Sepucuk Surat

22 1 0
                                    

Nila dan Cika sedang mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru tiba-tiba bel pulang berbunyi, suara sorak sorai seketika mengisi ruangan karena siswa-siswi senang dimana tugas mereka telah selesai disekolah dan akan pulang kerumah.

Ketika Nila sedang merapihkan bukunya kedalam Tas,"Nila, aku ke toilet sebentar ya" kata cika nyeloroh pergi meninggalkan buku-bukunya yang berserakan di meja, tanpa disuruh Nila langsung merapihkannya, seperti itulah Cika iya anaknya cuek dan karena sangat cueknya terkadang ia lupa menaruh barang-barangnya dimana. Tangan Nila terhenti ketika ia merasa ada orang yang mendekatinya dan betapa herannya ia ketika melihat teman sekelasnya menatap kepadanya dengan tatapan yang begitu sangat dalam. "Kamu kenapa Ramond" tanya Nila akhirnya.

Laki-laki yang ada didepannya tidak bisa bicara apa-apa, lidahnya kelu dan badannya gemetar. "Kamu sakit?" Tanya Nila kembali. Tapi Ramond masih terpaku di hadapannya dan menarik nafas panjang lalu mengeluarkan sepucuk surat dan diberikan kepadanya.

Mendapatkan surat itu, kali ini Nila yang terpaku karena tidak pernah menyangka Ramond akan melakukan hal itu, setelah Ramond berhasil memberikan surat itu kepada Nila, ia pergi meninggalkannya. Nila menatap kepergiannya dan hilang dari balik pintu, ia termenung dan terduduk. "Bagaimana bisa orang yang begitu sangat pendiam, bahkan bicara sama akupun tidak tiba-tiba memberikanku sepucuk surat." Batinnya yang diselimuti banyak pertanyaan.

Bersambung....!!!

Ini Kacamata_Nya Bukan Kacamata MuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang