15. Keluarga

21.8K 837 0
                                    


Aku ikhlas jika kamu bukan untukku.
-lcr

Vote & Comment

DENTINGAN suara antara spatulah dan teflon terdengar sampai ketelinga Fathur yang sedang berjalan menuju ruang tengah. Pria itu baru saja bangun dari tidurnya,jam 5:30 saat bangun dia tersenyum lega saat melihat istrinya berada di sampingnya,tapi saat tadi jam 6:50 dia bangun tidak menemukan istrinya di sampingnya. Buru-buru dia turun ke lantai bawah untuk mencari istri cantiknya itu. Saat mencium aroma masakan yang sangat menggiurkan Fathur tersenyum geli,ternyata Nyonya Ramansyah sedang memasakkan sarapan pagi untuk mereka berdua.

Salma tersenyum bangga saat masakannya sudah siap,ah rasanya jangan di tanyakan lagi sudah pasti sangat lezat. Coba saja,Suaminya pun menyukai semua masakkannya. Kemudian Salma terlonjak saat ada kedua tangan melilit di perutnya ,serta kepala yang sedang mengendus leher jenjangnya. Ya,Salma jika dirumah tidak memakai kerudung,itu Fathur yang meminta. Biarlah,toh mereka sudah sah. Tapi jika keadaannya sedang ramai Salma akan kembali memakai kerudungnya.

"Yaallah Mas ngagetin aja"

"Pagi sayang" Fathur tersenyum indah kala melihat Salma tersenyum sangat manis kepadanya.

"Pagi juga Mas Suami"

"Sini aku bantuin" Fathur membawakan semangkuk sup kemeja makan.

"Hati-hati Mas nanti tumpah" Fathur sangat antusias jika sudah membantu istrinya itu. Fathur akan melakukan apapun demi wanita kesayangannya.

"Sesudah sarapan nanti kita kerumah Mama ya" ujar Fathur disela-sela kunyahannya.

"Boleh,memang ada apa Mas? Tumben ngajaknya pagi-pagi?"

"Nanti juga kamu tau,makan dulu. Oh iya, bi Sumi sore balik kesini lagi. Jadi kamu jangan cape-cape ya"

Salma mengangguk sambil tersenyum. Lalu melanjutkan sarapan paginya.

•••

"Mas,ayok" Salma sudah siap,tapi Fathur belum juga turun dari kamarnya.

"Iya sayang ayok" Fathur berjalan kearahnya lalu meraih pinggang Salma,serta kecupan di dahinya. Sudah menjadi kebiasaan pasutri disetiap pagi.

Fathur dan Salma memasuki mobil berwarna hitam mengkilap milik Fathur. Dia sengaja tidak menyuruh Pak Tono mengantarkannya,alasannya pulang nya akan lama.

30 menit perjalanannya,Fathur mengelilingi mobilnya lalu membukakan pintu untuk sang istri. Meraih pinggangnya lalu memasuki teras rumah milik Mamanya.

"Assalamualaikum" ujar keduanya dengan menekan tombol bel.

Tak lama kemudian wanita paruh baya tapi masih sangat cantik itu membuka pintunya lalu tersenyum lebar saat melihat mantu kesayangan beserta putra tunggalnya.

"Waalaikumsalam,eh mantu mama makin cantik aja" Gina memeluk Salma dengan antusias,pasalnya Gina sangat menyukai Salma dari dulu.

"Ah Mama bisa aja,mama gimana kabarnya? Papa juga gimana ? Maaf ya Ma,Salma sama Mas Fathur belum kesini lagi setelah acara pernikahan. Ini juga Mas Fathur sengaja skip meeting,karna ngajak Salma kerumah Mama" Salma menjadi tak enak.

Istri Halalku [Sudah Terbit Versi E-book] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang