Dika masuk keruangan dan Nila badannya kembali Panas, dipanggil lah Dokter yang merawat Nila. Kali ini Dokter yang merawat Nila bukan hanya sekedar memeriksa tetapi mengajak Nila Bicara, Nila awalnya hanya mendengarkan tetapi beberapa lama ia mulai merasa nyaman dengan Pak Dokter dan bertanya. "Nama Pak Dokter siapa?."
"Oh iya aku lupa memperkenalkan diri, Nama Aku Irsyad." Jawab Dokter itu dengan senyuman.
"Pak Irsyad, Nila tadi bertemu orang jahat yang akan membakar Sepeda Nila dan menghina Ayah Nila seperti yang Bunda katakan." Katanya lagi.
Mendengar hal itu Irsyad bersyukur karena Nila sudah mau menceritakan apa yang ada dipikirannya dan berusaha merespon perkataannya. "Wah jahat sekali orang itu tapi apakah tadi ketika ia datang melakukan hal yang sama kepada Nila seperti waktu itu?."
"Tidak Pak, aku melihat ia bawa buah bukan api lagi." Jawabnya.
"Berarti orang itu sudah tidak jahat Nila." Kata Pak Irsyad.
"Nila tidak tahu Pak Dokter, tapi yang jelas ketika Nila besar Nanti. Nila harus jadi orang hebat yang bisa melindungi Ayah dan Bunda." Katanya kembali.
"Kalau kamu ingin seperti itu berarti Nila harus sehat, janji." Pinta Pak dokter.
"Janji." Kata Nila mengulangi kata-kata Pak Irsyad dan mengulurkan kelingkingnya bertanda iya berjanji.
Orang tua dan Neneknya menitikan airmata melihat itu semua. Mereka berharap Nila kembali sehat dan ceria.
Bersambung....!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Ini Kacamata_Nya Bukan Kacamata Mu
General FictionCerita bersambung mewakili perjalanan hidup seorang manusia yang bernama hawa (Perempuan)