Di seperjalanan kerumah sakit Nila terus menangis "Bunda bangun, bunda bangun, bunda bangun, Nila janji tidak akan mengulangi hal ini lagi, bunda bangun." Pintanya berkali-kali sambil terus menggoyang-goyangkan Ibunya, Lena memeluk dan menenangkan Nila, Nila terisak-isak iapun ikut merasakan kesedihan yang dirasakan Anak kecil ini tak terasa air matanyapun ikut keluar. Ia berharap tidak akan terjadi apa-apa dengan Bila.
Sesampainya di Rumah sakit ia langsung ditangani dengan sigap oleh pihak Rumah sakit. Tidak lama kemudian Dika datang dengan berlari "Bagaimana keadaan istriku" Tanyanya kepada Pak Kariman dengan nafas tersengal-sengal.
"Masih diperiksa oleh Dokter." Jawab Pak Kariman. lalu Dika melihat Nila yang masih terus menangis, ia menghampiri Anaknya dan Nila langsung menubruk serta memeluknya seraya berkata. "Ayah ini salah Nila, ini salah Nila Ayah." Katanya terus mengulangi kata-katanya.
"Ceritakan kepada Ayah apa yang terjadi." Pinta Ayahnya dan Nila menceritakan kejadianya sambil menangis.
"Nila sayang dengarkan Ayah, mungkin memang benar ini salahmu karena kamu mengerjai ibumu tapi kamu jangan terus salahkan dirimu ya. Sekarang kita berdo'a semoga Bunda baik-baik saja ya." Kata Dika menenangkan tapi tetap memberi pengertian kepada Nila bahwa yang dilakukannya memang salah, ya seperti itulah Dika mendidik Anaknya walau ia sangat begitu sayang dengan Nila, ia akan bilang itu salah jika salah dan bilang benar jika benar.
Pintu rawat dibuka dan Bu Dokter menanyakan keluarga Bu Bila, serempak mereka mendekat lalu Bu Dokter berkata. "Kalian tidak perlu khawatir, Bu Bila tidak apa-apa. Oh ia siapa suaminya Bu Bila disini?."
"Saya Dok" Jawab Dika.
"Selamat ya Pak, Bapak akan menjadi seorang Ayah." Mendengar kabar itu, Dika sangat terkejut dan tersenyum bahagia, Ia tak menyangka ternyata Istrinya mengandung Anaknya yang kedua. Ia langsung ijin menemui istrinya.
Pak Kariman dan Bu Lenapun ikut senang mendengarnya, ternyata mual-mualnya Bila di mobil karena ia sedang mengandung.
"Selamat ya Nila, kamu akan menjadi Kakak seperti aku." Kata Erik memberi selamat.
"Nila akan jadi Kakak, terus Adik Nila dimana?." Tannyanya.
"Adik Nila masih didalam kandungan Bunda Nila." Jawab Bu Lena dan mengajak Nila menemui Ibunya.
Nila yang masih bingung dengan semua itu melihat Bundanya tersenyum kepadanya. "Ayookkk sini Anak bunda mendekat." Pinta Bila lalu Nila mendekat "Bunda Nila minta maaf. karena Nila, Bunda dibawa kerumah sakit tapi katanya Nila punya Adik, Dedenya dimana sekarang?." katanya.
Bila tertawa mendengar kata-kata Nila yang polos itu lalu ia menjelaskan bahwa itu bukan kesalahan dirinya karena dari pagi kondisi ia sedang tidak fit dan memberitahu calon Adiknya masih didalam Rahimnya, ia menyuruh Nila memegang perutnya lalu berkata "Kelak jika Nila sudah dewasa akan mengerti dedenya berada dimana."
Rasa khawatir yang di hinggapi sebelumnya telah sirna oleh kabar gembira ini.
Dika sangat bersyukur diberikan amanat lagi Oleh Tuhan (Allah swt) untuk menjadi orang tua. Ia berharap keluarganya ini akan terus dilindungi oleh yang Maha Kuasa.
Bersambung.....!!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Ini Kacamata_Nya Bukan Kacamata Mu
General FictionCerita bersambung mewakili perjalanan hidup seorang manusia yang bernama hawa (Perempuan)