Hold Me Tight (29)

2.6K 334 35
                                    

Setelah berhasil menenangkan diri, Rowoon segera bersiap untuk mencari Chan Hee. Berharap namja manis yang selalu ada untuknya itu baik-baik saja. Ya, semoga.

.

.

.

~Hold Me Tight~

Namja Kim itu melangkah dengan tergesa. Sungguh. Yang ada di dalam pikirannya saat ini hanyalah Chan Hee. Terakhir kali ia melihat namja manis itu adalah saat ia melihat Chan Hee ditempat favorit mereka untuk menenangkan diri. Semalam.

Rowoon melangkahkan kakinya memasuki cafe. Tempat dimana Chan Hee bekerja. Ia akan menemui teman kerja namja manis itu. Ya, walau ia memang tak terlalu mengenal teman dari Chan Hee itu, namun setidaknya beberapa kali mereka pernah bertegur sapa.

Namun sepertinya harapan Rowoon belum terkabul. Karena Renjun, teman dari Chan Hee itu bahkan tampak terkejut saat Rowoon menanyakan tentang keberadaan Chan Hee kepadanya. Namja Huang itu terlihat sangat khawatir saat Rowoon memberitahunya bahwa Chan Hee belum pulang dari semalam.

Kekecewaan. Itulah yang Rowoon rasakan saat ini. Ia tak berhasil mendapatkan informasi sedikitpun dari Renjun. Bahkan namja Huang itu sempat menangis. Dan ia berjanji akan membantu Rowoon untuk mencari keberadaan Chan Hee.

.

Rowoon melajukan mobilnya tak tentu arah. Ia tak tahu harus kemana, karena yang ia tahu Chan Hee tak pernah pergi ke suatu tempat tanpa dirinya. Ah, ia bahkan baru sadar bahwa selama ini ia selalu bersama dengan namja manis bermarga Kang itu. Dalam suka maupun duka. Selalu Chan Hee yang bersamanya.

"Kau dimana, Kang Chan Hee." Gumam Rowoon. Ia sungguh khawatir pada namja manis itu. Chan Hee tak pernah pergi tanpa pesan seperti ini. Dulu, Chan Hee akan selalu menghubungi atau menemuinya saat sedang ada masalah. Ah, ia bahkan baru sadar bahwa ialah yang membuat hubungan mereka menjadi renggang. Dan itu semua sejak Wonwoo kembali muncul dalam kehidupannya.

Rowoon sedikit terkejut saat ponsel miliknya berbunyi. Mengernyit saat nama Renjun tertera dilayar. Ia memang sempat bertukar nomor ponsel dengan Renjun, agar memudahkan mereka untuk berkomunikasi. Jika salah satu diantara mereka mendapatkan kabar tentang Chan Hee.

Rowoon segera menjawab panggilan dari namja Huang itu. Dan sungguh. Kabar yang diberikan Renjun benar-benar membuatnya lemas. Ia sempat terpaku beberapa saat, sampai suara Renjun yang memanggil membuatnya kembali tersadar.

"Baiklah. Aku akan segera kesana. Tenanglah." Namja Kim itu segera mematikan sambungan telepon tanpa menunggu jawaban dari Renjun.

Kalut. Sungguh. Kabar yang baru saja Renjun berikan sungguh membuatnya sangat kalut. Namja Huang itu mengatakan bahwa ia telah menemukan Chan Hee. Namun namja Kang itu sekarang tengah berada di rumah sakit. Dan itu sungguh membuat Rowoon khawatir. Ia tak ingin sesuatu yang buruk menimpa namja manis kesayangannya itu. Ah, mungkin ia tak akan bisa memaafkan dirinya sendiri jika terjadi sesuatu yang fatal pada Chan Hee.

.

Rowoon melangkahkan kakinya dengan tergesa, menyusuri lorong rumah sakit yang sekarang cukup lenggang. Dan ia semakin mempercepat langkahnya saat ia melihat sosok Renjun dan seorang namja lain yang tidak ia kenal.

"Bagaimana keadaan Chan Hee?" Namja Kim itu segera bertanya mengenai keadaan Chan Hee setelah ia berada dihadapan Renjun.

"Dokter sedang memeriksanya. Tadi Chan Hee sempat stabil, namun tiba-tiba saja ia kejang." Renjun menjawab dengan lirih. Sungguh. Siapa saja yang melihat keadaan Renjun saat ini pasti akan merasa kasihan. Namja manis bermarga Huang itu terlihat berantakan, dengan mata yang sembab. Ah, bahkan mata indah itu terlihat membengkak. Menandakan bahwa ia telah menangis dalam waktu yang cukup lama.

Hold Me Tight 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang