Mingyu yang melihat Wonwoo dan Jeongin berpelukan memilih untuk bergabung. Mendekap dua tubuh orang yang akan selalu ia jaga sampai akhir hayatnya itu dengan sayang. Dalam diam Mingyu berdoa agar kedua orang dalam dekapannya ini selalu diliputi oleh kebahagiaan. Ya, semoga saja.
.
.
.
~Hold Me Tight~
Mingyu menatap namja yang ada dihadapannya dengan tajam. Sungguh. Ia ingin sekali menghadiahi wajah tampan itu dengan bogeman. Namun ia masih mencoba untuk menahan emosi. Sementara Wonwoo mengusap lengan sang pasangan hidup, mencoba membuat suaminya itu tenang. Ia tak ingin kejadian beberapa hari yang lalu kembali terulang. Cukup sekali ia melihat Mingyu yang kalap. Ia masih takut dengan kemarahan Mingyu saat itu. Sangat mengerikan.
"Apa kau masih belum puas dengan luka yang kau dapatkan kemarin, Kim Rowoon?" Mingyu berucap dengan datar. Sementara Rowoon tersenyum mendengar pertanyaan namja yang mempunyai marga yang sama dengannya itu. Ia sangat tahu bahwa Mingyu masih sangat membencinya. Dan ia maklum akan hal itu. Apa yang ia lakukan memang sudah sangat keterlaluan. Jadi wajar saja jika Mingyu membencinya.
"Aku datang kesini hanya untuk meminta maaf, Kim Mingyu." Mendengar ucapan Rowoon membuat Mingyu berdecih pelan. Ia tak akan percaya begitu saja.
"Apa kau yakin dengan ucapanmu? Apa kau sudah sadar bahwa apa yang kau lakukan adalah sebuah kesalahan?" Lagi. Mingyu mengucapkan kata-katanya itu dengan nada dingin.
"Ya. Aku tahu apa yang aku lakukan selama ini adalah sebuah kesalahan. Jadi sekali lagi maafkan aku. Aku menyesalinya." Ucap Rowoon, tulus.
Mingyu menatap namja yang ada dihadapannya dengan tatapan menilai. Mencoba mencari kebohongan dari namja Kim itu. Namun yang terlihat hanyalah kesungguhan.
"Masuklah. Kita bicara di dalam sambil minum teh." Ucapan Mingyu yang terdengar lebih bersahabat membuat Rowoon tersenyum. Bagaimanapun ia sudah berjanji pada Chan Hee untuk mendapatkan maaf dari Mingyu dan juga Wonwoo. Dan ia akan menepati itu.
.
Dua namja tampan dan seorang namja manis tengah duduk sambil menikmati teh dihadapan mereka.
"Aku pikir kau tak akan pernah menyesali perbuatanmu, Kim Rowoon." Kali ini Mingyu berucap dengan santai. Atmosfir diantara mereka saat ini sudah membaik. Tidak seperti beberapa waktu yang lalu.
Rowoon tersenyum. Sesungguhnya ia sendiri tak pernah menyangka ia akan pada titik ini. Titik dimana ia akhirnya sadar bahwa ia hanya terobsesi pada Wonwoo. Titik dimana ia akhirnya merendahkan harga diri untuk meminta maaf kepada Mingyu dan Wonwoo. Dan titik dimana akhirnya ia sadar siapa yang benar-benar ia cintai. Kang Chan Hee.
"Aku juga punya pemikiran yang sama denganmu." Dan jawaban Rowoon itu membuat mereka tertawa. Tak ada lagi kecanggungan. Tak ada lagi amarah. Ah, itulah hebatnya saling memaafkan. Sebuah masalah akan segera selesai jika mereka bisa saling memaafkan. Satu pihak berani meminta maaf. Dan satu pihak berhati besar dengan memaafkan. Bukankah perdamaian itu lebih menyenangkan?
.
.
.
Mingyu mengeratkan pelukannya pada sang pasangan hidup. Saat ini mereka sedang berada di dalam kamar. Sementara putra manis mereka sedang diculik oleh tetangga sebelah. Keluarga Hwang.
"Aku benar-benar sangat bahagia Rowoon hyung telah sadar." Wonwoo berucap dengan lirih. Sungguh. Sedari dulu ia memang menginginkan hal ini terjadi. Rowoon sebenarnya adalah namja yang baik. Dulu, sebelum Rowoon ingin melecehkannya mereka sempat menjadi teman yang cukup dekat. Namun semua itu berubah setelah Rowoon mengungkapkan perasaannya dan Wonwoo menolak. Dan hubungan mereka semakin buruk saat Rowoon berusaha melecehkannya. Namun sekarang telah berubah. Rowoon sudah menyadari kesalahannya. Dan hubungan mereka sekarang telah membaik. Bisa dikatakan sekarang mereka telah menjadi teman.
"Aku juga bahagia karena sudah tak ada lagi namja yang akan merebutmu dariku. Karena Kim Wonwoo hanya milik Kim Mingyu." Ucapan Mingyu membuat pipi putih Wonwoo menjadi merah. Dan itu membuat Mingyu terkekeh. Ia senang saat pipi Wonwoo memerah karena ucapannya. Ada kebahagian tersendiri saat ia berhasil membuat pipi sang pasangan hidup merona.
"Ah, jadi kapan Rowoon akan mengungkapkan perasaannya pada Chan Hee?" Mingyu bertanya kapada Wonwoo karena Rowoon memang meminta saran dari Wonwoo kapan waktu yang tepat untuk mengungkapkan perasaannya.
"Mungkin akhir pekan ini. Aku menyarankan Rowoon hyung mengajak Chan Hee jalan-jalan terlebih dahulu. Aku juga meminta Rowoon hyung untuk segera mengungkapkan perasaannya. Karena Rowoon hyung bercerita bahwa ada namja yang sekarang tengah mendekati Chan Hee." Ucapan Wonwoo diangguki oleh Mingyu. Ia tersenyum saat mengingat bagaimana sang pasangan hidup telah terbebas dari trauma yang selama ini menghantuinya. Ia bahagia saat melihat Wonwoo tak lagi takut pada Rowoon. Bahkan ia telah berani berbincang pada namja Kim itu.
"Semoga saja Rowoon beruntung." Ucap Mingyu dan diangguki oleh Wonwoo. Dalam hati ia berdoa untuk keberhasilan Rowoon.
"Ah, apa Jeongin akan menginap dirumah Hyunjin?" Pertanyaan Mingyu itu dijawab anggukkan oleh Wonwoo. Malam ini Jeongin memang akan menginap dikediaman keluarga Hwang.
"Berarti malam ini kita bebas, sayang." Wonwoo yang masih dalam dekapan Mingyu tiba-tiba meremang saat mendengar suara rendah sang pasangan hidup. Dan belum sempat ia menjawab, ia tiba-tiba telah berada dibawah sang suami. Dalam kungkungan sang pemilik hati.
Mingyu mengecup bibir ranum Wonwoo berkali-kali. Bibir yang selalu ingin ia rasakan. Bibir yang benar-benar telah menjadi candunya. Kecupan itu semakin lama menjadi semakin intens dan berubah menjadi sebuah lumatan.
Wonwoo tak pernah bisa menolak semua perlakuan Mingyu padanya. Perlakuan lembut Mingyu seperti saat ini selalu menjadi favoritnya. Karena ia merasa begitu berharga untuk namja Kim itu. Merasa begitu dicintai.
Mingyu beralih mengecup leher jenjang sang pasangan hidup. Dan lenguhan terdengar dari bibir Wonwoo saat kecupan itu berubah menjadi hisapan. Menghasilkan maha karya yang dengan indah menghiasi leher namja manis itu. Dan akhirnya hanya desahan dan erangan kenikmatan yang terdengar dikamar mereka. Biarkanlah Mingyu dan Wonwoo menikmati malam indah mereka. Selagi putra manis mereka sedang tak berada dirumah. Jadi kita jangan mengganggu, oke?
.
.
.
TBC
Hari minggu. Dan aku kerja!!!!
Uh, menyenangkan sekali 😂😂😂
Btw ini pendek banget, yes? Tapi jangan tanya kenapa ya! Karena aku pun tak tahu kwkwkwk...
Yang penting jangan lupa kasih vote dan komen ya kawan, biar aku bahagia wkwkwk...
Sampai jumpa dichapter selanjutnya 😘😘😘😘Saranghae
❤❤❤❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me Tight 1
Acak(SELESAI) Mencintai dan dicintai. Itu adalah anugerah yang diberikan Tuhan pada semua umat manusia. Namun apa yang akan kau rasakan jika kau mencintai tanpa dicintai? Sedih? Tentu. Sakit? Pasti. Lalu, apa yang akan kau lakukan? Bertahan? Atau berpal...