Namja manis itu memasuki rumah tanpa mengetuk pintu. Bahkan sekarang namja manis itu tengah berjalan dengan mengendap-ngendap. Ia ingin memberikan kejutan untuk Mingyu dan juga Jeongin. Namun.
"Appa!!!!"
.
.
.
~Hold Me Tight~
Wonwoo hanya mampu terdiam. Sungguh. Semua terjadi begitu cepat. Ia masih tak mengerti dengan semua yang terjadi. Yang ia ingat adalah ia memasuki rumah dengan diam-diam, karena ia ingin memberi kejutan untuk Mingyu dan juga Jeongin. Namun bukan ia yang berhasil mengejutkan mereka. Melainkan ia sendiri yang terkejut saat seorang bocah berteriak. Ia sangat kenal suara itu. Itu adalah suara si kecil Yang Jeongin. Ia sebenarnya bukan terkejut karena teriakan Jeongin. Namun ia terkejut karena Jeongin berteriak memanggil appa sambil berlari dan menerjangnya dengan pelukan.
"Kau tak ingin membalas pelukan dari putra manismu?"
Wonwoo tersadar dari lamunannya saat suara Mingyu terdengar. Walau ia masih bingung, ia tetap membawa Jeongin ke dalam gendongannya. Memeluk bocah manis itu dengan sayang. Sungguh. Ia sangat merindukan bocah manis bermata indah itu.
"Appa kenapa tidak memberi kabar jika akan pulang?" Lagi. Jeongin memanggilnya dengan sebutan appa. Dan itu kembali membuat Wonwoo terdiam. Sementara Mingyu tersenyum dan memberi isyarat kepada Wonwoo agar duduk terlebih dahulu.
Wonwoo mendudukkan tubuhnya disamping Mingyu. Dengan Jeongin yang sekarang duduk dipangkuannya.
"Kau bingung?" Pertanyaan Mingyu itu dijawab anggukkan oleh Wonwoo. Membuat Mingyu tanpa sadar terkekeh. Ia gemas sendiri melihat Wonwoo yang terlihat lucu saat terkejut.
"Apa kau senang Jeongin memanggilmu appa?" Mingyu kembali bertanya. Dan Wonwoo lagi dan lagi mengangguk sebagai jawaban.
"Bagaimana bisa?" Akhirnya setelah sedikit sadar dari rasa terkejut, namja manis itu mulai bertanya.
"Tentu saja bisa. Jeongin sekarang adalah anak kita. Jadi tak masalah jika Jeongin memanggilmu appa. Ah, atau kau ingin dipanggil eomma?" Perkataan Mingyu itu sungguh membuat Wonwoo tersentak. Eomma? Astaga. Ia laki-laki, bagaimana bisa dipanggil eomma?
"Aku laki-laki, Kim Mingyu!" Ucap Wonwoo, protes. Semantara Mingyu kembali terkekeh. Mingyu tak pernah menyangka jika menjahili Wonwoo akan terasa menyenangkan.
"Jadi Jeongin sudah resmi menjadi putra kita?" Mingyu mengangguk sebagai jawaban. Dan anggukkan itu membuat Wonwoo langsung memeluk Jeongin dengan erat. Memberikan kecupan-kecupan sayang pada pipi gembil bocah manis itu.
Mingyu tersenyum. Sungguh. Membuat Wonwoo tersenyum dengan binar bahagia terpancar dari mata rubahnya membuat Mingyu tak bisa untuk tak tersenyum.
"Appa, berhenti mencium Jeongin. Pipi Jeongin bisa kempes jika Wonwoo appa terus saja menciuminya." Jeongin berucap sambil mencoba untuk menjauhkan wajah Wonwoo dari wajahnya. Sementara Wonwoo yang mendengar perkataan Jeongin bukannya berhenti. Ia malah semakin bersemangat untuk mencium bocah manis kesayangannya itu.
.
.
"Jadi malam ini Jeongin ingin tidur bersama daddy dan appa?" Pertanyaan Mingyu itu dijawab anggukkan antusias oleh Jeongin. Sementara Mingyu dan Wonwoo terkekeh.
Mereka baru saja selesai menyantap makan malam saat Jeongin mengatakan bahwa ingin tidur bersama dengan daddy juga appa-nya. Yang tentu saja tak ditolak oleh kedua orang tua baru itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me Tight 1
Random(SELESAI) Mencintai dan dicintai. Itu adalah anugerah yang diberikan Tuhan pada semua umat manusia. Namun apa yang akan kau rasakan jika kau mencintai tanpa dicintai? Sedih? Tentu. Sakit? Pasti. Lalu, apa yang akan kau lakukan? Bertahan? Atau berpal...