"Woy. Agatha Vanesha dateng ni, kagak ada yang kangen nih sama gue" teriakan membahana dari Agatha terdengar diseluruh ruangan. Sedangkan Rara menganga mendengarnya, seorang Agatha yang terkenal dengan wajah datarnya bertingkah seperti anak kecil.
"Eh lo kenapa" tanyanya melihat Rara sedang menatapnya dengan wajah cengohnya. "Tha ini lo kan, lo kesurupan setan apa?" bukanyanya menjawab pertanyaan dari Agatha, Rara malah mengajukan pertanyaan untuk Agatha.
Plakk
Dengan seketika Rara mendapat jitakan dari Agatha "ya iya lah ini gue ogep, lo kira gue setan " jawab Agatha. Ia tak habis pikir dengan temannya itu. Jika ia bukan Agatha terus dia siapa, jurik .
"Ya mana tau kan, lo kesambet tadi pas dijalan" ujarnya dengan cengengesan.
Belum lagi Agatha meladeni Rara sudah ada yang meneriaki namanya. "IOMG AGATTHA, GUE KANGEN ABIS SAMA LO" dan dalam hitungan detik sepatu milik Agatha melayang mengenai Vino.
"Lo ngapain teriak teriak, lo kira ini hutan" bentak Agatha, yang dibentak hanya tersenyum menampikan giginya yang rapi.
"Lo gak mau peluk gue Vin, katanya lo kangen" kata Agatha sambil merentangkan tanganya,Vino yang melihatnya hanya tersenyum smirk.
"Kagak, gue kagak jadi kangen sama lo. Abis lo tadi bentak bentak gue" ucapnya dengan menapilkan muka cemberutnya.
"Oh gitu, Ra kayanknya kita salah tempat ni. Pulang yuk" ujarnya dengan segera melangkah meninggalkan tempat itu, namun baru dua langkah ia telah mendapat pelukan dari belakang.
"Jangan pergi Tha, gue bercanda tadi. Gue kangeeen banget sama lo" ucap dengan lembut serta perlakunya membuat siapa saja yang melihatnya meleleh. Sedikit info semua anggota Frenzo sudah terbiasa melihat kemesraan mereka berdua, mereka itu bisa dibilang pacaran bukan tapi lebih dari sahabat.
"Gue juga bercanda kali, gak mungkin kan gue pergi dari kalian. Udah ah lepasin, gue juga kangen sama yang lain" seru Agatha, dengan sesegera mungkin Vino melepaskan pelukanya.
"Lo semua kagak pada kangen sama gue yang imut ini" teriaknya diakhiri dengan senyum manis.
"KANGENN" ucap para anggota Frenzo bebarengan. Disitulah Agatha langsung berlari menuju mereka sambil merentangkan tangannya, memeluk dan bersalam ala mereka.
"Udah ah kangen kangenannya, kayak anak alay kita. Sebenernya gue kesini selain kangen sama kalian pada,gue juga mau kenalin temen sekelas gue. Ra, sini deh" yang dipanggil pun segera mendekati Agatha.
"Ini Rara,dia sahabat baru gue sekaligus Anggota baru Frenzo" ujarnya memperkenalkan Rara, yang dikenlkan hanya menunduk dan tersenyum malu.
"Asik ni kita dapet temen baru" teriak salah satu dari mereka, seketika susana menjadi riuh diisi dengan perkenalan Rara dan celotehan Vino.
Malamnya, dirumah ortu Agatha sedang dalam keadaan panik dengan tidak adanya keberaaan Agatha.
"Dafa gimana, udah dapat kabar tentang Agatha" ucap Yunita dengan wajah panik.
"Kata teman temannya, dia pulang bareng salah satu siswi yang bernama Rara gitu. Tapi kenapa dia belum sampai rumah juga ya" jelas Dafa yang membuat semua menjadi panik.
"Udah lah ma, Agatha itu bukan anak kecil lagi. Dia juga pasti tau arah pulang, gak usah berlebihan deh" kata Athala yang langsung mendapat tatapan horor dari Acha.
"Bener kata Athala, mungkin Agatha lagi ada urusan dengan temanya. Jadi dia agak telat pulang" ujar Arkan sambil menenangkan Istrinya. Sedangkan Athala yang melihat begitu khawatirnya Mamanya terhadap Agatha, merasa iri sekaligus menambah rasa bencinya terhadap kembaranya itu.
Kreek
Seketika semua orang menatap arah pintu yang terbuka, terlihatlah Agatha yang juga menatap mereka.
"Agatha, kamu dari mana saja mama khawatir sama kamu" tanya Yunita setelah tepat berada didepan Agatha.
"Tadi Agatha ke RS, teman Agatha sakit" jawabnya singkat dengan menampikan wajah datarnya.
"Kenapa kamu gak ngabrin dulu dek" kali ini Dafa yang bertanya. "Ponsel mati" jawab Agatha tanpa ragu.
"Besok besok kamu harus pulang sama Dafa, papa takut kalau kamu pulang sendirian entar kamu kenapa kenapa lagi" ucapan Arkan seeketika membuat Agatha tersenyum sinis namun ia segera merubah wajahnya lagi menjadi datar. Khawatir gue kenapa kenapa apa khawatir gue kabur_batin Agatha.
"Ya sudah kalian pada tidur gih, besokkan pada sekolah" kata Yunita setelah mendapat deheman dari Agatha.
****
"Tha lo gak mau ni, enak tau" tawar Rara dengan menunjukan makanannya.Dimana ini adalah hari ketiga Agatha bersekolah di SMA Cempak, bukan waktu istrirahat mereka ketaman belakang namun pada pelajaran terakhir. Biasa watak bad girlnya keluar padahal baru hari ketiga, niatnya sih ingin pergi kebeskem tapi anggota Osis merajarela bro. Jadinya mereka membeli makanan dan pergi ketaman belakang, yang minim banget siswa Cempaka kunjungi.
"Ogah" jawab Agatha tanpa beralih dari ponselnya. Tanpa niatan menawarkan lagi, Rara melanjutkan makanannya lagi.
"Kenapa kalian ada disini" ujar seseorang yang membuat Rara melihatnya sekilas namun kemudian melanjutkan makananya, sedangkan Agatha tidak terusik sedikit pun.
Mereka adalah Nathan, Cevin dan Tristan anak anak berduit. The Most Wanted SMA Cempaka, tentunya tampangnya yang menggiurkan.
"Punya kuping gak sih" tanya Cevin dengan nada membentak.
"Mata lo katarak, kalau iya pantes lo gak bisa liat nih kuping gue nempel disini" jawab Rara sambil memamerkan telinganya. Dibenak Rara sudah beribu makian terlontar untuk ketiga orang itu, karna mengganggunya.
Ucapan yang terlontar oleh Rara membuat Cevin naik darah, untung ditahan oleh Tristan jika tidak prinsipnya untuk tidak melawan seorang cewek akan musnah seketika.
"Bisa kalian pergi dari sini, ini tempat tongkrongan kita. Jadi lo bedua bisa cari tempat lain?" Kata Tristan dengan suara santainya. Mungkin dari ketiga cowok tersebut, dia lah yang lumayan bener dan itu cuman tebakan semata Agatha.
Dengan mengalah Agatha segerah bangkit kemudian melangkah menuju pagar belakang sekolah. Melihat Agatha yang telah berjalan meninggalkannya, tanpa disuruh ia ikut bangkit dan menyusul Agatha.
"Tha kok lo mau ngalah sih sama tuh orang, katanya kita harus berani. Tapi kenapa malah lari" tanya Rara setelah berhasil mensejajarkan langkahnya dengan Agatha.
"Gue males berurusan sama mereka, lagi pula 10 menit lagi juga pulang"jawabnya.
Tibanya Agatha melepatkan tasnya kearah keluar pagar sekolah. "Loh kok dibuang,mubhajir Tha. Itu tas masih baru dibuang buang" protes Rara melihat tindakan Agatha barusan.
"Sapa yang buang sih,orang biar gampang kok kalok manjat tuh pager" jawaban Agatah mengundang tawa canggung dari Rara.
"Bilang dong"seru Rara.
"Lah lo gak nanyak. Cobak deh klok lo nanya pasti gue kasi tau tadi" ujar Agatha membuat Rara geram sendiri.
"Serah, semerdeka lo Tha."
_________________
Luangkan waktu buat Vote sama Komen yah! Karna komen kalian penyemangat author😉😉😉
16/02/2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Agatha ( Little happiness )
Teen FictionSebelumnya jangan lupa Follow dan Votmen _________ "LELAH" Satu kata dibenak Agatha untuk masalah keluarganya. "TAKUT" Kata takut tidak ada di kamus Agatha. Di mana ia beserta sahabatnya membahayakan nyawa mereka hanya untuk menuntaskan sebuah misi...