Chapter 38

989 31 0
                                    

Ini masih lanjutanya, jadi aku gak tau mau kasih judul apa.

So, dari pada nunggu lama kita mulai cerita nya👇👇👇
___________________

Dengan cepat Agatha berlari menembus kerumunan yang tengah adu hantam, sesekali Agatha ikut membogem jika ada yang menghalanginya. Lawanya sekarang adalah Shelly dan Riko, di mana mereka berdua yang mempunyai masalah denganya.

Bugh
Bugh

Agatha menendang cowok dengan mudah, sesekali ia plintir tangan lawanya.

Akhirnya Agatha keluar juga dalam kerumunan itu, di hadapanya Shelly tersenyum sinis.

"Wow gak nyangka gue, lo lolos juga" dengus nya namun sedikit tersirat makna dalam ucapan itu.

"Lo kira gue mudah gitu di kalahkan, jangan pernah lo ngeremehin seorang Agatha."

"Lo cewek bukan? Kita bertarung satu lawan satu" balasnya dengan tatangan di akhir kalimatnya.

Tanpa menunggu jawaban Agatha, Shelly langsung mengarahkan tendangan ke Agatha, untung Agatha refleks menghindar. Shelly tidak kehilangan akal, ia kemudian mengarahkan bogeman  ke Agatha.

Tapi Agatha bisa menahanya, semua serangan yang di berikan Shelly selalu di tepisnya sesekali Agatha menghindar. Agatha bahkan tidak membalas pukulan maupun tendangan dari Shelly.

"Berengsek, pencudang banget lo. Maksud lo apa, kenapa lo selalu ngehindar. Lawan gue Tha, LAWAN" bentaknya, sudah cukup Shelly dari tadi memukul membabi buta. Tapi apa ini, Agatha sama sekali tidak melawanya.

"Shell, selamanya lo akan tetap jadi sahabat gue. Dan gue gak akan mau, lawan lo." Penjelasan Agatha membuat Shelly emosi.

"Bullshit" bentaknya, lalu menyerang Agatha kembali. Serangan Shelly kali ini lebi cepat, dan beringas. Hingga Agatha sampai susah mengimbanginya, tak mau jika ia akan berakhir babak belur. Akhirnya Agatha melawan juga, Agatha memukul tak kalah cepat dengan Shelly.

Bugh
Bugh
Buugh
Buugh

Agatha memberi bogeman dengan cepat, nampak sekali Shelly tidak bisa mengimbanginya.

Buuugh

Shelly tersungkur di tanah, Agatha merasa bersalah melihat Shelly tak berdayah di tanah. Inisiatif Agatha membantu Shelly, lalu di ulurkan tangannya. Melihat perlakuan itu Shelly langsung menepis tangan Agatha.

Agatha yang melihat itu, hanya terdiam. Lalu ia berjongkok mensejajarkan tubuhnya agar bisa melihat Shelly lebih dekat.

"Salah gue apa Shel, sampek lo kayak gini?"

Shelly tersenyum kecut, pandanganya bertemu dengan manik mata gelap Agatha. Dengusan kecil keluar dari mulutnya, "lo masih tanya salah lo. Ck, lo dari dulu sama tha. Gak pernah peka akan keadaan" ucap nya.

"Gue gak tau maksud lo apa, dari dulu lo terus ngicer gue. Tatapan lo itu seolah ingin ngebunuh gue, salah gue apa?" Agatha sama sekali tidak tau akan keselahanya, dari awal ia merasa tidak memiliki salah dengan Shelly. Tapi sahabatnya itu selalu, memperlakukan Agatha seolah, Agatha memiliki salah yang tidak bisa di maafkan.

Terlihat Shelly menarik nafas dengan kasar, bahkan ia sampai memjamkan mata. Drama apa lagi yang diperankan Agatha, itu yang Shelly pikirkan sekarang.

"Lo mau tau kesalahan lo" Agatha menganguk mengiyakan, "BANYAK" bentak Shelly.

"Tapi se enggaknya gue tau" balas Agatha.

Shelly memejamkan kedua matanya, "kita sahabatan udah lama tha, dari kecil. Dari dulu kita selalu bertiga, mau keman pun kita selalu bertiga. Gue, lo sama Vino, tapi lo ngehancurin itu semua."

Shelly membuka kedua matanya, memandang Agatha dengan sorot ke kecewaan. "Semua orang sayang sama lo tha, begitu pun gue. Bahkan gue rela nyokap gue lebih sayang sama lo, tapi senggaknya gak semua orang yang gue sayang lo rebut. Lo tau tha, setiap cowok yang selalu dekat sam gue. Selalu nanyain lo, selalu mau tau tentang lo. Bahkan gue muak dengernya."

"Lo tau kan saat SMP, gue suka sama kakak kelas gue. Bahkan semua tentang dia lo tau, gue sangat cinta sama dia. Mungkin orang bila, cuman cinta monyet dan apa lah itu. Presenta tentang itu, sampai sekarang gue sayang sama dia, tapi apa yang gue terima. Dengan gak teganya lo deketin dia, seolah lo gak tau gue suka sama dia. Cuman dia yang gue sayang tha, gak peduli lo ambil kebahagian gue semuanya, tapi jangan dia." Tambahnya, yang entah sejak kapan Shelly meneteskan air mata.

Mungkin kalau orang bilang, dia itu terlalu bodoh karna cinta. Tapi Shelly tidak peduli, karna memang benar cinta itu buta. Tak peduli seberapa besar pengorbanan yang ia lakukan, karna yang Dia lakukan memang di luar akal sehat. Cinta memang bisa mengubah semua orang jadi bego, salah satunya dirinya.

Agatha menundukan kepalanya, dari cerita Shelly memang dia salah, tapi itu di sudut pandang Shelly yang tidak tau tentang Agatha dengan dia.

"Lo salah Shel, gue memang deket sama dia, tapi gue gak ada niatan ngerubut dia dari lo." Shelly tersenyum, bukan senyum ke bahagian tapi senyum ke kecewana.

"Bullshit"

"Gue gak bohong, gue emang deket sama dia. Tapi lo harus tau, kenapa kami selalu deket? Karna dia pengen tau tentang lo lebih jauh, gue sahabat lo dan gak salah jika dia bertanya tentang lo di gue." Jelas Agatha, tapi shelly tidak langsung mempercayainya.

"Bullshit, Bullshit, lo Bullshit" gumamnya sambil menutup telinganya, sudah cukup Shelly tidak mau mendengarnya lagi.

Agatha tau ini akan sulit, tapi ia harus berusaha. "Dia cinta banget sama lo, dari tatapnya aja gue tau itu. Bahkan dia  hancur saat lo, ngilang waktu itu. Lo tau disaat lo pergi, disaat itu juga dia mau nyatain perasaan nya sama lo." Ucapan Agatha membuat Shelly memandang nya, serta memberhentikan aksinya tadi.

"Bo__"

"Gue gak bohong, dia selalu nungguin lo. Di tempat pertama kali lo sama dia jumpa, dan pada waktu yang sama. Coba deh lo sesekali ke sana, gue nyakin dia masih sering kesana, nungguin lo. Gue sempet iri  sama lo, di cintai orang sampai segitunya. Lo beruntung shel" Agatha mengakhirnya dengan sebuah senyum tulus.

"Lo gak bohong kan" tanyanya tidak percaya, memang susah menjelaskan orang yang telah mendendam seperti ini.

Agatha menggelengkan kepalanya, "jemput dia shel" satu kalimat itu membuag shelly menghambur kepelukan Agatha.

"Maaf, maaf, dan makasih. Gue udah berburuk sangka sama lo. Sekali lagi gue minta maaf" gumamnya dalam pelukan Agatha.

"Gue udah maafin lo dari dulu kali, kita kan sahabat. Sahabat kan gak boleh saling musuhan gini" ujar Agatha sambil terkekeh.

Shelly melepaskan pelukanya, entah terbuat dari apa Agatha ini. Dengan mudahnya memafkan dirinya, padahal jika lengah sedikit Agatha akan menjadi mayat. Shelly menyesal, sangat menyesal akan hal itu.

"Gue akan bantuin lo" ucapnya. Agatha langsung tidak memperbolehkan-nya, "gak gue gak mau lo kenapa kanapa. Mending lo pulang ke Bandung, salamin gue sama bunda dan tante. Riko urusan gue."

"Gak tha, dia licik gue gak mau lo kenapa kenapa" Shelly kekeh akan pendirianya, shelly yang keras kepala sekarang telah kembali. " lo tenang aja, dia kayak gini juga karna kesalah pahaman. Gue bisa kok nyelesainya, yang seharusnya di takuti sekarang itu lo. Kalok dia tau lo udah gak berpihak sama dia, nyawa lo bisa terancam. Sekarang lo cabut dari sini, dan temuin cowok lo itu."

"Lo hati hati yah tha, gue gak akan pernah ngelupain lo. Lo harus waspada sama Riko, dia dendam banget sama lo. Gue cabut, salami sama Vino" ucapnya sambil memeluk Agatha sekilas, setelahnya ia segera berlari menjauh dari sana. Agatha hanya bisa menantap punggung Shelly yang mulai menjauh, pandangya kini beralih ke Rico.

Satu orang lagi, setelah itu semua akan berakhir.
______________

Jangan lupa Vote sama komen yah, pokoknya harus. !!!!!

22-5-2019

Agatha ( Little happiness ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang