Hold Me Tight (20)

2.8K 336 36
                                    

"Aku mencintaimu." Ya, itulah yang diucapkan oleh Mingyu. Ucapan yang sangat ingin Wonwoo dengar. Namun sayang, saat Mingyu benar-benar mengucapkannya Wonwoo sedang terlelap. Ah, sepertinya Wonwoo belum beruntung.

.

.

.

~Hold Me Tight~

Namja tampan bernama Kim Rowoon itu menatap namja manis yang ada dihadapannya dengan tatapan bingung. Entahlah. Beberapa hari ini ia merasa Chan Hee sedikit berubah. Namja manis yang selalu tampak ceria dan banyak bicara itu terlihat murung. Beberapa kali Rowoon melihat Chan Hee melamun. Bahkan saat ia berbicara kepada namja Kang itu, kadang Chan Hee terlihat tidak fokus. Dan sungguh. Keadaan Chan Hee itu membuat Rowoon khawatir. Ia tahu ada sesuatu yang mengganggu pikiran namja manis itu. Namun setiap ia bertanya, Chan Hee selalu saja mengatakan bahwa ia baik-baik saja. Dan itu sungguh membuat Rowoon semakin khawatir.

Namja Kim itu mendudukkan tubuhnya disamping Chan Hee. Dan namja manis itu lagi dan lagi tak menyadari kedatangan Rowoon. Membuat Rowoon harus menepuk lembut pundak namja manis itu, agar menyadari keberadaannya.

"Ada apa denganmu, Kang Chan Hee?" Namja tampan bermarga Kim itu kembali bertanya. Berharap Chan Hee bersedia untuk menceritakan masalah yang sedang dihadapi namja manis itu.

"Aku tak apa, hyung." Jawab Chan Hee, lembut. Bahkan namja manis itu memberikan senyum manis untuk namja tampan yang ada dihadapannya. Berharap Rowoon percaya bahwa ia baik-baik saja. Walau sepertinya usaha itu gagal. Karena Rowoon sangat tahu bahwa senyum yang Chan Hee berikan bukanlah senyuman tulus. Senyum yang sekarang terpatri diwajah manis namja Kang itu adalah senyuman yang dipaksakan.

"Hyung, aku sedang ingin es krim. Apa Rowoon hyung mau membelikannya untukku?" Chan Hee menatap namja tampan dihadapannya dengan tatapan memohon. Terlihat sangat menggemaskan dimata Rowoon.

Rowoon tahu bahwa Chan Hee sedang mengalihkan pembicaraan. Namun akhirnya ia mengangguk. Selain karena ia tak pernah bisa menolak permintaan namja Kang itu. Rowoon juga berharap bahwa Chan Hee akan kembali ceria setelah memakan makanan manis favoritnya itu.

.

.

Dua namja dengan tinggi berbeda itu terlihat sedang menikmati es krim dihadapan mereka. Lebih tepatnya namja yang lebih kecil yang tengah menikmati es krim. Sementara namja yang satu lebih memilih untuk menatap namja manis yang terlihat lucu saat serius memakan es krim dihadapannya.

"Kenapa hyung menatapku seperti itu?" Chan Hee yang tersadar dengan tatapan Rowoon akhirnya memilih untuk bertanya. Heran dengan kelakuan namja Kim itu yang sedari tadi menatapnya.

"Salahkan saja dirimu yang terlihat sangat menggemaskan." Jawab Rowoon, santai. Tanpa menyadari bahwa jawaban itu membuat sosok manis dihadapannya merona. Astaga. Bagaimana Chan Hee tak semakin mencintai namja Kim itu, jika Kim Rowoon sering membuat jantungnya berdetak dengan cepat karena ucapan manis dan perhatiaan yang ia berikan.

Ya. Semoga saja seorang Kang Chan Hee tak menyerah dengan perasaannya. Karena mencintai seorang Kim Rowoon pastilah bukan hal yang mudah. Ya, semoga saja.

.

.

.

Wonwoo terdiam. Sungguh. Ia sedang tak dalam keadaan yang baik, saat ini. Bukan fisiknya. Namun batinnya. Sudah tiga hari ia tak bersama dengan Mingyu juga Jeongin. Sang nenek yang sedang sakit membuat Wonwoo harus rela berpisah sementara dengan dua namja yang sangat ia sayangi itu.

"Ada apa dengan anak eomma? Merindukan Mingyu dan Jeongin?" Wonwoo terkejut saat mendengar suara sang ibu. Membuat wanita yang telah melahirkan Wonwoo itu terkekeh. Ia tahu pasti apa yang membuat putra manisnya itu melamun. Namun bagaimana lagi. Nenek Wonwoo yang memang sangat menyayangi cucunya itu meminta Wonwoo untuk datang.

"Astaga! Eomma mengagetkanku."

"Kau tak menghubungi Mingyu? Eomma tahu kau pasti sedang merindukan suamimu itu, sayang." Ucap nyonya Jeon, lembut.

Wonwoo menghela napas, "aku sudah mencoba untuk menghubungi Mingyu, eomma. Tapi ponsel Mingyu tidak aktif."

Ia memang sudah mencoba untuk menghubungi Mingyu beberapa kali. Namun hasilnya nihil. Ponsel namja tampan itu tak aktif. Dan itu sungguh membuat Wonwoo khawatir. Ia ingin segera pulang dan bertemu dengan Mingyu juga Jeongin. Namun untuk sekarang ia belum bisa. Keadaan sang nenek memang sudah membaik. Namun wanita yang sedari dulu selalu memanjakan Wonwoo itu masih enggan ditinggal cucu kesayangannya.

"Mungkin saja Mingyu sedang sibuk, sayang." Ucap nyonya Jeon, mencoba memberi pengertian kepada putra manisnya.

"Iya, eomma. Kalau begitu aku akan menemani nenek dulu." Ucap Wonwoo dan diangguki oleh nyonya Jeon.

Namja manis itu berjalan menuju kamar sang nenek. Dan menemukan wanita yang sangat ia sayangi itu tengah duduk sambil menonton televisi.

Wonwoo mendudukkan tubuhnya disamping sang nenek. Memeluk wanita tua itu dengan sayang. Yang tentu saja langsung dibalas oleh sang nenek.

"Ada apa dengan cucu kesayangan nenek ini?" Nyonya Jeon senior mengusap kepala Wonwoo dengan sayang. Sementara Wonwoo menyamankan posisinya. Ia memang selalu suka saat sang nenek mengusap kepalanya. Karena usapan sang nenek selalu membuatnya nyaman.

"Aku tak apa, nek. Hanya sedang lelah saja." Jawab Wonwoo.

"Benarkah?" Nyonya Jeon senior tentu tak langsung percaya. Ia tahu pasti ada yang mengganggu pikiran cucu kesayangannya itu.

"Iya, nek. Wonwoo ingin tidur." Ucap Wonwoo dan mengubah posisinya menjadi berbaring.

Namja Jeon yang telah berganti marga menjadi Kim itu tetap meminta sang nenek mengusap kepalanya. Kebiasaannya saat ia masih kecil. Dan namja manis itu tak membutuhkan waktu yang lama untuk segera mengarungi alam mimpi.

.

.

.

Hari ini adalah hari yang sangat dinantikan oleh Wonwoo. Hari dimana ia akan kembali pulang ke rumah. Ke rumah dimana terdapat Mingyu dan Jeongin. Dua namja yang sangat ia cintai dan rindukan.

Senyum tak luntur sedikitpun dari wajah manis Wonwoo. Dan senyum itu semakin mengembang saat mobil yang ia tumpangi telah sampai dirumahnya.

Namja manis itu berjalan dengan tak sabar. Ia ingin segera bertemu Mingyu dan juga Jeongin. Ia sangat merindukan suami tampannya. Ia juga sangat merindukan si manis Jeongin.

Namja manis itu memasuki rumah tanpa mengetuk pintu. Bahkan sekarang namja manis itu tengah berjalan dengan mengendap-ngendap. Ia ingin memberikan kejutan untuk Mingyu dan juga Jeongin. Namun.

"Appa!!!!"

.

.

.

TBC

Ramein komen dong, biar aku semangat 😘😘😘😘

Saranghae
❤❤❤❤

Hold Me Tight 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang