"Hyung, jangan terlalu baik padaku." Ucap seorang Kang Chan Hee, dalam hati. Yang tentunya tak akan pernah didengar oleh Kim Rowoon.
.
.
.
~Hold Me Tight~
Namja manis bermarga Kang itu terlihat menundukkan wajahnya. Terlalu takut menatap namja tampan yang sekarang tengah menatapnya tajam.
"Bisakah kau menjelaskan padaku, Kang Chan Hee?" Pertanyaan menuntut itu membuat Chan Hee semakin menunduk.
"Tidak ingin menjawab? Apa yang kau pikirkan, Kang Chan Hee? Kau sudah tahu bahwa ada masalah dengan perutmu, lalu kenapa kau menyepelekan waktu makanmu, Chan Hee?" Sungguh. Rowoon sangat kesal saat ini. Bagaimana, tidak. Kang Chan Hee mempunyai masalah dengan perutnya. Namja Kang itu mempunyai sakit maag yang cukup parah. Namun ia tak mengatur pola makannya dengan baik. Bahkan ia sering kali melewatkan waktu makan.
"Maafkan aku, hyung." Lirih Chan Hee. Sungguh. Ia tak bermaksud untuk melewatkan waktu makannya. Hanya saja pekerjaan yang banyak membuatnya mau tak mau melewatkan waktu makan yang ia miliki. Dan sekarang ia harus rela bermalam dirumah sakit karena kelalaiannya itu.
"Mulai sekarang aku akan selalu memastikan kau tak melewatkan waktu makanmu, Kang Chan Hee." Ucapan tegas dari Kim Rowoon itu mau tak mau membuat Chan Hee mengangguk. Ia protes juga akan percuma. Karena seorang Kim Rowoon tak pernah menyukai bantahan. Dan Chan Hee sudah sangat hapal dengan itu. Jadi lebih baik ia menuruti perkataan namja Kim itu.
"Sekarang kau istirahat. Aku akan pulang kerumahmu sebentar, agar paman tak khawatir." Ucapan Rowoon hanya dibalas anggukkan oleh Chan Hee.
Namja manis bermarga Kang itu mulai menutup mata. Sementara Rowoon masih setia menatap wajah manis itu. Dan setelah memastikan Chan Hee tertidur, ia pun segera pergi untuk menemui ayah Chan Hee.
.
.
.
Mingyu dan Wonwoo masih setia menatap bocah manis yang sekarang tengah tertidur dihadapan mereka. Bocah manis yang baru saja ditinggal sang ibu itu terlihat tidur sangat nyenyak. Membuat Mingyu dan Wonwoo diam-diam bersyukur. Bersyukur karena Jeongin tak berlarut dalam kesedihan. Mereka sempat khawatir dengan keadaan Jeongin. Mereka takut Jeongin akan berlarut dalam kesedihan dan membuat bocah manis itu tak lagi ceria.
Setelah dari pemakaman, Mingyu dan Wonwoo memang membawa Jeongin kerumah mereka. Tentu setelah sebelumnya mereka meminta ijin kepada pihak rumah sakit. Tempat Jeongin tinggal selama ibunya dirawat disana.
"Apa kau sudah mengambil keputusan, Mingyu?" Wonwoo akhirnya membuka suara.
"Kita akan mengadopsi Jeongin." Jawaban lirih namun terkesan tegas itu membuat Wonwoo tersenyum. Sungguh. Ia sangat bahagia, saat ini. Ia memang menginginkan mengadopsi bocah manis itu. Dan sekarang keinginannya itu akan segera terwujud, setelah Mingyu setuju mengangkat Jeongin sebagai anak.
"Terima kasih." Ucap Wonwoo tulus dan dijawab anggukkan oleh Mingyu.
Setelahnya Mingyu memilih untuk keluar dari kamar yang ditempati oleh Jeongin. Sementara Wonwoo memilih untuk tidur bersama Jeongin. Ia takut jika Jeongin akan terbangun karena bermimpi buruk dan menangis jika ia ditinggal sendirian.
.
Namja tampan bermarga Kim itu merebahkan tubuhnya. Sungguh. Hari ini sangat melelahkan untuknya.
Namja Kim itu menatap langit-langit kamar dengan pandangan kosong. Memikirkan apakah keputusan yang baru saja ia ambil adalah sebuah keputusan yang benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me Tight 1
Random(SELESAI) Mencintai dan dicintai. Itu adalah anugerah yang diberikan Tuhan pada semua umat manusia. Namun apa yang akan kau rasakan jika kau mencintai tanpa dicintai? Sedih? Tentu. Sakit? Pasti. Lalu, apa yang akan kau lakukan? Bertahan? Atau berpal...