1.

38.8K 1.2K 19
                                    


Part sudah di revisi.


Happy reading..



GADIS cantik dengan memakai gamis berwarna mocca dengan kerudung segi empat yang berwarna senada itu sedang berbincang-bincang dengan seseorang wanita yang akan memesan baju pengantin.

"Gimana Sal? Aku pengen gaun yang ini deh,ini hasil rancangan kamu minggu lalu kan? Sekarang belum ada yang memesan kan?" tanya perempuan dihadapannya dengan memakai pakaian sebaliknya dari dirinya. Alias minim.

"Maaf Lun, gaun yang aku rancang minggu lalu itu sudah ada yang memesannya. Ah aku lupa, waktu itu aku merancang dua gaun berwarna yang sama hanya beda model. Masih ada,mau aku tunjukan?"

Perempuan yang bernama Luna itu mengangguk antusias.

"Boleh boleh"

Salma tersenyum lalu memanggil karyawan nya.

"Ca, tunjukin gaun yang saya rancang minggu lalu itu sama Mbak ini ya. Saya ketoilet sebentar, Lun kamu ikutin aja karyawan ku ya. Ca,sekali lagi layanin mbak ini sebaik mungkin ya."

"Terimakasih Sal"

Salma mengangguk ,lalu permisi undur diri untuk bergegas ke toilet. Saat selesai membuang air kecil, Salma merapihkan penampilannya dari cermin yang sudah di sediakan di depan wastafel tersebut.

Ponselnya berdering menandakan sebuah panggilan masuk.
Ah ternyata Umi,batinnya.

"Hallo, assalamu'alaikum sayang"

"Wa'alaikumsalam Umi,ada apa?"

"Hari ini pulang jangan terlalu malam ya, ada yang mau Umi dan Abi bicarakan"

"Memang ada apa Umi? Kok kayaknya penting banget?"

"Jelas penting sayang,ini ada kaitannya sama kamu. Kamu masih di butik?"

"Iya Umi, Salma masih di Butik,kebetulan lagi rame banget"

"Alhamdulillah kalo begitu, gak sia sia kamu berjuang pengen jadi designer. Jangan telat makan ya sayang"

"Iya alhamdulillah Umi,ini juga kan berkat doa Umi dan Abi yang selalu mendukung Salma. Umi juga ya ,jaga kesehatan"

"Iya sayang,yasudah umi tutup ya. Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam umi"

Panggilan telpon pun terputus. Dahi Salma berkerut,dalam hati dia bertanya ada apa dirumah, ada masalah apa,kenapa begitu penasaran sekali. Ah Salma tidak mau memikirkannya, yang jelas dia berdo'a semoga tidak terjadi hal tidak baik yang menimpa keluarganya.

"Sal,lihat deh" seru Luna dengan gaun cantik dan mewah itu sudah menempel di tubuhnya,sangat pas.

Salma tersenyum lebar,dalam hati ia bersyukur. Usahanya selalu membuahkan client merasakan kepuasan.

"Kamu cantik sekali pake itu Lun, gimana? Suka gak?" tanya Salma.

"Bu,Saya kembali melayani yang lain ya" pamit Caca yang di angguki Salma.

"Aku suka banget Sal, sumpah ini mewah banget. Calon suami ku pasti suka kalo aku pake gaun ini"

"Oh ya?bagus dong kalo gitu. Ngomong ngomong,kenapa calon suami kamu gak nganter Lun?" tanya Salma.

"Dia lagi otw kesini Sal,katanya jalanan macet." Salma mengangguk,lalu membantu Luna membuka resleting belakang gaun itu.

"Pokoknya gaun itu udah aku tandai ya Sal, jangan kasih ke orang lain. Makasih banyak ya, aku duluan nih. Calon suami aku udah di depan,jangan lupa nanti datang di acara pernikahan aku ya,aku pengennya didandanin sama designer kek kamu malah" ujar Luna setelah memeluk Salma.

Istri Halalku [Sudah Terbit Versi E-book] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang