Waktu ujian praktek renang telah tiba, Nila masih berbaring ditempat tidurnya. Rasanya ia tidak ingin hari ini tiba, ia berpikir tidak akan masuk sekolah karena hatinya pasti akan sedih jika melihat teman-temanya pergi ke kolam renang dekat sekolah sedangkan ia hanya diam dikelas.
Tidak lama kemudian Bunda dan ayahnya datang.
"Kamu kenapa masih dikamar Nak, bukankah hari ini kamu ujian praktek renang?." Tanya ayahnya, Nila tidak menjawab pertanyaan ayahnya ia hanya menatap ibunya. Bila yang mengerti kesedihan anaknya ini berkata. " Ayuuk Nak mandi, kita siap-siap karena cika dan orang tuanya sudah menunggu dibawah siap mengantar kita."
Sontak ketika mendengar itu ia sangat gembira. "Bunda memberikan ijin Nila ujian praktek renang?." Tanyanya tak percaya. Bila menganggukan kepalanya dan mengusap rambut Nila, Dika tersenyum melihatnya. Semalam Bila sudah menceritakan semuanya, tentang kedatangan Bu Kesya. Seperti itulah Bila walau dia keras kepala jika sudah mengambil keputusan tapi finalnya masih bisa berubah jika alasannya jelas. Ketakutan yang berlebihan yang dirasakannya akan kalah dengan kasih sayang yang ada dalam hatinya.
Setelah sudah siap mereka pergi bersama keluarga Pak Kariman, ya kali ini Pak kariman yang mengantarkan mereka karena kebetulan Pak Kariman sedang Cuti panjang dari pekerjaannya sedangkan Dika tidak ikut karena harus kerja dan menitipkan anak beserta istrinya ke Pak Kariman.
Diseperjalanan Bila mual-mual, Pak Kariman yang melihat dari kaca spion mobil depannya bertanya." Bu Bila kenapa, tidak suka dengan wangi parfum mobil inikah?."
"Tidak pak, bukan karena itu aku hanya masuk angin aja." Jawabnya.
Lena yang melihat dirinya sangat pucat ikut berbicara. "Bu Bila jika dirimu kurang sehat kami akan mengantarkan Ibu pulang untuk beristirahat nanti Nila biar kami yang mengawasinya disana."
"Tidak usah Bu, aku tidak apa-apa, ini hanya masuk angin biasa." Jawabnya tersenyum dan memaksakan dirinya tetap menemani Nila renang.
Setelah berada di tempat renang mereka disambut oleh Bu Kesya dan meminta Nila, Cika dan Erik pergi menemui teman-temannya.
Mereka memperhatikan anak-anaknya tidak jauh dari tempat mereka renang. Nila dan Cika sangat senang, ia menikmati semua itu bersama teman-temanya yang lain kadang bercanda sampai tertawa membuat gelak tawa mereka menghibur hati guru-guru disana.
Satu persatu anak murid SD Makmur jaya itu melakukan ujiannya, kelas tiga yang terkenal dengan kenakalannya dan ada satu anak yang memang benar-benar jahil dan nakal berbuat ulah. Ia bernama Michael ketika sedang duduk ia melihat Nila dan Cika sedang asyik dengan dunia mereka, terlintas dihatinya untuk mengerjai mereka. Ia menghampiri keduannya dan menyenggol Nila sampai terjatuh ke kolam renang, Bila yang melihat hal itu langsung menjerit dan berlari. Lalu memanggil-manggil anaknya yang tak timbul-timbul, ia mengingat kejadian ketika Nila Balita yang hampir tenggelam disungai, air matanya mengalir seraya berkata. "Semuanya tolong anakku, tolong dia aku tidak mau dia kenapa-napa." Pintanya dengan rasa takut.
Setelah itu Nila timbul dan tertawa bahagia lalu berenang bebas dikolam itu. Bila terduduk lemas melihat ulah anaknya, nila naik dari kolam itu menghampiri Ibunya, Ibunya langsung memeluk erat dirinya, ia begitu sangat takut kehilangan Nila.
"Bunda, Nila tidak apa-apa. Nila sudah bisa renang bunda, maaf jika tadi aku membuat bunda khawatir." Katanya dalam pelukan bundanya.
"Tolong jangan buat bunda takut Nak, jangan pernah ulangi hal ini lagi." Pinta ibunya lalu ambruk di pelukan Nila.
"Bunda......" Jerit Nila sambil menggoyang-goyangkan tubuh Bila dan menangis diiringi rasa takut yang sangat luar biasa.
Pak kariman dan pihak sekolah langsung menolongnya dan melarikan kerumah sakit terdekat. Bu Lena mengabari Dika dan betapa terkejutnya ia mendapat kabar itu. Seketika ia langsung pergi memacu mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata untuk menemui istrinya.
Apa yang terjadi dengan Bila...???
Bersambung...!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Ini Kacamata_Nya Bukan Kacamata Mu
General FictionCerita bersambung mewakili perjalanan hidup seorang manusia yang bernama hawa (Perempuan)