Dika dan Bila masih mondar-mandir mencari perhiasan itu, Anila yang melihatnya bingung dan bertanya kepada ayah bundanya. "Ayah, Bunda sedang cari apa?." Tanyanya polos.
Pencarian mereka terhenti dan saling Lirik seakan tahu mereka harus melakukan apa untuk menemukam perhiasan itu. Mereka mendekati anak kesayangannya dan menduduki anila dipangkuan Dika."Anila, ayah dan bunda sedang mencari Anting dan Kalung kamu, kamu tahu dimana?." Tanya dika .
"Oh Anting dan Kalung Anila, Ini ya...." Anila mengulurkan tangannya tetapi setelah dilihat oleh mereka yang ada di genggaman Anila itu permen. Bila bingung, apa maksudnya....?.
"Anila, yang ditanyakan ayah itu Anting dan kalung bukan permen Nak." kata bundanya dengan Rawut muka bingung.
"Ia bunda, Anting dan kalung Anila itu ya sekarang Pelmen." katanya bangun dari pangkuan ayahnya dengan senyum melebar.
Ayah dan bundanya semakin bingung tapi Dika tidak kehabisan cara "Nila, ayah boleh minta permenya." pinta Dika dan dikasih oleh nila.
"Nila, kamu dapat permen ini dari siapa?." Tanyanya lagi.
"Dali K ELik, kakaknya Cika."jawabnya sambil mengemut permen itu.Bila semakin bingung, dia hendak menanyakan sesuatu tetapi ditahan oleh dika dan akhirnya dikalah yang bertanya kepada anaknya itu dengan versi anak-anak "Nila sayang, ayuk ceritakan ke ayah dan bunda bagaimana K Erik memberikanmu permen." Pinta ayahnya dengan lembut.
Dengan polosnya Nila menceritakan kejadian di pesta ketika dirinya bermain dengan cika, Erik datang dan bilang kepadanya bahwa permen itu enak tapi kalau ingin permen itu harus ditukar dengan Anting dan Kalung. Anila mengiyakan kata-kata Erik dan Erik langsung mencopot dua perhiasan itu dari Anila dan diberikannya Permen yang banyak.
Bila dan Dika tertegun mendengar cerita itu, kenapa ini bisa terjadi?, kenapa seusianya yang masih berumur 6 tahun bisa melakukan ini....?
Apa yang akan mereka lakukan selanjutnya...?
Bersambung.... !!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Ini Kacamata_Nya Bukan Kacamata Mu
General FictionCerita bersambung mewakili perjalanan hidup seorang manusia yang bernama hawa (Perempuan)