Dimalam hari ketika Dika sudah bebas dari tugas kantornya, ia mendekati istrinya yang sedang mengajari Anila merangkai kata-kata diruang belajar Anila. Bila yang mengerti maksud kedatangan suaminya mendekati dan duduk disampingnya.
"Ada apa Mas?." Tanyanya to the poin.
"Hahaha kamu ya, tidak basa-basi lagi langsung menyodorkanku pertanyaan." Kata suaminya tertawa.
"Hehehe sudah berapa lama si Mas kita saling mengenal, aku tahukan kalo Mas tidak suka basa-basi orangnya." Jawabnya meledek, suaminya hanya terkekeh mendengar kata-kata Bila.
"Sekarang Nila sudah kelas Dua SD dan sudah waktunya ia kita ajarkan untuk mandiri." Kata suaminya mengeluarkan apa yang ada dalam pikirannya.
"Contohnya harus mandiri bagaimana Mas?." Tanya Bila.
"Mulai besok Nila sekolah tidak perlu kamu temani lagi, biarkan ia pergi dan pulang sendiri, biarkan iya disekolahnya bersosialisasi dengan teman dan lingkungan sekitar." Jawabnya.
"Lalu pergi dan pulang sendiri itu apa tidak bahaya Mas, nanti kalau Nila diculik bagaimana?." Jawab Bila khawatir.
"Kamu tidak perlu takut, aku sudah pikirkan itu semua. Aku sudah daftarkan Nila kepada yayasan yang biasa antar jemput anak sekolah jadi pergi ia dijemput pulang diantarkan kerumah. Dan kamu tenang saja bukan hanya Nila ko, Cika juga bersama Nila nanti." Jelas Dika.
"Kenapa Cika ikutan juga Mas?." Tanya Bila bingung.
"Ya karena ini ide aku sama Pak Kariman, biar istri-istri kami fokus mengurusi pekerjaan Rumah." Jawabnya terkekeh. Bila tersenyum, ada ya manusia sebaik dan seperhatian Dika lalu Mereka terdiam dan saling menatap, nila menghampiri mereka dan berkata."Ayah, Bunda, Nila sudah selesai mengerjakan tugas dari Bu Guru."
"Waahhh hebat Anak ayah." Puji ayahnya.
"Sebelum Nila serahkan ke Bu Guru, Nila ingin bacakan ke Ayah dan Bunda." Pinta Nila.
"Boleh, Bunda dan Ayah akan dengarkan." Kata Bila mengelus Rambut Anaknya yang imut itu. Lalu Nila mulai membacakan tugas sekolahnya dengan isi sebagai berikut :
Cita - Cita Nila
Selamat pagi teman-teman
Perkenalkan Nama aku Anila
Aku anak Ayah dan Bunda
Aku juga punya teman bernama Cika
Cita-cita Nila ingin menjadi pengacara
Karena Cika ingin melindungi Ayah dan Bunda dari orang jahat.Mendengar cita-cita mulia anaknya membuat mereka menitikan airmatanya, Dika sadar dari kejadian itu sudah ada kata-kata yang tertanam dalam memory otak Nila yang mempengaruhi pikirannya saat ini. Tapi ia berharap hal itu sebuah kebaikan untuk masa depan Nila. Ia memeluk Nila dan Bila mengikutinya.
Hati mereka saling terpaut satu sama lain dengan hubungan yang disebut keluarga.Bersambung...!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Ini Kacamata_Nya Bukan Kacamata Mu
General FictionCerita bersambung mewakili perjalanan hidup seorang manusia yang bernama hawa (Perempuan)