Hold Me Tight 1

Hold Me Tight (19)

"Sudah, jangan takut. Aku akan menjagamu." Ucap Mingyu. Dan ucapan Mingyu membuat Wonwoo menjadi sedikit tenang. Ia percaya pada Mingyu. Mingyu pasti akan selalu menjaganya. Ya, ia yakin itu.

.

.

.

~Hold Me Tight~

Namja tampan itu menatap sang pasangan hidup dengan tatapan heran. Sungguh. Sedari tadi namja manis itu terlihat sibuk dengan pikirannya sendiri, melamun.

Mingyu memutuskan untuk mendekati Wonwoo. Mendudukkan tubuhnya disamping namja manis itu. Namun Wonwoo tak bergeming sedikitpun.

"Terjadi sesuatu?" Wonwoo yang tiba-tiba mendengar suara Mingyu sedikit terlonjak. Membuat Mingyu semakin mengeryit, heran.

"Ya?" Ah, bahkan bukan jawaban yang ia berikan untuk Mingyu.

Namja Kim itu menghela napas, sebelum kembali mengulang pertanyaannya. "Terjadi sesuatu?"

Wonwoo yang sudah sepenuhnya sadar segera menggeleng. Mencoba untuk tak membuat pasangan hidupnya itu khawatir. Ah, sejujurnya ia sendiri tak yakin bahwa Mingyu khawatir padanya. Tapi tak apa, anggap saja namja Kim itu khawatir.

Namun, apa kalian pikir Mingyu akan percaya begitu saja? Tentu saja jawabannya tidak. Sudah beberapa hari ini Wonwoo memang lebih sering melamun. Kadang saat ia sedang bermain dengan Jeongin pun ia akan sering melamun. Sampai membuat bocah manis bermarga Yang itu kadang kesal karena Wonwoo yang sering tidak fokus. Dan semua itu terjadi setelah kejadian buruk menimpanya beberapa hari yang lalu. Jadi Mingyu yakin bahwa Wonwoo masih terbayang dengan kejadian itu.

"Kita ke taman bermain? Bukankah kemarin Jeongin meminta kita untuk mengajaknya ke taman bermain?" Mendengar ucapan Mingyu membuat Wonwoo mengangguk dengan antusias. Selain karena Jeongin yang memang meminta untuk pergi ke taman bermain, Wonwoo sejujurnya juga sangat ingin pergi ke tempat yang penuh dengan wahana permainan itu.

"Kalau begitu aku akan mengajak Jeongin bersiap dulu." Ucap Wonwoo dan dibalas anggukkan oleh Mingyu.

Diam-diam namja tampan bermarga Kim itu menghela napas lega. Ya, setidaknya untuk saat ini Wonwoo bisa melupakan kejadian buruk yang ia alami itu.

.

.

Binar bahagia terus terpancar dari wajah dua namja berbeda usia itu. Bahkan sedari tadi tawa tak lepas dari bibir indah mereka. Sementara seorang namja yang sedari tadi memperhatikan mereka hanya bisa menggelengkan kepalanya. Sungguh. Sekarang ia sulit membedakan usia Wonwoo dan juga Jeongin. Karena tingkah laku mereka sungguh tak ada bedanya.

Mingyu duduk sambil memperhatikan sang pasangan hidup dan Jeongin yang sedang asik menaiki sebuah wahana permainan. Sungguh. Ia merasa bahagia saat melihat dua namja yang sangat penting bagi hidupnya itu tertawa penuh keceriaan. Mingyu sadar bahwa ia sudah terbiasa dengan keberadaan Wonwoo dan juga Jeongin dikehidupannya. Pernah ia mencoba menyangkal perasaan itu. Namun selalu saja gagal. Namja Kim itu mulai menyadari bahwa hidupnya semakin lengkap setelah kedatangan Wonwoo dan juga Jeongin. Dua namja yang sama-sama berwajah manis itu sukses membuat kehidupan Mingyu yang dulu datar sekarang menjadi sangat berwarna. Dan Mingyu menyukai itu.

Namja Kim itu terlalu sibuk dengan pikirannya sendiri, sampai tak menyadari bahwa Wonwoo dan juga Jeongin telah selesai menaiki wahana permainan.

"Hyung, aku lapar~." Mingyu tersentak saat mendengar rengekan yang sangat familiar baginya. Rengekan dari bocah yang hampir setiap hari ia dengar.