membantu Jeongin membersihkan diri lalu menemani bocah manis itu sampai tertidur.

Setelah selesai menidurkan Jeongin dan membereskan meja makan, Wonwoo memasuki kamar yang ia tempati bersama Mingyu. Dapat ia lihat bahwa Mingyu sekarang tengah sibuk dengan ponsel yang berada ditangannya.

Wonwoo masih saja diam. Ia lebih memilih untuk merebahkan tubuhnya disamping Mingyu. Sungguh. Ia sangat lelah saat ini. Lelah fisik, hati dan pikiran. Dan hal yang paling ia inginkan saat ini adalah tidur.

"Ada apa denganmu?" Namun harapan Wonwoo itu sepertinya harus tertunda saat ia mendengar suara Mingyu.

"Apa maksudmu?" Wonwoo balik bertanya, tanpa merubah posisinya yang sedari tadi membelakangi Mingyu.

"Kau lebih banyak diam, malam ini. Ada sesuatu yang kau pikirkan?" Mingyu kembali bertanya dengan lembut. Sementara Wonwoo hanya diam. Ia enggan. Ah, atau lebih tepatnya ia bingung harus menjawab apa.

Sejujurnya Wonwoo ingin mengungkapkan semua keluh kesah yang ia rasakan kepada Mingyu. Semua kekhawatiran dan sakit hati yang ia rasakan. Namun ia tak bisa. Entahlah. Seolah ada yang menghalangi niatnya itu.

"Aku hanya lelah saja, Mingyu." Dan jawaban itulah yang keluar dari bibir Wonwoo. Mingyu percaya? Tentu saja, tidak. Namun ia juga tak mungkin memaksa Wonwoo. Ia berpikiran bahwa lebih baik ia membiarkan Wonwoo untuk saat ini. Dan akan kembali bertanya jika perasaan namja manis itu telah membaik.

.

.

.

Wonwoo hanya bisa menghela napas saat lagi dan lagi Mingyu berangkat ke kantor sangat pagi. Bahkan namja tampan itu tak sempat untuk sarapan. Padahal saat Mingyu pergi, Wonwoo sedang memasak.

Kecewa? Tentu saja. Namun ia bisa apa? Yang ia bisa lakukan hanyalah diam. Ingin ptotes namun ia sadar bahwa ia tak mempunyai hak. Dan ia juga tak ingin membuat Mingyu marah jika ia banyak bertanya.

Hold Me Tight 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang