22. A New Problem (2)

19.7K 762 2
                                    

Vote & comment 😘
Happy reading❤

***

HARI senin memang hari yang paling dijauhi oleh semua kalangan manusia. Bagaimana tidak? Siswa/i,karyawan,pns dan profesi lainnya merasakan hal yang sama,malas.

Tak terkecuali Fathur,rumah tangga mereka sudah berjalan sebulan lebih 1 minggu. Fathur sudah kembali bekerja di kantornya,sedangkan Salma hanya beberapa kali dalam seminggu mengecek butik miliknya. Elina? Beberapa Minggu lalu dia datang kerumah Umi Hana,entah dia tau dari mana rumah beliau. Yang jelas Eline datang untuk meminta maaf. Salma jelas langsung memaafkannya,tapi Fathur melihat tidak ada nada ketulusan sama sekali. Hey,Fathur sudah mengenali Elina sejak lama,Fathur faham dengan kelicikan wanita ular itu. Tapi lebih baik dia tidak boleh soudzon terhadapnya.

Pagi ini, Fathur dan Salma berada di depan teras rumah luas bercat putih itu. "Aku berangkat ya sayang,jangan kecapean. Aku gak mau terjadi apa-apa sama istri dan calon anakku" ujar Fathur seraya mencium lembut dahi Salma.

Fyi,Salma sedang mengandung anak Fathur. Kandungannya baru menginjak 1minggu,Gina dan Hana sangat antusias dengan berita baik itu. Apalagi Gina,wanita paruh baya itu selalu posessif dengan menantu tersayangnya itu,hampir setiap minggu 3 kali wanita itu mengunjungi rumah putra dan menantunya. Bukan hanya Gina dan Hana,seluruh keluarga Ramansyah dan keluarga Farhan sangat antusias dengan janin yang di kandung Salma,Resya pun kandungannya sudah menginjak kurang lebih 2 bulan. Pasangan suami istri itu sedang berlibur di kota bali selama 2minggu,Irfan pun terpaksa harus meninggalkan pekerjaannya demi memenuhi keinginan sang istri.

"Iya Mas,kamu hati-hati dijalan ya." Salma mencium punggung tangan Fathur,lalu Fathur beralih memegang pinggang ramping Salma,dan mencium lembut bibir ranum milik Salma. Hanya mencium saja,tanpa lumatan.

"Yasudah aku berangkat ya." Fathur mencium perut yang masih rata milik Salma,setelah itu dia pamit kepada Salma dan memasuki mobil hitam mengkilapnya.

"Hati-hati Mas"

"Iya sayang,Assalamualaikum istriku"

"Waalaikumsalam suamiku" balas Salma dengan tersenyum sangat manis,setelah memastikan Fathur melajukan mobilnya. Salma langsung masuk kedalam rumahnya.

"Bi,Salma istirahat dulu ya. Rasanya lemes terus." ujar Salma pada Bi Sumi yang sedang mengelapi jendela depan.

"Silahkan Non,mau bibi buatin susu dulu?"

"Gak usah makasih bi,Salma udah minum susu tadi pagi." 

Bi Sumi hanya mengangguk sambil tersenyum,sebelum majikan mudanya itu melangkahkan kakinya kelantai atas.

〰〰〰〰

Jam sudah mrnunjukan pukul 16:00 PM Fathur masih berkutat dengan berkas dan laptopnya. Biasanya jam segini Fathur sudah bersiap-siap akan pulang kerumah. Tapi kali ini berbeda,Fathur mendapatkan sedikit masalah di kantornya. Tapi jangan khawatir,Fathur pandai menyelesaikan masalah dengan baik.

"Permisi Pak,boleh saya masuk?" Salah satu resepsionis kantornya berada di depan pintu kaca ruangannya.

"Silahkan" ujar Fathur tanpa mengalihkan pandangannya dari laptop.

"Begini pak,ada perempuan yang memaksa bertemu dengan bapak. Ketika saya tanya sudah membuat janji atau belum,perempuan itu malah marah-marah. Tapi saya rasa itu bukan Bu Salma,karna tidak memakai jilbab." jelas wanita itu yang bernama 'Rika

"Siapa dia?Yasudah kamu izinkan dia menemui saya disini." ujarnya.

"Baiklah Pak,permisi" Fathur mengangguk sekilas. Tangannya beralih menutup laptopnya,dia menyandarkan punggungnya ke kursi besarnya. Sangat melelahkan. Dan ditambah lagi siapa wanita yang sudah berani memarahi karyawannya.

Pintu kaca terbuka menampilkan sosok perempuan yang sedang berjalan lenggak lenggok kearahnya. Dengan baju yang seperti kekurangan bahan,bagian dada rendah serta punggung yang seperti di sengajakan terekspos bebas.

Inalillahii!

Cobaan apa lagi ini yaallah!

Fathur mendengus kala melihat siapa wanita itu.

Elina Samira!

"Long time no see Fathur Ardinan Ramansyah" ujarnya sambil menyeringai kecil,Lina menghampiri Fathur lalu duduk di pangkuan nya.

"Lina! Apa yang sudah kamu lakukan? Turun kamu. Aatagfirullah,istigfar Lina!" Fathur berusaha menurunkan Lina di pangkuannya. Tapi tetap saja wanita itu malah mengalungkan tangannya di leher Fathur. Mengusap lembut rahang kokoh milik pria itu.

Astagfirullah!

Tidak!tidak!

Fathur,ingat istrimu dirumah yang sedang menunggumu!

Fathur laki-laki normal,tapi imannya masih kurang. Dia hampir saja melingkarkan tangannya di pinggang milik Lina,dan terbuai rayuan Lina. Tapi suara  yang terdengar ditelinga Fathur menghentikan aksi keduanya.

"Astgafirullah FATHUR! Apa yang kalian lakukan?"

Lina tampak terkejut,bahkan Fathur lebih terkejut. Dia membantingkan tubuh Lina ke lantai dengan keras. Tidak perduli seberapa sakit yang dialami wanita jalang itu. Fathur tidak sudi menyentuhnya kembali!

"Apa yang sedang kalian lakukan hah?" ulang suara itu lagi. Fathur menggeleng.

"Ini tidak seperti yang Mbak kira."

Wanita yang ia panggil 'Mbak itu menggeleng frustasi,matanya sudah memanas. Bagaimana bisa ini terjadi? Bagaimana jika Salma yang melihatnya,terlebih Salma sedang mengandung. Hamil muda!

Inalillahiii yaallah!

"Dan kamu! Keluar kamu di ruangan adik saya! Wanita macam apa kamu ini? Menggoda laki-laki yang sudah memiliki istri? Dimana harga diri kamu sebagai seorang wanita?" Lorine berdecih kala melihat pakaian yang dikenakan Lina,iya Lorine akui dirinya dulu memang bejat,tapi setidaknya sekarang ia mengingatkan kepada perempuan saperti Lina!

Lorine bersumpah tidak akan membiarkan Lina merusak rumah tangga Adik dan adik iparnya itu!


***

See U❤

Istri Halalku [Sudah Terbit Versi E-book] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang