27. Pisah?

18.7K 692 5
                                    

Vote !

***
Salma pov

"Assalamualaikum M-mas" Rasanya lidahku sangat kelu untuk sekedar berbicara dengan suamiku. Yaallah tunggu,apakah dia masih pantas aku sebut suami? Hatiku sangat sakit sekali melihat apa yang sudah terjadi beberapa jam yang lalu.

"Waalaikumsalam sayang" Lihat?dia langsung memelukku erat,terdengar nada sendu di setiap kalimatnya. Benar kata Umi,mas Fathur sangat kusut sekali. Kasihan kamu mas,tapi mau gimana lagi? Aku sudah kecewa.

"Kamu mau mendengarkan penjelasan aku?" tanya nya,refleks aku mengangguk. Diruangan ini hanya ada Umi,Abi,Aku dan Mas Fathur. Kedua orang tuaku hanya bungkam tanpa berniat berbicara apapun. Memang aku yang meminta Umi dan Abi tetap disini menemaniku.

"Silahkan" Sekuat tenaga aku menahan air mataku. Disetiap kalimat yang terdengar di telingaku terasa sangat mengiris hatiku. Dari mulai dia mengatakan jika dia dijebak,sampai ada yang mengirim pesan mengakukan aku,dan sampai akhirnya dia bangun pagi di hotel dan... Posisi di sebelahnya ada Lina.. Lagi lagi wanita itu,aku sudah memaafkan Lina,tapi ini balasan dia? Ternyata tetap saja Lina benar-benar licik. Astagfirullah lapangkan hati hamba yaallah.

"Aku bingung mas"

Dia menatapku lekat.

"Sayang,aku mohon. Percaya sama aku. Tapi demi allah aku tidak melakukan apapun dengan dia." Yaallah lihat?sekarang suamiku menangis,menangis didepan aku dan kedua orangtuaku. Aku melirik Umi,ternyata beliau sedang menangis dalam diam menatap aku dan Mas Fathur. Aku harus gimana? Aku bingung,antara percaya atau tidak?

"Beri aku waktu Mas" jeda ku.

"Berapa lama sayang? Aku gak mau berjauhan sama kamu. Tolong maafkan aku,ini salah faham...dan aku dijebak" keluhnya.

"Untuk beberapa hari kedepan jangan temui aku disini,aku pengen nenangin fikiran aku dulu. Maaf mungkin aku belum bisa jadi istri yang baik buat kamu Mas. Tapi aku sayang sama kamu,lalu buat apa aku sayang sama orang yang enggak pernah ngehargain aku. Istri kamu" Sungguh,demi Allah aku ingin sekali menangis. Tapi jika aku menangis,pastilah aku tidak akan kuat berdiri,dengan kondisiku sekarang ini.

"Yang aku mohon jangan ngambil keputusan yang salah. Bagaimana nasib anak kita sayang?" tanyanya dengan isakan kecil dan air mata yang mengalir.

"Tidak akan lama mas,tapi sungguh kali ini aku ingin sendiri dulu. Kamu tinggal di rumah Mama ya Mas,jangan dirumah sendiri. Sekarang kamu boleh pulang Mas,maaf aku harus istirahat. Abi,Umi Salma ke kamar ya. Assalamualaikum" Tanpa memperdulikan panggilan Abi dan Fathur,aku dengan langkah lebar melewati anak tangga untuk menuju kamarku,mengidtirahatkan hati dan fikiranku untuk beberapa hari kedepan.

***

Author pov.

"Sabar ya Nak" ujar Hana mengelus punggung Fathur lembut layaknya anak sendiri.

"Fathur gak tau Umi,Abi. Fathur udah putus asa,Fathur gak bisa tanpa Salma. Fathur sangat mencintai Salma. Dan Demi allah Fathur tidak melakukan apapun dengan Lina."

Terdengar helaan nafas pelan dari mulut Farhan. Dia membenarkan letak kacamatanya. Lalu menatap menantunya.

"Kalo kamu menyayangi Salma,tunggu dia sampai dia tenang. Abi faham masalah ini,ini bukan masalah kecil. Dan Abi hanya bisa mendoakan saja,selebihnya keputusan ada ditangan kalian sendiri. Tapi ingatlah,perceraian bukan jalan yang baik. Itu sangat dibenci oleh Allah swt. Faham Thur?" tanya Abi Farhan.

Fathur mengangguk "Iya Abi Fathur faham. Tapi bagaimana kedepannya? Fathur tidak bisa menahan rasa rindu ini,terlebih Fathur khawatir akan kondisi Salma dan bayinya."

Giliran Hana yang menjawab "Tenang saja Nak,Salma disini kan anak Umi sama Abi. Jadi gak usah khawatir,Salma bakal diurus sebaik mungkin sama Umi. Ya mungkin sekarang paling bakal susah di suruh makan,tapi kalo udah di sangkut pautkan sama Bayinya,dia pasti nurut kok. Pokonya jangan lupa sholat ya,berdo'a minta petunjuk sama Allah swt."

Fathur mengangguk sambil tersenyum.

"Terimakasih Umi,Abi nasihatnya. Yasudah Fathur titip Salma sama bayinya ya, Fathur pulang dulu. Assalualaikum"

"Iya nak,hati-hati ya,Waalaikumsalam"

"Hati-hati Thur,Waalaikumsalam"

Akhirnya Fathur permisi dan berpamitan untuk bergegas pergi kerumahnya. Berniat untuk membersihkan dirinya sendiri.




See U❤

Istri Halalku [Sudah Terbit Versi E-book] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang