Hold Me Tight (12)

3.4K 422 40
                                    

Ah, sepertinya bukan hanya Mingyu dan Wonwoo. Karena tanpa mereka sadari, Jihye yang sudah terbangun dari tidurnya juga ikut tersenyum. Senyum yang terlihat sangat lemah. Namun terlihat jelas kebahagiaan dari senyuman lemah itu. Bahagia, karena ia yakin bahwa suatu saat nanti jika ia pergi, Jeongin pasti akan berada ditangan yang tepat. Ya, itulah harapan yang ia miliki saat ini. Dan sepertinya harapannya akan terwujud.

.

.

.

~Hold Me Tight~

Senyuman menawan terukir indah begitu saja di wajah tampan seorang Kim Mingyu. Senyuman yang tercipta karena dua sosok yang terlihat sibuk bermain, tak jauh dari tempatnya berdiri. Dua sosok berbeda usia, namun sama-sama manis. Kim Wonwoo dan Yang Jeongin.

Namja Kim itu berjalan mendekat. Senyuman itu terukir semakin lebar saat melihat bocah Yang itu tertawa lepas karena Wonwoo menggelitikinya. Terlihat sangat sederhana. Namun terlihat kebahagiaan disana. Kebahagiaan yang entah kenapa membuat hati seorang Kim Mingyu menjadi terasa nyaman.

Acara Wonwoo menggelitiki Jeongin terhenti saat netranya menatap sosok sang pasangan hidup.

"Ah, kau sudah pulang, Mingyu?" Pertanyaan yang memang seharusnya tak perlu dijawab itu, dijawab deheman oleh Mingyu.

Namja Kim itu mendudukkan tubuhnya disamping Wonwoo yang sedang memangku Jeongin. Melonggarkan dasi yang memang sedari tadi menjerat lehernya. Menghembuskan napas lelah. Membuat Wonwoo dan Jeongin menatap namja tampan itu dengan diam.

"Hyung lelah?" Suara khas anak kecil itu membuat Mingyu mengalihkan perhatiannya kepada Jeongin. Menatap bocah manis itu dengan senyum tipis menghiasi wajahnya. Ah, sepertinya Mingyu sekarang sudah banyak tersenyum.

"Iya, hyung sangat lelah." Jawab Mingyu.

Mendengar jawaban Mingyu membuat Jeongin meminta kepada Wonwoo untuk menurunkan tubuhnya dari pangkuan Wonwoo. Bocah manis itu mendekati Mingyu. Dan tanpa diduga, bocah kecil itu membawa tangan-tangan mungilnya untuk memijat kaki jenjang seorang Kim Mingyu. Membuat Mingyu, bahkan juga Wonwoo sangat terkejut.

"Jeongin sering memijat kaki eomma seperti ini, kalau eomma kelelahan. Dan kata eomma, pijatan Jeongin selalu membuat lelah eomma hilang. Jadi, semoga lelah yang dirasakan Mingyu hyung juga hilang." Jeongin terus saja berceloteh, tentu dengan jemarinya yang masih setia memijat kaki Mingyu.

Wonwoo tak bisa menahan haru. Bahkan namja manis itu segera mengalihkan tatapannya, mencoba untuk menghalau air mata yang berusaha untuk keluar. Sementara Mingyu menatap Jeongin dengan pandangan yang entahlah. Namja Kim itu terlihat terkejut, kagum, namun juga terlihat gurat bahagia dari wajah rupawan itu.

Jeongin terkejut saat tiba-tiba saja Mingyu mengangkatnya. Membawa Jeongin untuk duduk dipangkuannya.

"Jeongin benar. Hyung sudah tak merasa lelah lagi." Ucapan sederhana Mingyu itu membuat Jeongin tertawa lebar. Bahkan dengan bangganya ia mengatakan bahwa ia memang tukang pijat yang handal. Membuat Mingyu dan Wonwoo pun tak bisa untuk tak tertawa. Sungguh. Berada didekat Jeongin benar-benar membuat Mingyu dan Wonwoo bahagia. Sangat bahagia.

"Jeongin ingin makan es krim?" Pertanyaan Mingyu itu dijawab anggukan semangat oleh Jeongin. Bahkan bocah Yang itu mengatakan bahwa ia ingin memakan es krim rasa coklat, stroberi, juga rasa vanila. Astaga! Sepertinya Mingyu harus berpikir dua kali jika ingin mentraktir bocah kecil nan manis itu.

.

.

Dua namja dewasa dengan seorang bocah kecil terlihat sedang asik memakan es krim. Ah, lebih tepatnya hanya seorang namja manis dan seorang bocah kecil saja yang terlihat asik dengan es krim dihadapan mereka. Sedang satu namja yang paling tinggi diantara mereka bertiga terlihat lebih tertarik untuk melihat dua orang dihadapannya.

Sungguh. Mingyu tak habis pikir, ia sekarang seakan tak bisa membedakan siapa yang sudah berusia dewasa dan siapa yang masih bocah. Bayangkan saja, Wonwoo dan Jeongin sekarang sibuk memasukkan es krim ke dalam mulut mereka. Bahkan sedari tadi tak terdengar suara sedikitpun dari bibir kedua namja berbeda usia itu.  Entahlah. Mungkin es krim memang sudah mengalihkan perhatian mereka. Bahkan seorang Kim Mingyu pun tak bisa mengalihkan perhatian mereka dari es krim.

"Hyung, apa aku boleh tambah satu lagi?" Akhirnya. Akhirnya setelah sedari tadi tak bersuara, sekarang Jeongin mengeluarkan suara juga. Ya, walau perkataan yang keluar dari bibir mungil itu adalah untuk meminta es krim tambahan.

"Kau sudah menghabiskan dua cup es krim Jeongin. Nanti kau bisa sakit." Bukan. Bukan maksud Mingyu tak ingin memenuhi keinginan bocah manis itu. Hanya saja ia takut, jika nanti Jeongin terlalu banyak memakan es krim, bocah manis itu akan jatuh sakit.

"Tapi aku belum makan rasa vanila, hyung~." Rengek, Jeongin. Berharap Mingyu akan mengabulkan permintaannya.

Wonwoo yang mendengar rengekkan Jeongin menghentikan kegiatannya menikmati es krim. Namja manis itu terlihat mengamati dua cup es krim rasa coklat dan rasa stroberi yang telah tandas tak tersisa.

"Astaga, Jeongin. Kau sudah makan es krim terlalu banyak, sayang." Ucap Wonwoo. Dan ucapan Wonwoo itu membuat Jeongin menunduk lesu.

Melihat reaksi Jeongin membuat Mingyu dan Wonwoo saling berpandangan. Sungguh. Mereka tak tega melihat wajah manis itu terlihat lesu, tak bersemangat. Dan akhirnya Wonwoo mengangguk, memberi isyarat kepada Mingyu untuk menuruti keinginan bocah manis pencuri hatinya itu.

"Baiklah. Jangan bersedih lagi. Kau boleh makan es krim rasa vanila, tapi dalam cup kecil." Ucapan dari Mingyu itu membuat Jeongin kembali bersemangat. Membuat Wonwoo tak bisa untuk tak tersenyum. Terlalu gemas dengan kelakuan Jeongin. Sementara Mingyu hanya bisa menghela napas. Sepertinya mulai sekarang ia harus berhati-hati. Karena sepertinya, ia mulai sekarang tak akan bisa menolak keinginan bocah manis bermarga Yang itu.

.

.

.

"Eomma, aku tadi pergi ke kedai es krim. Mingyu hyung dan Wonwoo hyung yang mengajakku. Bahkan mereka membelikanku tiga rasa es krim." Setelah sampai diruang rawat sang ibu, yang Jeongin lakukan adalah terus saja bercerita tentang pengalamannya pergi ke kedai es krim bersama Mingyu dan juga Wonwoo. Sementara sang ibu terus saja tersenyum melihat sang putra yang terlihat sangat bersemangat saat bercerita. Sesekali ia akan menanggapi cerita dari putra semata wayangnya itu.

"Kau yang merengek meminta lagi." Ucap Mingyu. Membuat Wonwoo dan Jihye terkekeh melihat Mingyu dan juga Jeongin sedikit berdebat. Sungguh. Menurut Wonwoo, Mingyu yang seperti ini terlihat sangat lucu. Sementara Jihye menatap dua namja berbeda usia yang sedang berdebat itu dengan tatapan bahagia. Mereka terlihat seperti sepasang anak dan ayah yang sedang berdebat. Sangat lucu dan menggemaskan.

"Semoga kau selalu bahagia, anakku. Walau mungkin nanti eomma tak bisa lagi menemanimu." Ucap Jihye, dalam hati.

.

.

.

TBC

Masalah di RL belum selesai, tapi tetap berusaha buat nulis...
Maaf jika tak sesuai dengan keinginan kalian, teman-teman...
Oya, menurut kalian yang cocok sama Rowoon siapa?
Apakah Wonwoo??? 😂😂😂
Silahkan dijawab....
Sampai jumpa di chapter selanjutnya 😘😘😘

Saranghae
❤❤❤❤

Hold Me Tight 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang