"Baiklah. Kalau begitu besok kau harus siap-siap. Aku akan mengajakmu kesuatu tempat. Aku juga akan mengenalkanmu pada seseorang." Ucap Mingyu dan dianggukki oleh Wonwoo. Sejujurnya Wonwoo penasaran dengan ajakan Mingyu yang tiba-tiba. Namun ia enggan bertanya. Ia hanya bisa berharap apapun yang terjadi esok, itu bukanlah sesuatu yang buruk.
.
.
.
~Hold Me Tight~
Wonwoo dan Mingyu melambaikan tangan kepada putra kecil mereka. Mereka baru saja menitipkan Jeongin kepada keluarga Hwang, karena mereka akan pergi kesuatu tempat. Lebih tepatnya Mingyu yang mengajak Wonwoo pergi untuk bertemu dengan seseorang.
Keheningan. Hanya itu yang tercipta didalam mobil yang ditumpangi oleh Mingyu dan juga Wonwoo. Mingyu yang fokus pada jalanan. Dan Wonwoo yang lebih memilih untuk melihat pemandangan yang mereka lewati. Walau sejujurnya tak ada yang menarik sedikitpun.
"Kemarin kau sempat menangis?" Wonwoo sedikit terkejut saat tiba-tiba Mingyu mengeluarkan suara. Dan lebih terkejut dengan pertanyaan yang Mingyu lontarkan.
"Ti- tidak." Wonwoo menjawab lirih. Sementara Mingyu menghela napas saat mendengar jawaban sang pasangan hidup.
"Jangan berbohong. Jeongin bercerita bahwa kemarin ia melihatmu menangis." Ucapan Mingyu membuat Wonwoo terdiam. Sungguh. Ia tak bisa lagi mengelak. Karena apa yang dikatakan sang pasangan hidup adalah sebuah kebenaran. Ia kemarin memang menangis. Entahlah. Beberapa hari ini ia memang lebih sensitif. Ia sering tiba-tiba menangis seorang diri saat teringat foto Mingyu bersama dengan seorang perempuan.
"Ada sesuatu yang mengganggumu? Kau bisa bercerita padaku, Wonwoo." Namja Kim itu berucap dengan lembut. Sementara Wonwoo hanya bisa terdiam. Tidak mungkin ia mengatakan bahwa yang membuat ia menangis adalah Mingyu. Walau itulah kenyataannya.
"Aku tak apa." Akhirnya hanya kata itu yang sanggup Wonwoo ucapkan.
Mingyu memilih untuk kembali diam. Sepertinya ini memang bukanlah waktu yang tepat untuk bertanya masalah itu pada Wonwoo.
Mingyu dan Wonwoo memilih untuk kembali pada kegiatan awal mereka. Mingyu yang kembali fokus menyetir. Dan Wonwoo kembali menatapi pemandangan yang mereka lewati.
.
.
Wonwoo mengernyit saat Mingyu menghentikan mobilnya dihalaman sebuah rumah yang cukup sederhana. Namun rumah itu terlihat sangat indah dengan berbagai bunga yang menghiasi halamannya.
Wonwoo hanya diam dan terus melangkahkan kakinya mengikuti langkah sang pasangan hidup.
Namja manis itu hanya diam sampai Mingyu mulai mengetuk pintu. Namun, setalah pintu itu terbuka. Sungguh. Ia rasanya ingin segera pergi dari tempat itu. Ah, bukan tempat itu yang menjadi masalah. Melainkan seseorang yang baru saja membukakan pintu yang membuat Wonwoo ingin pergi.
Saat itu Wonwoo memang hanya melihat sebentar. Namun, sungguh. Ia tak akan pernah lupa dengan wajah seseorang yang telah membuat hatinya sakit. Seseorang yang telah mendapatkan ciuman dari pasangan hidupnya.
"Ah, Mingyu. Kau sudah datang." Perempuan dengan paras cantik itu menyapa Mingyu. Ah, bukan hanya menyapa. Bahkan perempuan itu juga memberikan kecupan pada pipi pasangan hidup dari Wonwoo itu. Sungguh. Wonwoo ingin marah dengan apa yang dilakukan oleh perempuan itu, namun ia tak bisa.
Dada Wonwoo semakin sesak saat melihat senyum tulus terlihat diwajah seorang Kim Mingyu. Bukan untuknya, namun untuk perempuan yang entah siapa namanya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me Tight 1
Ngẫu nhiên(SELESAI) Mencintai dan dicintai. Itu adalah anugerah yang diberikan Tuhan pada semua umat manusia. Namun apa yang akan kau rasakan jika kau mencintai tanpa dicintai? Sedih? Tentu. Sakit? Pasti. Lalu, apa yang akan kau lakukan? Bertahan? Atau berpal...