Bagaimana Chan Hee bisa mengubur perasaannya? Jika perhatian Rowoon selalu saja seperti itu. Selalu membuatnya merasa penting. Selalu membuatnya merasa istimewa. Ya. Istimewa. Walau tak seistimewa Wonwoo dihati Rowoon. Lalu, apakah Chan Hee bisa menggantikan tempat istimewa yang ditempati oleh Wonwoo itu? Entahlah. Hanya waktu yang bisa menjawabnya.
.
.
.
~Hold Me Tight~
"Makan yang banyak, Kang Chan Hee." Chan Hee mengerucutkan bibirnya saat mendengar perkataan Rowoon. Sungguh. Ia tak napsu makan, namun namja Kim itu terus saja memaksa. Ia terus saja mengatakan bahwa Chan Hee harus makan banyak agar cepat sembuh.
"Buka mulutmu, Kang Chan Hee." Dengan terpaksa akhirnya namja Kang itu membuka mulut, menerima suapan bubur yang diberikan oleh Rowoon. Sesekali namja manis itu akan mengernyit saat bubur yang berada di dalam mulutnya terasa pahit.
Sementara Rowoon tersenyum saat akhirnya ia berhasil membujuk Chan Hee untuk makan. Rowoon memang sangat hapal dengan sifat namja manis kesayangannya itu. Membuat ia juga hapal apa yang harus ia lakukan saat namja Kang itu sakit. Seperti saat ini, Rowoon akan terus memaksa Chan Hee untuk makan karena ia sangat tahu bahwa Chan Hee akan mengabaikan waktu makannya saat sakit.
"Sudah hyung." Chan Hee mulai merengek saat Rowoon kembali menyodorkan sesendok bubur kepadanya. Ia memang baru makan tiga suap, namun perutnya benar-benar sudah terasa penuh.
Rowoon menghela napas. Bahkan Chan Hee baru memakan tiga suap, namun namja manis itu sudah merengek karena kenyang. Namun akhirnya Rowoon tak bisa berbuat apa-apa. Kalian masih ingat bukan, jika Rowoon tak pernah bisa menolak permintaan namja manis kesayangannya itu?
"Baiklah. Sekarang kau harus minum obat." Ucap Rowoon dan dianggukki dengan malas oleh Chan Hee. Karena sejujurnya ia enggan meminum obat. Namun jika ia menolak, Rowoon pasti akan tetap memaksanya.
Rowoon membantu Chan Hee untuk kembali berbaring. Mengusap kening namja manis itu dengan lembut. Membuat netra indah itu semakin lama semakin memberat. Sampai akhirnya tertutup sempurna. Chan Hee tertidur karena usapan Rowoon yang membuatnya merasa nyaman.
Rowoon tersenyum. Sungguh. Chan Hee yang sedang tertidur terlihat berkali lipat lebih manis. Dan Rowoon sangat menyukai itu. Entahlah. Ia sendiri tak mengerti dengan dirinya yang selalu terkagum dengan wajah polos nan manis dari namja Kang itu saat tertidur. Ah, sepertinya kadar kepekaanmu memang berada pada titik terendah, tuan Kim.
.
.
Namja manis itu melangkahkan kakinya melewati jajaran rak yang berisi berbagai bahan makanan. Stok bahan makanan dirumahnya habis, mengharuskan ia untuk berbelanja. Sendiri. Karena sang pasangan hidup belum pulang dari kantor dan sang putra lebih memilih untuk bermain dengan teman barunya.
Namja manis yang tak lain adalah Wonwoo itu memilih beberapa buah-buahan yang disukai oleh dua namja kesayangannya. Ia terlalu fokus pada buah-buahan yang akan ia pilih, sampai ia tak menyadari bahwa sedari tadi ada seseorang yang memperhatikannya. Bahkan sampai orang itu melangkahkan kaki untuk mendekat, Wonwoo masih belum menyadarinya.
"Hai, Wonwoo."
Wonwoo terlonjak kaget saat mendengar seseorang memanggil namanya. Dan namja manis itu sungguh terkejut saat seseorang itu adalah seseorang yang sungguh tak ingin ia temui. Seseorang yang lagi dan lagi selalu membuatnya ketakutan.
"Jangan takut, sayang. Aku tak akan melukaimu." Namja yang tak lain adalah Rowoon itu semakin mendekat ke arah Wonwoo. Sementara Wonwoo hanya bisa terdiam. Entahlah. Keringat dingin mulai keluar dari kening. Tubuhnya seakan kelu untuk ia gerakkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hold Me Tight 1
Diversos(SELESAI) Mencintai dan dicintai. Itu adalah anugerah yang diberikan Tuhan pada semua umat manusia. Namun apa yang akan kau rasakan jika kau mencintai tanpa dicintai? Sedih? Tentu. Sakit? Pasti. Lalu, apa yang akan kau lakukan? Bertahan? Atau berpal...