Setengah Tahun berlalu, waktu begitu sangat cepat kini Anila sudah memasuki Sekolah SD dan usianya genap enam tahun.
Ia satu sekolah dengan Cika, walau pernah terjadi incident itu dimana cika berbohong tetapi mereka seperti sudah lupa akan kejadian itu. Mereka berdua bermain bersama bahkan duduk satu bangku.
Ketika Bila sedang terpana melihat keakraban mereka berdua, mendekatlah Lena ibunya Cika seraya berkata. " Seperti itulah anak kecil Bu, mereka bertengkar lalu baikan lagi. Sama seperti kita kecil dulu, mempunyai teman lalu marahan baikan lagi."
"Iya Bu Lena, melihat mereka aku jadi merasa melihat diriku sendiri." sambutnya dengan senyuman.
"Tapi Aku ingin mengucapkan terimakasih kepada Bu Bila." Kata Bu lena menatap Bila dalam-dalam.
"Terimakasih untuk apa Bu?." Tanya Bila bingung.
"Karena Bu Bila dan keluarga sudah berbesar hati memaafkan suami aku atas kejadian itu." Jawabnya.
"Kita semua hanya manusia biasa yang pasti akan melakukan kesalahan Bu, Tidak baik menyimpan Rasa sakit dan dendam lama-lama itu akan merugikan diri kita sendiri, itulah yang diajarkan suamiku Bu. Sekarang kita tidak perlu mengingat kejadian itu lagi ya, kita tatap kedepan untuk masa depan anak-anak kita yang lebih baik." Pinta Bila tersenyum lalu melemparkan Tatapan ke Anak-Anak mungil dari balik jendela kelasnya.
"Beruntung sekali ya Dika memiliki istri seperti dirimu." Gumam Bu Lena.
"Bukan Mas Dika yang beruntug Bu, tapi akulah wanita yang beruntung memiliki suami yang hatinya begitu bersih." Jawabnya tertawa mendengar gumaman Bu Lena, Bu Lenapun ikut tertawa. Ia bersyukur menemukan keluarga sebijak keluarga Dika dan Bila karena banyak diluaran sana ketika berseteru gara-gara anak, anaknya sudah baikan tetapi orangtuanya masih bertengkar.
Jam pulang telah berbunyi Nila dan Cika keluar dari ruangan dan disambut oleh Ibu-Ibu mereka, Bila pamit pulang lebih dulu kepada Bu Lena karena tidak bisa menemani Bu Lena sampai Erik keluar dari kelasnya. Bu Lena mengijinkan mereka pulang, pergilah Ibu muda itu dan gadis kecil dengan Rambut panjang yang dibiarkan terurai oleh Ibunya. Bu Lena menatap mereka sampai hilang dibalik tembok dan berharap semoga kebahagiaan selalu menyertainya.
Bersambung...!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Ini Kacamata_Nya Bukan Kacamata Mu
Сучасна прозаCerita bersambung mewakili perjalanan hidup seorang manusia yang bernama hawa (Perempuan)