Hold Me Tight (17)

3K 379 29
                                    

Dan sapaan itu membuat Wonwoo bergetar. Napasnya mulai tersengal. Sungguh. Dan hal yang bisa Wonwoo lakukan saat ini hanyalah menggumamkan nama sang pasangan hidup. Berharap Mingyu datang dan menyelamatkannya.

.

.

.

~Hold Me Tight~

Mingyu tak bisa mengalihkan perhatiannya dari bocah manis yang sekarang tengah sibuk menyantap makanannya. Sungguh. Jeongin yang tengah sibuk memasukkan makanan ke dalam mulutnya terlihat sangat menggemaskan di mata seorang Kim Mingyu. Bahkan sesekali namja Kim itu membersihkan sisa makanan yang ada disekitar bibir Jeongin. Siapapun yang melihat mereka pasti akan mengira bahkan mereka adalah sepasang ayah dan anak. Ah, semoga saja itu menjadi kenyataan.

"Hyung, kenapa Wonwoo hyung lama sekali?" Pertanyaan polos dari Jeongin itu membuat Mingyu tersadar, bahwa Wonwoo belum juga kembali dari toilet.

"Mungkin saja toiletnya sedang penuh, jadi Wonwoo hyung harus mengantri." Jawab Mingyu, mencoba untuk tenang. Walau sesungguhnya ia mulai gelisah, saat ini. Ia ingin menyusul Wonwoo. Namun ia tak mungkin meninggalkan Jeongin sendiri.

"Hyung, makanan Wonwoo hyung sudah mulai dingin." Ucap Jeongin, lagi. Namun ucapan Jeongin itu hanya dijawab senyuman oleh Mingyu.

.

.

"Bukankah kita benar-benar sudah ditakdirkan, Wonwoo? Bahkan tanpa aku mencarimu saja kita selalu bertemu." Ucapan namja bertubuh tinggi itu membuat Wonwoo semakin gemetar. Sungguh. Bagaimana bisa ia selalu saja bertemu dengan namja yang bermarga sama dengan pasangan hidupnya itu.

"Kenapa kau terlihat takut padaku, Wonwoo?" Namja tampan bernama lengkap Kim Rowoon itu kembali bertanya. Tentu tanpa ada jawaban dari Wonwoo.

Rowoon mulai berjalan mendekat. Dan itu sungguh membuat Wonwoo takut. Kilasan peristiwa dimasa lalu saat Rowoon ingin melecehkannya kembali berputar. Dan itu sungguh membuat Wonwoo tersiksa. Ia ingin segera pergi dari tempat itu. Namun kakinya seakan terpaku, bahkan tak bisa untuk bergeser sedikitpun.

Wonwoo hanya bisa memejamkan matanya saat jemari Rowoon mulai membelai pipinya. Sungguh. Sekarang Wonwoo merasa sangat buruk. Ia bukanlah seorang laki-laki yang lemah. Ia yakin itu. Namun saat berhadapan dengan namja dari masa lalunya itu selalu saja membuat Wonwoo lemah. Membuat Wonwoo menjadi tak berdaya. Walau ia sudah berusaha sekuat tenaga untuk melawannya.

"Kenapa kau seperti takut padaku? Aku mencintaimu, Wonwoo. Jadi tidak mungkin aku menyakitimu." Ucap Rowoon lembut. Ya, lembut bagi orang lain. Namun tidak bagi Wonwoo. Yang Wonwoo dengar bukanlah sebuah perkataan lembut, namun lebih seperti sebuah ancaman. Ancaman yang beberapa tahun silam pernah ia dengar dari orang yang sama. Dan itu sungguh membuat Wonwoo sangat takut.

Keringat dingin mengalir dengan deras dari pelipis Wonwoo, saat Rowoon mulai mendekatkan wajahnya. Sungguh. Wonwoo sudah berusaha untuk menghindar. Namun tubuhnya saat ini benar-benar terasa kaku.

Wajah dari Kim Rowoon semakin mendekat. Bahkan jaraknya dengan wajah Wonwoo hanya tinggal beberapa senti. Namun belum sempat niatnya itu terwujud ia sudah mendapatkan sebuah pukulan.

"Jangan sentuh Wonwoo!!!!" Kemarahan terdengar jelas dari teriakkan seorang Kim Mingyu. Sungguh. Ia yang berniat menyusul Wonwoo yang terlalu lama di toilet sangat terkejut saat melihat namja yang sudah menjadi pasangan hidupnya itu hampir saja dilecehkan oleh seseorang.

"Mingyu." Lirih Wonwoo. Sungguh. Namja manis itu begitu lega saat sosok sang pasangan hidup akhirnya datang.

"Bukan urusanmu!!!!" Rowoon tak ingin kalah. Ia berusaha untuk membalas pukulan dari namja yang ada dihadapannya. Namun Mingyu dengan gesit bisa menghindar. Bahkan sekarang pasangan hidup dari Wonwoo itu kembali memberikan pukulan bertubi-tubi kepada Rowoon. Mingyu mengeluarkan semua tenaganya. Ia tak terima pasangan hidupnya itu disakiti. Sungguh. Ia merasa hatinya sesak saat melihat keadaan Wonwoo saat ini.

Hold Me Tight 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang