Pagi yang cerah membuat suasan yang cerah juga untuk seorang Agatha. Dimana ia sekarang akan memulai kembali kegiatannya seperti seorang pelajar biasa, sekolah. Yah, Agatha sekarang telah menginjakan kakinya di salah satu SMA terkenal di Jakarta. SMA Cempaka,menjadi tempat pilihan kedua orang tuanya. Dimana saudaranya juga bersekolah disana.
Dengan seragam barunya ia melewati siswa siswi cempaka yang melihatnya dengan kagum.
Gila tuh cewek cakep abis dah
Asiik nambah deh cewek cantik di sekolah kita.
Murid baru, sok kecantikan cantikan gue lagi.
Aduh pesonanya itu loh buat hati gue meleleh.
Begitu lah ucapan para siswa SMA Cempaka saat melihat Agatha, dan Agatha hanya menganggap angin laut saja. Ia tidak memperdulikanya ia masih sangat kebingungan dimana letak ruang kepala sekolah.
"Ini sekolahan apa istana presiden, besar amat. Sampai sampai gue kagak tau dimana tuh letak ruang kepsek. Tau gini gue minta anterin deh tadi." Gerutu Agatha dengan kesal sambil menghentakan kakinya. Maklum orang kampung, biasanya sekolah yang dihuni orang sederhana. Bukan sekolah yang di penuhi orang orang kaya.
"Eh lo, iya lo" teriaknya ke seorang siswi yang kebetulan searah dengannya.
"Ada apa ya kak"
"Letak ruang kepsek dimana" ucap Agatha to the poin. "Oh,entar kakak lurus aja. Terus ada pertigaan nah kalok yang kiri itu ke kantin jadi kakak belok ke kanan, terus kakak terus aja sampai mentok tuh sama ruang uks nah belok kiri nah terus lagi sampai mentok nah itu dia ruang kepsek" ujar siswi itu panjang lebar.
"Thanks" kata Agatha yang hanya di angguki oleh siswi tersebut. Dengan malas ia akhirnya melangkah mengikuti arahan dari siswi tadi.
Skip kelas
Setelah selesai dengan urusan di ruang kepsek, akhirnya ia tiba di kelas barunya 11 IPA 3, kelas yang terkenal dengan prestasinya. Namun tetap saja kelas itu di huni oleh orang orang yang selalu updet tentang Gosip.
"Ayo Agatha perkenalkan diri kamu" ujar guru yang sedang mengajar dikelas itu.
"Agatha Vanesha, pindahan dari Bandung"ucapnya tanpa ekspresi.
Gila tuh orang dingin banget
Cantiknya,akhirnya di kelas ini ada cewek cantik juga
Dingin tapi manis
Aduh senyum dong neng pasti tambah cakep
Begitulah ucapan ucapan para cowok yang bersorak sorak memuji kecantikan Agatha.
"Baiklah Agatha saya Vera guru Fisika kamu,ples wali kelas kamu. Dan untuk anak anak ada pertanyaan?" Tanya bu Vera.
Bagi no hp dong
Bagi no id lo tha
Udah punya pacar belum
Mau gak jadi pacar abangSekian banyak pertanyaan begitulah rata ratanya,mereka mempertanyakan setatus Agatha yang berharap bisa bersanding dengan Agatha.
"Sudah sudah pertanyaannya di pending dulu ya, baiklah Agatha kamu duduk di samping Rara. Buat Rara angkat tangan kamu" Agatha hanya menjawab dengan wajah datarnya saat penjelasa Bu Vera selesai. Kemudian ia melangkah menuju seorang yang mengangkat tangan tadi.
"Kenalin gue Rara Feriska,salam kenal" ujar teman sebangkunya dengan senyum manisnya serta menjulurkan tanganya. Dengan ragu Agatha menerima jabatan tangan itu." Agatha Vanesha" ucapnya. Rara hanya tersenyum tipis melihat sikap Agatha yang dingin.
_____Setelah melewati jam jam yang tergabut, akhirnya surga para siswa SMA Cempaka tiba. Suara bel yang membuat semua murid berteriak gembira sebab, bisa mengisi perut yang sudah berbunyi meminta makan dan dapat mengakhiri pelajaran yang menguras energi itu.
Begitu juga Agatha dan Rara yang masih asik dengan makanan masing masing
"Lo kenapa" ucap Agatha akhirnya.
"Kenapa apanya" tanya Rara yang tidak mengerti ucapan Agatha, sekaligus agar Agatha berbicara yang banyak bukan sepata dua kata.
"Tadi kenapa semua orang menatap lo dengan sinis"jelas Agatha. Jujur Agatha ingin menanyakannya dari tadi namun ragu rasanya.
"Eehhm. Jadi gini gue gak tau setelah gue menceritakan status gue,lo masih mau berteman sama gue. Tapi gue juga gak bisa melarang lo untuk menjahui gue" dengan sedikit berdehem,akhirnya Rara menjelaskan statusnya itu.
"Jadi gue. Gue orang miskin tha,kedua orang tua gue udah meninggal saat gue SMP. Jadi gue sekolah di sini memakai beasiswa. Lo kan tau sekolah ini tempat orang kaya,gue gak pantes disini. Kalau bukan gue dapet beasiswa juga gue gak mau di sini. Gue udah capek jadi bahan bullyan semua murid Cempaka. Jadi sekarang serah lo mau tetap berteman sama gue apa ikut mereka bully gue" ucap Rara dengan lesu. Agatha paham dengan keadaan Rara, karna ia pernah mengalaminya. Dimana orang lebih memandang orang dari kekayaanya,ia juga pernah merasakan di bully,di rendahkan oleh orang orang yang sok kaya itu.
Dengan tersenyum tulus Agatha menjawab ucapan Rara "kenapa gue gak mau jadi teman lo, gue malah mau tuh jadi sahabat lo" dan Rara tercengang,bukan karna ucapan Agatha tapi melihat senyum tulus Agatha. Kalau saja dia buakn wanita mungkin dia langsung tergila gila dengan Agatha, senyumnya itu loh M.A.N.I.S.
"Senyum lo manis banget Tha" kata Rara polos.
"Lo gak suka kan sama gue"
"Ya gak lah,ya kali gue suka sama lo. Tapi yang tadi itu beneran" tanya Rara yang belum yakin dengan ucapan Agatha.
"Iya" setelah ucapan itu keluar dari persembunyiannya Rara dengan seketika memeluk Agatha.
Setelah selesai acara peluk pelukanya mereka melanjutkan makan siang di iringi canda tawa hingga bel berbuyi.
Bersambung.......
_______________
Luangkan waktu buat Vote sama Komen yah! Karna komen kalian penyemangat author😉😉😉
31/01/2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Agatha ( Little happiness )
Teen FictionSebelumnya jangan lupa Follow dan Votmen _________ "LELAH" Satu kata dibenak Agatha untuk masalah keluarganya. "TAKUT" Kata takut tidak ada di kamus Agatha. Di mana ia beserta sahabatnya membahayakan nyawa mereka hanya untuk menuntaskan sebuah misi...