#Part 4 _ Singa Sekolah

24 2 0
                                    

Nila menuruni anak tangga dengan terburu-buru, kini ia telah memakai seragam putih-biru. Gadis kecil dari pasangan  Dika dan Bila kini telah memasuki sekolah menengah pertama (SMP), kini ia telah menyandang status ABG(Anak Baru Gede) 😀😀😀.

Ia mencium pipi ayah dan bundanya dan mengambil Roti yang telah dibaluri selai lalu pamit kepada orang tuanya dikarenakan sudah terlambat ke sekolah, ia pergi meninggalkan orangtuanya dengan senyuman yang begitu sangat manis dengan rona bahagia.

Dika dan Bila hanya tersenyum melihat perkembangan anaknya yang semakin besar. Nila satu sekolah dengan Cika lagi, keluarga Nila dan Cika memang sengaja memasuki sekolah yang sama agar mereka tetap bisa diawasi oleh Erik, Erik sekarang kelas IX dan adiknya beserta Nila kelas VII. Erik tidak bisa menolak perintah orangtuanya apalagi jika ia mengingat janjinya kepada orangtua Nila saat mengambil perhiasan Nila waktu kecil.

Lima menit lagi bel masuk berbunyi Nila baru sampai sekolah.
"Nila ini gara-gara kamu ya, kita hampir terlambat." omel cika sambil berjalan kekelas, Nila hanya menyeringai lalu membuka bekal sarapan yang ia bawa dari rumah dan memberikannya kepada Cika.
"Ini sogokan?." Tanya Cika.

"Hahaha anggap saja seperti itu." Jawabnya terkekeh.

Setelah sampai diruang kelas mereka langsung disambut oleh pelajaran Bahasa Indonesia, mereka mulai belajar dan memperhatikan guru menerangi dengan serius. Mereka melakukan itu karena mempunyai misi ingin menjadi juara umum disekolahnya selama tiga tahun dan siapapun yang akan menjadi juara umum setiap tahunnya maka yang tidak juara harus mentraktirnya makan 🍞🍞🍞, lucu sekali kan mereka, seusianya itu biasanya sudah melirik cowok tapi mereka malah kejar-kejaran prestasi. Ya seharusnya memang seperti ini yang dilakukan oleh anak didik, mempunyai mental juang dan daya saing tidak memikirkan sesuatu yang belum waktunya.

Bagi teman-teman sekelasnya, mereka memandang Nila dan Cika seperti kakak-beradik yang tidak bisa dipisahkan, Dimana ada Nila pasti ada Cika begitupun sebaliknya. Apalagi mereka berdua sama-sama cantik, banyak laki-laki yang diam-diam tertarik kepada mereka tetapi takut mendekatinya karena mereka ada pengawalnya, mereka menyebutnya si Singa sekolah yaitu Erik.

Erik sangat di segani disekolah, selain ia Ketua OSIS dia juga anak yang pintar tak ada yang menandinginya di sekolah, sudah ganteng, ramah, baik dan cool lagi hampir semua siswi terpesona olehnya dan tak sedikit kakak kelas yang mendekati Cika dan Nila hanya ingin dekat dengan Erik sebenarnya. Nila hanya geleng-geleng kepala jika melihat ulah siswi-siswi disana "Tidak ada hal lain apa ya selain ngejar-ngejar K Erik, belajar kek atau melakukan yang bermanfaat githu." Katanya kepada Cika dijam istirahat.

"Kenapa kamu gak rela, kakakku disukai cewek-cewek disini." Ledek cika.

"Hahaha bukan itu, tugas kita disekolah itu belajar, ya kita harus belajar dong......" kata-katanya terhenti ketika cika menyuapi Nila makanan yang sedang ia makan dikantin. Cika sengaja melakukan itu dikarenakan ia tahu, jika Nila sudah bicara pasti akan panjang lebar dan ia tidak ingin merusak moodnya yang sedang nafsu-nafsunya makan. Ketika mereka sedang menikmati makanannya datanglah Erik sambil berlari kecapean, ia baru saja selesai main basket bersama Timnya lalu duduk disebelah Nila dan meminum airnya.

"K Erik, kakak kebiasaan deh minum air Nila terus" katanya cemberut setelah melihat airnya dihabiskan oleh Erik, tapi erik tak menggubrisnya kini ia memakan makanannya Cika, Cika hanya menghela nafas panjang melihat kelakuan kakak kesanyangannya itu.

Setelah selesai makan Nila bangkit dari duduknya ijin ke toilet tapi Erik terkejut melihat darah di Roknya. Erik yang lebih dewasa dari mereka mengerti bahwa Nila sedang haid lalu Erik menarik tangan Nila dan mendudukinya kembali. Nila sangat tekejut dengan perlakuan erik.

"Cika, Nila haid." Kata Erik memberitahu adiknya.

"Haid, maksudnya?." Tanya Nila tak mengerti.

"Haid atau menstruasi adalah keadaan normal wanita sebagai siklus bulanan, berupa keluarnya darah dari Rahim setelah ovulasi secara berkala yang disebabkan oleh terlepasnya lapisan endometriumRahim (Bobak, 2004)." Jelas Cika.

"Coba kamu lihat Rokmu apakah ada warna merah" pinta Cika kemudian, Nila dengan segera melihat dan betapa terkejutnya ia melihat darah yang berada di Roknya lalu menangis.

Cika dan Erik bingung dengan sikap Nila ini, mengalami haid malah menangis. "Nila kamu kenapa menangis si, aku juga pernah ngalamin seperti kamu pertama haid tapi tidak menangis seperti ini." Kata Cika akhirnya yang masih bingung.

"Memang kamu kapan pertama haid?." Tanya Nila sambil terisak.

"Kelas 6 Sd." Jawabnya, Nila terkejut kenapa haidnya Cika dan dirinya tak sama. Erik lalu menyuruh Nila berdiri dan mengingkatkan handuk yang dia gunakan saat bermain basket ke pinggang Nila untuk menutupi tembusan darah yang melekat di Rok-nya setelah itu mengantarkan Nila pulang.

Bersambung....!!!

Ini Kacamata_Nya Bukan Kacamata MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang