Vote and comment 😘
* * *
Harum bumbu masakan tercium di seluruh ruangan megah itu. Salma,wanita cantik beranak dua itu sedang membuat makanan kesukaan putra putri dan suami nya. Tak lama ada sepasang tangan melingkar di perut ramping nya. Salma terkekeh saat tau penyebabnya siapa,tentu saja suaminya.
"Udah sholat duha Bi?" tanya Salma.
"Sudah sayang." Balas Fathur yang masih nyaman dengan posisi memeluk Salma dari belakang.
Hari ini adalah hari Minggu,Fathur tidak berangkat kerja. Untung saja kerjaan di kantor sedang tidak padat,jadi ia sekarang bisa bermesraan bersama istrinya.
"Abii,udah ah lepasin dulu. Umi belum selesai nih" rengek Salma yang tak kunjung di hiraukan oleh Fathur.
Fathur terkekeh lalu mencium pipi Salma sekilas dan mengendus leher jenjang Salma yang tidak tertutupi jilbab.
"Iya iya Umi.. Abi bangunin anak-anak dulu ya. Udah siang mereka belum bangun."
Tibatiba suara serempak mengagetkan mereka.
"Telat Abi! Kita udah bangun dari tadi,dan melihat aksi romantis kalian" ucap Albizar dan Alisya yang sedang terkikik geli.
Salma yang mendengar itu bersemu merah.
"Jadi kalian nguntit ya?" selidik Fathur dengan memicingkan matanya.
"Hahaha ampun Abi,Chaaa lari Chaaaa" Albizar dan Alisya berlarian di seluruh ruangan itu,dengan Fathur yang mengejar mereka.
Salma yang melihat adegan hangat itu tertawa kecil,dalam hati ia sangat bersyukur sekali memiliki keluarga kecil yang bahagia.
"Icha udah dapet... Tinggal Abang yang belum Abi gelitikin ya" Icha tertawa geli saat Fathur menggelitiki perutnya.
"Aduuuuu-uuuhhh Ab-Abiii... Su-sudah hahahaha Sudah Abiii maafin Ichaaa hahaha aduh gelii.. Umi tolongin hahaha tolongin Ichaa Miii" Fathur tertawa terpingkal pingkal melihat aksi putrinya itu.
"Kena kan,ampun gak?" cerca Fathur dengan seringaiannya.
"Ampun bi aduuuh Ampun aaaah... Umiiiiiiiii" Alisya terlepas dari gelitikan Fathur,lalu berlari kearah dapur untuk menghampiri Uminya.
"Abang siniii!" tegas Fathur.
Albizar yang sedang tertawa spontan berhenti.
"I-Iya bi"
Albizar menghampiri Fathur,dalam hati Fathur ingin tertawa melihat ekspresi Albizar yang sudah tegang.
Hap
"Yaaaaaah Aduuuh hahaha Abi curangggg! Umiiiiiii abang di gelitikin aduhhh hahahaha ampun Bi ampuuuun" Alisya dan Salma yang melihat adegan itu tertawa kencang.
"Kasian delohh,sekarang giliran Icha yang ngetawain Abang. Wleee" Alisya menjulurkan lidahnya kepada Albizar.
"Ampun gak ?" tanya Fathur pada Albizar.
"Ampun hahaha Ampun biiii"
"Abii.. Sudah ih lepasin Abang,sini makan dulu." Salma menimpali mereka yang sedang bercanda.
"Huh..huh.."
Albizar berjalan dengan nafas tersenggal senggal. Yang membuat Salma,Fathur dan Alisya tertawa keras.
"Sudah sini anak Umi makan dulu. Abi sih ngajak bercanda mulu. Kasian Abang jadi kelelahan" kata Salma dengan terkekeh.
"Lho,Abi sih tadinya mau diem aja. Tapi mereka nya jail yaudah Abi jailin balik"balas Fathur dengan terkekeh.
Salma hanya geleng-geleng.
"Astagfirullah,Abi istigfar.. Abi tuh udah berumur tau!" kata Albizar dengan terkekeh.
Fathur mendelik kesal kearah putranya itu.
"Kata siapa Abi sudah berumur?" sanggah Fathur tak terima.
"Kata Abang barusan Bi" jawab Alisya polos.
"Abi tuh masih muda." kata Fathur yang tak ingin kalah.
Salma hanya diam saja menyaksikan perdebatan yang gak berfaedah sama sekali yang dilontarkan suaminya.
"Masih muda? Anak udah besar semua dibilang muda. Kalo lihat Umi sih iya,Umi masih muda. Tapi... Kalo Abi rasanya Abang ragu mengatakan Abi itu masih muda" balas Albizar dengan seringaian dibibirnya.
Fathur membelalakan matanya.
"Hei,Abi masih muda!"
"Memangnya Abi umur berapa sekarang?" giliran Alisya yang bertanya.
"18 tahun dong!" Fathur berbicara sangat pede,Salma yang diam spontan tertawa terpingkal-pingkal. Apa-apaan suaminya itu? Apa katanya? 18 tahun?? Hey apa kabar jenggot yang udah tumbuh?
Masya Allah
"Abi sudah ih malah berdebat sama anak anak" cerca Salma yang masih tertawa.
"Hahaha yasudah sekarang kita makan!" Fathur tertawa lalu membacakan doa sebelum makan untuk mereka.
"Yeayyy!" seru Albizar dan Alisya.
***
"Umi" Fathur yang baru bangun dari tidur siangnya menghampiri Salma yang sedang melihat data keuangan bulan sekarang di butiknya.
"Iya Abi,kenapa?" Salma menutup buku tebal itu. Lalu menatap suaminya.
Fathur tiba-tiba tidur di pangkuan Salma. Kepalanya ia simpan di atas paha Salma.
"Hmm.. Lagi manja ternyata" timpal Salma yang mengerti keadaan.
Fathur terkekeh. Siang ini Anak-anak sedang bermain dirumah Neneknya-Hana. Mereka diajak Farhan tadi pagi jam 9,katanya dirumah, Hana sedaang ingin ditemani Albizar dan Alisya. Dengan senang hati Fathur membiarkan Alisya dan Albizar ikut bersama Kakeknya,dan sekarang giliran ia bermesraan bersama sang istri.
"Berasa pacaran ya Mi" kata Fathur sambil tertawa kecil.
"Enggak,kata siapa?" Salma menjawabnya singkat.
"Lho.. Kata Abi tadi"
Salma mendengus.
"Inget sama umur Bi" ingat Salma dengan terkekeh.
Fathur mendelik sebal.
"Abi masih muda yaallah Mi"
Salma tertawa,lalu mencium bibir Fathur sekilas.
"Iya Abi masih muda,tapi jenggotan"
"Waaah ngatain suami,harus Abi hukum nih" Salma yang tau arah bicara Fathur mendengus sebal.
"Hiiishh.. Masih siang Abi"
Fathur menatap Salma dengan mengangkat sebelah alisnya.
"Memang menurut Umi maksud hukuman itu apa?"
Blushhhh
"ABIIIIIIIIIIIII"
Fathur tertawa kencang melihat Salma berteriak kesal dengan wajah sudah memerah bak kepiting rebus. Tidak menunggu waktu lama,Fathur mengangkat tubuh Salma kearah kamarnya yang berada di lantai atas.
Abi Fathur ngeselin yaaaaa😆
Oke,see u❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Halalku [Sudah Terbit Versi E-book] ✓
Spiritual[[Penerbit E-book : You and I Publisher]]✓ [Completed]✓ Bagi Fathur,Salma adalah anugerah baginya. Sedangkan bagi Salma,Fathur adalah raganya. Rumah tangga yang manis,asam,pahit sampai tercampur menjadi satu mereka rasakan,mereka jalani. Kita tid...