chapter 10

1.7K 59 1
                                    

Ini hari kedua Agatha bersekolah di SMA Cempaka. Dan dua kali pula otaknya terkuras,dimana hari pertama membahas Fisika dan kali ini Kimia yang menjadi alasanya. Sepintar pintarnya Agatha ia juga punya kelemahan, sesuka sukanya pelajaran ia tetap tidak menyukai pelajaran yang satu ini.

Bisa saja ia membolos pelajaran namun ia masih ingin di cap orang baik baik di kelasnya. Lihat saja nanti tiga atau empat hari lagi ia akan memulai tabiat buruknya itu.

Begitu juga dengan teman sebangkunya, dengan akalnya ia meminta izin ke toilet agar terbebas dengan rumus kimia tersebut. Curang,memang itu cara satu satunya agar terbebas dari pelajaran mematikan itu.

Namun setelah dua jam pelajaran kimia Rara tidak menampakan batang hidungnya. Dengan terpaksa Agatha mencarinya,takut nyasar ucap dibenaknya.

Dengan segera Agatha mengunjingi tempat tempat yang kemungkinan Rara berada di sana. "Untung aja Rara semalem udah jelasin tempat tempat di sini, klok enggak bukan gue yang nyari Rara tapi Rara yang yari gue" ujarnya pelan yang hanya dapat di dengarnya sendiri.

Akhirnya sampai pada satu tempat yang belum di periksa oleh Agatha,gudang belakang sekolah.

"Ck. Di kunci" ujarnya kesal sambil menendang pintu gudang itu. Saat Agatha masih memikirkan dimana Rara berada,terdengar suara seorang yang sedang menangis. Bulu kuduk gue napa berdiri yah, jangan bilang nih gudang ada penunggunya lagi. Dan jangan bilang di siang bolong kayak gini hantu berkeliara _ujar Agatha dibenaknya.

"Hey situ orang apa jurik, kalok orang keluar lo. Kalok jurik jangan keluar entar gue bacain surat yasih yaho lo"ucapnya sedikit berteriak. Kemudian terdengar suara gedoran di gudang sekolah, dengan terkejut Agatha memundurkan langkahnya.

"Gue tanya sekali lagi lo orang,dedemit,jurik,setan apa tuyul" teriaknya lagi. "Gue orang" terdengar jawaban dari dalam gudang.

"Oke lo minggir,biar gue dobrak ni pintu" dengan hitungan ketiga Agatha mendobrak pintu gudang tersebut.

Braakkk

"Astoge Rara lo kenapa, siapa yang ngelakuin ini" ucapnya saat melihat penampilan Rara. Rambut berantakan,baju robek robek yang telah basah dan lebih parahnya lagi wajahnya di penuhi dengan coretan lipstik.

"Lo di bully lagi" dan dijawab anggukan oleh Rara. "Kenapa gak lawan"tanya Agatha yang tidak menerima jawaban dari Rara.

"Yaudah gue mau ke koprasi,beliin seragam baru buat lo. Lo tunggu disini" setelah mengucapkan kalimat itu dengan segerah Agatha berlari menuju Koprasi.
_________

"Kenapa lo gak lawan" tanya Agatha kembali saat melihat Rara keluar dengan seragam barunya.

"Gimana mau lawan,dalam segi mana pun gue kalah telak sama mereka. Dalam jumblah gue kalah telak, tambah lagi gue gak pinter dalam beladiri" ujarnya sambil merapikan rambutnya yang sedikit berantakan.

"Yaudah,kalau gitu anterin gue ketempat dia"ucap Agatha yang langsung mendapatkan pelototan dari Rara. "Gila lo, ogah gue. Cukup gue aja yang berurusan sama tu orang lo jangan".

"Gue gak mau ya,gegara gue lo masuk bk. Inget lo baru dua hari di sini" tambah Rara.

"Eeemmm,gimana kalau lo masuk geng gue aja. Gue punya geng nah disana lo akan di ajarin bela diri."kata Agatha sekenaknya saja dan itu langsung mendapat pandangan horor dari sahabat barunya itu.

"Punya, berarti lo dong ketua dari mereka"tanya Rara,dengan gerakan slow motsion Agatha mengangguk.

"OMG HELLOW.....Lo kn cewek Tha,kok bisa jadi lider sih. Tha! Lo masuk ke geng itu aja udah buat gue ngeri apa lagi jadi ketuanya, kayaknya lo ngigau deh Tha" kata Rara dengan diawali dengan suara yang menyelengking.

"Gue gak ngigau,gue masih sadar. Mau gue cowok ap cewek,gak masalahkan jadi lider sebuah geng motor. Yang salah itu gue jadi lidernya perampok,nah itu baru dosa. Lagian anggota gue baik baik kali,masih pada inget dosa kok kami"jelas Agatha dengan santai.

"Ya tap___, belum selesai Rara berbicara sudah di tikung oleh Agatha.

"Tinggal lo pilih,mau gabung apa kagak. Gue jamin kalau lo gabung dalam sehari lo udah bisa kali ngajar tuh cabe,tapi klok lo gak gabung ya lo tau lah. Lo gak pernah bebas dari tuh orang,tapi keputusan di tangan lo sih"

Saat mengingat kejadian tadi dimana ia ditarik,didorong,dimaki tepat di wajahnya,ditampar,disiram,serta di hina dengan kata kata yg selalu terngiang di kepalnya. Dengan segerah Rara menggeleng menghilangkan bayangan yang sedang depikirkanya.

"Iya gue mau"ucap Rara seketika mendapat senyuman lebar dari Agatha.

"Udah ah kuyy ke kelas" ujarnya lagi dan berlalu disana dengan diikuti Agatha.

Sebelum mereka sampai ke kelas,mereka dihadang oleh seorang kakak kelas dan seangkatan dengannya yang tak lain tak bukan adalah kakak dari Agatha. Ia tersenyum menampilkan deretan giginya yang rapi saat melihat Agatha dan itu jelas membuat Rara bingung,ingatkan Agatha setelah ini ia harus menjelaskan kepada sahabatnya itu.

"Lo duluan aja ,gue masih ada urusan sama mereka"Ujar Agatha

"Lo utang penjelasan sama gue"ucap Rara setengah berbisik,setelahnya berlalu dari sana.

"Ada apa"tanya Agatha to the poin saat melihat Rara yang sudah menjauh.

"Gak ada,kakak cuman kangen aj sama lo"jawab Dafa,yah kedua orang itu adalah Dafa dan Athala. Agatha hanya menatap kedua orang itu dengan tatapan datar, satu kata dibenak Agatha buat kedua kakaknya Gakpenting.

"Entar pulang bareng kan?" Kata Dafa yang langsung dijawab tidak oleh Agatha. "Maaf ya kak,Agatha pulang bareng teman"

"Owh, ya sudah Kalau gitu kakak ke kelas dulu"ujar Dafa berlalu meninggalkan Agatha dengan saudara kembarnya itu.

"Lo sekarang caper sama kak Dafa,besok siapa lagi" ucap Athala sinis setelahnya ia ingin berlalu dari sana namun sebelum ia pergi lenganya telah dicekal oleh Agatha.

"Maksud lo apa?"tanya Agatha yang tidak mengerti arah pembicaraan kembaranya itu.

"Lo itu udah ambil seluruh perhatian keluarga gue,lo ambil kasih sayang mereka dari gue. Cuman kak Devan sama kak Niko yang masih sayang dengan gue,yang lain. Udah berpaling semua sama lo" jelasnya. Jujur Agatha tak mengerti arah pembicaraan ini,baginya dia tak bersalah secara kan dia hanya mengikuti permainan papanya saja. Lagian ia tak bermaksud mengambil kasih sayang dari Athala,dan itu seharusnya cukup adil jika dilihat siapa yang menderita.

"Gue gak bermaksud itu semua, mereka kan yang sayang sama gue. Gue gak melakukan apa apa untuk mencari perhatian mereka,gue cuman dateng dikehidupan lo doang kok"

"Itu masalahnya,kenapa harus lo yang masuk di kehidupan gue. Lo itu benalu di keluarga gue, orang miskin kayak lo itu gak pantes hidup dikeluarga gue"ucapnya yang penuh penekanan di akhir kata.

"Jangan pernah lo rebut perhatian mereka lagi, sekali lo merebutnya gue akan buat lo di benci semua orang. Camkan itu"tambahnya dengan segerah melangka menuju kelasnya,dan disambut bel masuk berbunyi.

"Segitu bencinya dia sama gue, perasaan gue gak punya salah. Pms kali" ujarnya dan ikut melangkah menuju kelasnya.

_____________
Luangkan waktu buat Vote sama Komen yah! Karna komen kalian penyemangat author😉😉😉

5/2/2019

Agatha ( Little happiness ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang