29. Pacaran

1.1K 48 1
                                    

Sampai sekarang Agatha tidak ingin melihat ke arah sampingnya, entah sejak kapan seorang Agatha gugup sekarang.

Perkataan orang disampingnya membuat Agatha menoleh. "Lo cantik, pakai dres itu."

Saat Agatha menoleh, tatapanya bertubrukan dengan pria itu. Tapi itu hanya hitungan detik, karna pria itu memandang kedepan. Secara ia sedang mengendarai mobil, ia tak mau mati ketika diner dengan Agatha.

Agatha mengusap tungkunya, ia sunggu gugup sekarang. Penampilan Nathan yang berbeda membuatnya berdesir aneh, yah disampingng nya sekarang Nathan-teman kencanya.

Dengan memakai kemeja serta rambut yang terlihat lebih rapi dari biasanya, membuat nya tamvan. Siapa saja pasti akan menganggapnya begitu, jika tidak tuh orang harus di periksa ke dokter mata. Mana tau kan ada yang rusak.

Suasana menjadi hening kembali, hingga tak sadar mereka sampai ketempat tujuan. Dan paling membuat Agatha kesal, ia harus menutup matanya. Kan gak elit kalau ia jatoh gegara matanya di tutup, masak kembaranya Ariana Gerande jatoh. Lagian kayak gak ada cara lain gitu, kenapa harus di tutup matanya. Jangan salah kan Agatha jika berpikir negatif tentang Nathan.

Tangannya digenggam oleh Nathan, dengan hati hati ia melangkah mengikuti intruksi Nathan. Jantungnya sunggu berdebar debar sekarang, disatu sisi takut dan satu sisi penasaran.

"Hitungan ke tiga buka matanya" ucap Nathan ketika sudah melepaskan penutup matanya.

Saat hitungan ketiga di ucapkan oleh Nathan, secepat mungkin Agatha membuka matanya. Seketika matanya membulat, mulutnya terbuka lebar dan refleks ia tutup dengan kedua tanganya. Pemandangan didepanya membuat matanya berkaca kaca, bukan. Bukan raut sedih tapi binar kebahagiaan.

Dihadapanya sekarang terletak dua kursi, serta meja bundar ditengahnya. Vas bunga kecil memperindah tampilan mejanya, serta lilin lilin melingkar mengelilinginya.

Sungguh ia tak pernah mendapatkan ini, Agatha itu terlalu cuek dengan masalah percintaan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sungguh ia tak pernah mendapatkan ini, Agatha itu terlalu cuek dengan masalah percintaan. Bahkan semua laki laki ia anggap teman, setiap ada yang menembaknya pasti ia kan bilang kita temenan aja ya. Kan banyak jadinya temenya.

Entah sejak kapan lengan Agatha di tarik oleh Nathan, menarik kursi layaknya film romantis. Sungguh perlakuan Nathan membuat jantungnya berdebar debar, Agatha merasa berada di novel atau di film film Romantis.

Seorang pria mengenakan seragam datang dengan membawa makanan serta minuman.

Mereka memulai makan tanpa ada percakapan, Agatha bersukur akan itu.

Agatha terlihat gugup saat menerima tatapan berasal dari Nathan, setelah selesai makan bebarapa menit tadi Nathan memadanginya saja.

Agatha tak mau kalah dengan itu, walaupun ia gugup tapi ia masih dapat membalas tatapan Nathan. Seditik kemudian, Agatha menegang ditempat. Entah mengapa pengelihatanya hilang, bukan ia jatuh pingsan layaknya film ftv tapi memang lampunya padam. Bukan itu saja lilin yang etah sejak kapan ikut padan, tak ada sedikit pun cahaya.

Agatha ( Little happiness ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang