Cara yang salah

29 3 0
                                    

Setibanya diruangan Bu Kesya, mereka menunduk dan berdiri berbaris tanpa ada yang memerintah. Erik yang sedang mencari adiknya beserta teman-temannya melihat mereka sudah ditemukan langsung kedalam Ruangan dan ikut berbaris.

Bu Kesya yang bingung bertanya kepada Erik "Kamu kenapa, ikut berdiri dengan adikmu?."

"Aku ingin tahu kenapa adikku dipanggil keruangan oleh Ibu, karena aku sudah ditugasi untuk menjaga cika dan Nila oleh papah dan mamah." Jawab Erik.

"Nah Bu Kesya, aku ingin orang tua mereka dipanggil juga." Timpal mamahnya jaja, lalu Bu Kesya menelphone orang tua mereka satu persatu.

Satu jam kemudian telah berkumpullah orang tua mereka, lalu Bu Kesya menjelaskan kenapa mereka dikumpulkan. Hal ini karena Orang tua jaja tidak terima selama satu minggu ini Jaja pulang selalu menangis dikarenakan mendapat ejekan dari Nila dan teman-temannya.

Bila yang mendengar semua itu bangkit dari kursinya dan mendekati anaknya lalu bertanya. "Nila jawab bunda sayang, apa yang dibicarakan Bu Kesya itu benar?."

"Iya Bunda." Jawab Nila dengan rasa takut dihatinya. Bila menatap anaknya dalam-dalam lalu bertanya kembali. " kenapa kamu melakukan ini, apa alasan kamu Nak?."

"Bunda dan Ayahkan mengajari Nila dan teman-teman untuk mandiri, ya Nila juga ajak Jaja untuk mandiri tapi dia tidak mau, yasudah kami memaksanya sampai dia mau tapi malah menangis lalu kami mengejeknya Bun." Jelas Nila.

"Nak, Bunda dan ayah memang mengajarkanmu dan cika agar bisa hidup mandiri, tapi ibu tidak mengajarkan kalian untuk mengejek dan memaksakan kehendak kalian kepada orang lain." Kata Bila mengusap Rambut Nila dan Cika.

"Betul itu Cika, perbuatan itu tidak baik Nak." kata Bu Lena memahnya cika menimpali.

Bu Kesya mendekati murid-muridnya seraya berkata "Anak-anak kalian sudah dengarkan apa kata orang tua kalian bahwa kita sebagai seorang manusia tidak boleh memaksakan orang lain mengikuti keinginan kita."

Nila dan teman-temannya saling lirik dan menatap lalu Bu kesya melanjutkan kata-katanya " Ada satu yang buat aku penasaran, bagaimana kalian menemukan Ruangan gudang itu dan Ide siapa itu?."

"Nila." Jawab teman-temannya serempak. Nila hanya menyeringai ia menemukan ruangan itu ketika sedang mengitari sekolah di jam istirahatnya, melihat Nila yang hanya tersenyum mamahnya jaja angkat bicara. "Jadi apa hukuman buat anak-anak ini Bu Kesya?."

"Saya akan menghukum mereka untuk menghapal perkalian 1 sampai 100, mereka tidak akan diijinkan pulang jika belum hapal." Jawab Bu kesya.

"Kenapa hanya seperti itu hukumannya, tidak diskor ataupun yang lainnya?." Katanya tak terima.

"Bu, kenakalan mereka masih wajar menurut aku. Tidak usah membesar-besarkan masalah deh." Kata salah satu orang tua murid. Lalu di iakan oleh yang lainnya membuat suasana seketika panas.

"Tenang-tenang semuanya, aku tidak menskor anak-anak ini dikarenakan mereka sudah jujur akan kesalahannya dan niat mereka baik hanya saja caranya yang salah." Jawab Bu Kesya menenangkan.

Lalu Bu kesya meminta murid-muridnya meminta maaf kepada Jaja dan cium tangan kepada Mamahnya Jaja. Mamahnya Jaja yang kesal dengan Bu Kesya pergi meninggalkan Ruangan dan berlalu begitu saja.

"Aku dan wali murid yang lain mengucapkan terimakasih ya Bu Kesya, mohon maaf atas kenakalan anak kami." Pinta Bu Lena.

"Iya sama-sama, sudah kewajiban kami sebagai seorang Guru Bu." Jawabnya.

Mereka semua keluar Ruangan Bu Kesya. Nila, Cika, Erik dan teman - temannya kembali ke kelasnya. Karena sebentar lagi jam pulang sekolah, Bila dan Lena memutuskan untuk menunggu mereka sampai pulang.

Bersambung....!!!!

Ini Kacamata_Nya Bukan Kacamata MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang