Pelita Kehidupan

27 4 0
                                    

Sesampainya dirumah, Bila bingung kenapa anaknya pulang lebih cepat tidak seperti biasanya.

"Kenapa kalian sudah pulang?." Tanyanya.

"Bunda, kata Cika nila saat ini sedang haid, banyak sekali darah yang tembus di Rok Nila." Jelas Nila, Bila mendengar hal itu tertawa melihat kepolosan anaknya ini.

"Bunda kenapa tertawa?." Tanya Nila cemberut.

"Kamu lucu sayang, itu sudah kodratnya cewek datang bulan setiap bulannya yang dinamai haid jika sudah akhir baligh Nak" Jelas Bila kepada anaknya itu.

"Tapi Bun, kenapa Cika haidnya kelas 6 SD sedangkan Nila baru saat ini?." Tanyanya kembali.

"Setiap wanita pertama kali haid itu waktunya tidak semua sama sayang, tergantung ia akhir balighnya di usia berapa, itulah kuasa Allah swt." Jawabnya.

"Waaahh anak bunda sekarang sudah bukan anak kecil lagi nih." Lanjutnya meledek Nila, Nila tersipu malu apalagi didekatnya ada Erik. Erik yang mendengar percakapan ibu dan anak itu hanya tersenyum.
"Mamah Bila, sekarang kita harus lebih extra lagi menjaga Nila karena kalau sudah baligh bisa-bisa ia nanti melirik cowok ganteng hahaha" katanya ikut meledek Nila, Erik setelah berjanji kepada Bila atas perlakuannya dulu mencuri perhiasan Nila dan menerima sikap baik Bila kepadanya walau sudah tahu kesalahannya membuat ia sangat hormat kepada orangtuanya Nila bahkan ia sudah menganggap orangtua Nila seperti orangtua kedua setelah Mamah dan Papahnya, makanya ia juga memanggil Bila dan Dika dengan sebutan mamah dan papah juga.

Nila yang mendapat ledekan dari Erik semakin salah tingkah dan memutuskan pergi kedalam Rumah.

"Mamah Bila, Erik ijin kesekolah lagi ya so'alnya masih harus latihan basket disekolah." Pamitnya kepada Bila lalu pergi meninggalkannya.
Bila menatapnya pergi dan berpikir banyak sekali perubahan yang terjadi kepada Erik, Ia tumbuh menjadi laki-laki yang penuh dengan tanggung jawab. Ia berharap Erik akan terus menjaga Nila sampai besar menggantikannya jika ia tidak bersama Nila, ada Rasa sayang dan harapan yang lain dalam hati Bila tapi iya tidak mengerti perasaan apa itu.
setelah berpikir dengan pikirannya sendiri ia menyusul Nila kedalam dan memberitahu apasaja yang harus dilakukan sebagai seorang cewek jika sedang datang bulan, apa saja yang dilarang dalam islam dan apa saja yang boleh dilakukan. Nila sangat bahagia mempunyai Ibu yang begitu sangat sabar merawatnya dan memberitahu apa yang belum ia ketahui selama ini dia adalah pelita kehidupan bagi Nila 😊😊😊, guru pertama bagi Nila dan semua bermuara padanya ia adalah seorang Ibu.

Bersambung....!!!!

Ini Kacamata_Nya Bukan Kacamata MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang