49 - Inikah Akhir?

4.9K 623 82
                                    

"Makasih buat semuanya, sayang. Waktu, uang, tenaga, dan kasih sayang yang kamu kasih, aku berterima kasih banyak. Aku tau, kamu berjuang keras buat aku. Kamu relain semuanya buat aku. Tapi... Mungkin ini bukan jalan kita. Bukan jalan yang terbaik. Jadi.... Maaf, kita harus putus."

"Apa???"

Inilah keputusan yang Y/n ambil. Mengakhiri hubungannya dengan Taeyong.

"Aku tau alesan kamu nangis. Apa kemarin kamu ketemu sama Sehun? Apa Sehun udah cerita semuanya?" Tanya Taeyong.

Y/n menggigit bibir bawahnya. Menahan tangisnya yang hendak keluar.

"Aku gak mau putus. Jangan nyerah gitu aja, sayang. Berjuang bareng-bareng sama aku. Hadapi bersama. Ini baru awal kita jalani hubungan, dan kamu udah mau mengakhirinya? Tolong, jangan buat perjuangan aku sia-sia. Jangan buat aku patah hati." Pinta Taeyong dengan mata yang berkaca-kaca.

Sungguh, Taeyong tidak pernah sedikitpun berpikiran untuk mengakhiri hubungannya dengan Y/n. Tapi... Keputusan yang Y/n ambil telah membuat hatinya terluka.

Tak apa jika ingin bilang Y/n bodoh, tapi Y/n bukan gadis yang egois yang hanya memikirkan dirinya sendiri. Y/n memiliki pemikiran yang luas. Dia selalu memikirkan dan mendahulukan orang lain. Itulah mengapa Y/n banyak disukai orang-orang.

"Sama seperti kamu, aku juga patah hati saya harus bilang ini. Tapi pahamilah, sayang. Di dunia ini, bukan soal kita aja. Ada banyak hati yang harus di jaga dan ada banyak orang juga yang harus di pedulikan." Kata Y/n.

"Tapi aku gak mau~"

Jatuhlah air mata Taeyong. Hatinya, benar-benar terluka. Menangis adalah cara seseorang mengekspresikan bagaimana dirinya tengah bersedih. Seperti Taeyong saat ini. Ia menangis, tanpa memikirkan apa yang akan orang-orang katakan jika lihat dirinya menangis seperti ini.

Y/n mengangkat tangannya untuk mengusap lembut pipi sang pacar. Menghapus air mata itu yang tidak pernah ia lihat sebelumnya.

"Jangan nangis, kamu cuma buat aku makin sakit." Lirih Y/n.

"Please, don't leave me."

Y/n tersenyum miris. Memikirkan mengapa hidupnya bisa semenyedihkan ini.

Y/n juga bahkan sama-sama terluka. Namun, ia tahan air matanya. Karena ia tau, kalau ia menangis, Taeyong akan semakin susah untuk melepaskan dirinya dan Taeyong juga akan semakin menangis.

"Sayang, ayo kita berjuang sama-sama. Aku gak mau kita putus. Kita harus bertahan." Lirih Taeyong dengan tangan yang memegang lembut tangan Y/n Yanga berada di pipinya.

"Kalau kita bertahan, gimana perusahaan keluarga kamu? Gimana perasaan mama papa kamu yang berusaha keras buat mempertahankan perusahaan itu? Apa kamu gak mikir kesana?"

Air mata terus berjatuhan dikala mendengar setiap ucapan Y/n.

"Aku tetep gak mau lepasin kamu. Tolong~ Jangan pergi~"

"Sekarang gini, masalah perusahaan kamu pasti gak main-main kan? Berapa kerugian yang kalian alami?"

"900 miliyar."

"Yaalloh, jangankan bantu kamu dengan uang segitu. Liatnya aja belum pernah.

Dengerin aku sayang, aku bukan kamu. Keluarga aku bukan kayak keluarga kamu yang bergelimang harta. Bahkan, kalaupun keluarga aku dan keluarga bang Jae mau bantu masalah keuangan perusahaan kamu, kita gak akan bisa. Kekayaan kita cuma seperempat dari kekayaan kamu. Kalau kerugiannya cuma 15 sampe 20 miliyar, kita bisa bantu. Kalau 900 miliyar,......"

"Aku tetep gak mau~ Hikss~~"

Taeyong terus menangis. Menutup kedua matanya dengan tangan karena mulai tidak kuat.

Sweet Bad Boy ; Taeyong X You [SELESAI] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang