Disudut Taman sekolah pada jam istirahat Nila memilih untuk menyendiri dan menikmati musik yang sedang ia dengar. Angin semilir menyibakkan rambutnya yang dibiarkan tergerai begitu saja, pandangannya tampak sayu karena kantuk yang didera, perlahan ia tertidur dalam duduknya.
Erik mengawasinya dari kejauhan dan memberanikan diri untuk mendekati Nila, ketika ia mendapati Nila tertidur pulas ia membenarkan posisi kepala Nila disandarkan kebahunya sebisa mungkin membuat Nila tidur dengan nyaman tanpa mengganggu sedikitpun.
Setengah jam Nila tertidur dibahu Erik dan akhirnya terbangun dan betapa terkejutnya ia melihat Erik berada disampingnya.
"K Erik......." Katanya menggantung karena masih dalam keadaan mengantuk.
"Kamu semalam bergadang?" Tanya Erik.
"Hehehe ia k, semalam ke asyikan nonton film" jawabnya menyeringai.
"Tapi belajar atau tidak dirumah semalam?" Tanyanya lagi. Nila hanya menggelengkan kepala dan tersenyum, Erik memberikan ia minum agar Nila bisa menghilangkan kantuknya.
"Sebentar lagi akan ada ujian di satu sekolah ini, untuk mengikuti lomba antar sekolah bahkan bisa tingkat nasional jika lolos, jangan terlalu bersantai, kamu ingin menjadi pengacarakan kata Mamah Bila." Lanjutnya menasehati Nila.
"Siiaaapppp komandan" Jawab Nila sedikit meledek Erik, Erik hanya tersenyum melihat Nila meledeknya yang begitu manis ketika tersenyum padanya, ia membelai-belai Rambut Nila dan Nila tidak menampiknya ia merasa nyaman berada dalam dekat Erik.
Cika melihat mereka dari kejauhan, ada rasa ganjal dihatinya tentang hubungan mereka berdua tapi ia selalu menepis pikiran itu karena ia tahu yamg dilakukan Erik adalah sebagai penebusan dosa masalalunya. Ia mendekati mereka dan duduk disamping Erik. Erik langsung membelai rambutnya juga dan dengan manjanya ia tidur dipangkuan Erik sedangkan Nila kepalanya kembali bersandar di bahu Erik.
Aneh bukan hubungan macam apa yang mereka punya ini, bahkan teman-temannya hanya bisa melihat antara cinta segitiga tapi bukan, antara kakak beradik tapi Nila bukan adik kandungnya Erik, akhirnya mereka menjulukinya sebagai "Tiga serangkai" yang tak akan bisa dipisahkan.
Dalam keterdiaman mereka, tiba-tiba Cika terbangun."Nila" panggilnya.
"Iya"
"Kata Mamah, Ibumu sedang mengandung lagi ya?" Tanyanya.
"Oh ia, aku lupa bilang sama kalian" katanya mengangkat kepalanya dari bahu Erik.
"Benarkah itu?." Tanya Erik.
"Iya betul kemarin ayah memberitahuku." Jawabnya.
"Waaahh selamat ya Nil, akhirnya impian kamu ingin punya adik terwujud." Kata Cika.
"Tapi bagaiamana dengan Mamah Bila, apakah ia masih trauma dengan kehilangan adikmu Nadila, Nil?." Tanya Dika kembali.
"Aku si tidak tahu bagaimana perasaan Bunda saat ini tapi apapun itu kita bertiga tidak boleh membuat Bunda sedih, janji" Pinta Nila, Erik dan Cika mengaitkan kelingkingnya bertanda mereka berjanji dan senyum mengembang diwajah anak baru gede itu. Hari yang begitu cerah dan hati yang ceria dipusaran taman sekolah😊😊😊.
Bersambung.....!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Ini Kacamata_Nya Bukan Kacamata Mu
BeletrieCerita bersambung mewakili perjalanan hidup seorang manusia yang bernama hawa (Perempuan)