Chapter 13

1.6K 49 1
                                    

"Kenapa harus dia sih yang selalu diperhatiin,sejak ada dia semua orang nggak peduli sama gue. Dasar benalu"gerutu Athala melihat keakrapan Agatha dan Dafa,serta Mamanya begitu perhatian dengan Agatha.

Niatnya ingin sarapan pupus sudah,dengan segera ia mengambil tasnya. Melangkah menuju Devan dan menariknya lenganya,"pergi sekarang ya kak,Thala ada piket"

Devan yang memang dari tadi jengah melihat Agatha,segera mengiyakan ajakan Athala.

Sebulan lebih Agatha tinggal disana,membuat Niko sedikit bisa menerima Agatha. Tapi tidak untuk Athala dan Devan,hasutan yang terus menerus diberi Athala membuat Devan kian membenci Agatha.

"Kalau gitu Agatha juga pamit deh,Assalamualaikum" pamitnya,mengambil kunci motor yang dibelikan Bokapnya.

"Kalau gitu Agatha juga pamit deh,Assalamualaikum" pamitnya,mengambil kunci motor yang dibelikan Bokapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Skip sekolah

"Lo ngapain ikutin gue sih,dari parkiran sampai lapangan lo ikutin terus. Gue udah bilang sama lo,gue gak suka sama lo"bentak Agatha kepada Nathan,dia sangat risih oleh perbuatan Nathan.

Akhir akhir ini Nathan gencar mengejarnya,merayunya serta memberi perhatian perhatian kecil. Dan lebih parahnya dua hari lalu Nathan menembaknya,tentunya mendapat penolakan dari Agatha.

Perlakuan yang di beri Nathan,membuat Agatha jengah sendiri. Rayuan yang sehari hari didapatnya membuat Agatha geli sendiri.

"Kalau gitu,gue buat lo suka sama gue apapun caranya"ujar Nathan,perdebatan itu membuat mereka menjadi tontonan siswa siswi Cempaka yang telah datang.

"Lo udah gila"bukanya sakit hati mendengar perkataan Agatha,Nathan malah tersenyum manis membuat Siswi yang melihatnya bersorak mengagumi ketampanannya.

"iya,gue gila. Dan itu salah lo"

"Salah gue dimana cobak"tanya Agatha,Nathan segera mendekatinya lebih dekat. Agatha yang melihatnya tenang ditempat,tanpa sedikit pun ingin mundur. Namun ia sudah mengambil ancang ancang jika Nathan melakukan hal tidak senonoh.

Menunduk sedikit mensejajarkan wajahnya dengan Agatha,yang memang tinggi Agatha cuman sebahu dari Nathan.

Dirasa wajahnya tepat dihadapan Agatha,ia sedikit meniup membuat Agatha berkedip dengan polos. "Salah lo cuman satu. Udah buat gue jatuh cinta sama lo,jatuh cinta dengan seorang siswi bernama Agatha Vanesha. Siswi baru,penghuni 11 IPA 3" ucapnya dengan penuh penekanan disetiap kata.

Tanpa mengubah posisinya ia berkata lagi ,"Liat lo dari deket gini,buat jantung gue gak bener. Kayak abis maraton,mau rasain"tanpa menunggu jawaban dari Agatha. Ia memegang tangan Agatha dan dengan segera menempelkan tepat didadanya.

Dirasanya detak jantung Nathan,membuat oksigen disekitar menipis. Tanpa pertimbangan ia melepas tanganya dan menendang kaki Nathan,melihat Nathan kesakitan membuatnya segera berlari menuju kelasnya.

Besender dikursinya,dirasanya jantungnya berdetak lebih cepat. Kelakuan yang diberi Nathan dulu sangat berbeda dengan barusan,ia merasakan jantungnya benar benar ingin meledak. Ia sunggu tidak tau dengan jantungnya kali ini,jujur dia belum pernah merasakan seperti ini. Apa gue punya riwayat sakit jantung ya_ucapnya dibenak Agatha

Rara yang baru datang,bingung melihat Agatha yang tengah bersender dengan wajah merah padam.

"Lo kenapa Tha,sakit jantung"ucapnya asal. Dengan polos Agatha menjawabnya,"kayaknya iya Ra,jantung gue rasanya kayak mau meledak".

"Seriusan Tha,tapi lo gak papa kan?apa yang lo rasain?"tanya Rara dengan panik.

"Gue sih gak papa,rasanya cuman jantung gue meledak ledak gitu. Kayaknya gue harus periksa ke dokter"jawabnya,Rara yang tidak tau kejadian pagi tadi hanya mengangguk mengiyakan usul Agatha.

***

Athala mengedarkan pandangan keseluruhan ruangan,gudang belakang sekolah. Masih teringat jelas dibenak Athala saat awal pertama bertemu seorang pria yang sampai sekarang masih memiliki hatinya.

Nathan salah satu cowok yang telah berhasil merebut hatinya,dari berbagai cowok yang menyukainya cuman Nathan seorang yang membuatnya nyaman.

Teringat perlakuan Nathan yang membuatnya begitu mencintainya. Yang berawal dari ia dibully oleh kakak kelasnya,dimana saat itu Athala adalah murid baru. Dibully oleh kakak kelas membuatnya menangisi dirinya sendiri disini,Gudang sekolah. Dimana lokasi tempat pembullyan itu terjadi.

Tanpa merasa jijik saat itu Nathan memberikanya sapu tangan,serta Nathan juga menghibur dengan kalimat yang membuatnya tertawa lepas.

Sejak saat itu gudang ini menjadi tempat faforitnya,membuat suasana hatinya tenang saat berada disini.

Tapi saat ini hatinya hancur bak serpihan kertas yang terpotong potong, melihat orang yang dicintainya mencintai kembarannya sendiri membuatnya iri akan hal itu.

Melihat kembaranya tadi mendapat sarapan pagi dengan gombalan Nathan membuatnya begitu nyeri. Jujur satu alasan baginya untuk bersekolah,karna adanya Nathan disekolah ini. Selalu mengikutinya menjadi kegiatan sehari hari untuk Athala.

Hatinya hancur saat Nathan mengungkapkan perasaanya pada Agatha. Dibenaknya selalu terpikir belum cukup kah Agatha memporakporandakan keluarganya,hingga orang yang sangat disayanginya ia rebut juga. Dan saat ini yang manjadi alasannya disini bukan hanya membuat Nathan mencintainya tapi juga membuat Agatha menderita.

Menenggelamkan kepalanya di tekukan kakinya, sambil memikirkan bagaimana cara agar Agatha pergi dalam kehidupanya.

Presenta Agatha itu kembaranya, prensenta Agatha itu adiknya,maupun keluarganya. Karna baginya jika seseorang telah merebut kebahagianya, bersiaplah ia akan merebutnya dengan cara yang sangat menyakitkan.

"Lo berurusan dengan orang yang salah Agatha" ucapnya dengan senyum smirknya.

Agatha ( Little happiness ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang