13. Ungkapan Yang Sebenarnya

23.2K 925 1
                                    

Kuatnya Wanita adalah Tersenyum..
Sabarnya Wanita adalah Tersenyum..
Sedihnya Wanita juga Tersenyum..
Lihatlah seberapa besar rasa kuat menjadi Kaum Hawa. Tolong hargailah!
-Rynawidya


Vote & Comment

SALMA tersenyum hangat saat Fathur sudah menceritakan yang sebenarnya. Dia merasakan sakit? Jelas karna dia punya hati. Siapa yang tidak merasakan sakit hati saat suami berkata "Sebenarnya dia kakak saya Sal. Dulu saat kami masih di zaman kuliahan. Lorine adalah pacar saya,saya tidak tahu bahwa Lorine itu sebenarnya anak dari istri pertama Papa. Awalnya pun saya tidak terima dengan semua yang sudah terjadi. Tapi berkat dorongan Mama,Papa saya menjadi lebih baik lagi,saya ikhlas dengan semua yang sudah seharusnya terjadi. Apa kamu tau Sal? Zaman saya kuliah,saya tidak sengaja masuk kedalam sebuah area yang sangat berbau minuman alkohol,dentuman musik yang sangat bising,dan kamu tau itu tempat apa?" Fathur menjeda untuk mendengar jawaban istrinya.

"Club?" ragu Salma,sehingga membuat Fathur mengangguk lesu.

"Saya pertamakali ketempat itu karna saya mempunyai sebuah alasan, dulu teman saya meminta saya menjemputnya di tempat terlarang itu. Awalnya saya menolak tapi dia terus memaksa,karna dia bilang dia tidak bisa membawa mobil nya. Akhirnya saya menyetujuinya lalu menjemput teman saya itu. Saya masuk ke tempat itu, dan teman saya memperkenalkan perempuan yang berada di sampingnya. Dia Lorine,perempuan yang bekerja di club itu. Saya menolak untuk berkenalan dengan dia. Tapi,teman saya membisikan sesuatu yang membuat hatisaya bergetar hebat. Kamu tau apa yang dia bisikan apa?" tanya Fathur.

Salma menggeleng.

"Teman saya bilang,Lorine perempuan sebatang kara. Ibunya sudah meninggal sejak beliau melahirkan Lorine. Dan saya mendengar semua hal tentang Lorine itu dari Mama dan Papa. Pada saat bayi, Lorine memang tinggal bersama Papa. Tapi karna Papa harus bekerja,Papa menitipkan Lorine di panti Asuhan. Dan beberapa saat kemudian Papa menikah dengan Mama saya. Mama melahirkan saya,mengurus saya sampai sekarang saya bisa sesukses ini. Pada saat Papa akan menikah dengan Mama, mereka berdua berkunjung ke Panti Asuhan Kasih Bunda, Papa berniat menjemput Lorine. Tapi Allah mungkin belum mengizinkan mereka bertemu. Pengurus yayasan panti asuhan itu berkata bahwa Lorine sudah ada yang mengadopsi. Yang mengadopsi Lorine pun sekarang sudah meninggal,karna penyakitnya. Pantas saja waktu saya pacaran dengan lorine, saya sering kerumahnya. Tapi saya tidak pernah melihat Bu Asti,mama angkat Lorine. Saya meneliti keduanya tidak ada kemiripan sama sekali,kebetulan waktu itu Lorine memperlihatkan foto dirinya dan Bu Asti. Saya dekat dengan Lorine selama 1bulan lebih. Dan saya waktu itu tidak terlalu faham tentang agama islam. Makanya saya memutuskan berpacaran dengan Lorine,dia sering cerita semua keluh kesahnya. Dari mulai Ibunya yang meninggalkannya dan berakibat dia terpaksa bekerja seperti itu. Melayani laki-laki yang bukan makhramnya hanya untuk mendapatkan uang setiap waktunya. Tapi setelah Lorine berpacaran dengan saya,saya menyuruh dia untuk berhenti bekerja di tempat terlarang seperti itu,awalnya dia menolak. Tapi setelah saya ingatkan kembali,dia menyetujuinya. Urusan biaya kampus saya yang tanggung karna saya berkuliah sambil mengurus kantor papa saya. Lorine memang baik,tapi karna hidupnya seperti itu. Dia menjadi perempuan yang tidak punya moral. Kami menjalani hubungan tanpa sepengetahuan Mama dan Papa saya. Karna mereka belum mengizinkan saya berpacaran,alasannya ya klasik.. Takut membuat kefokusan saya terhadap kuliah menjadi teralihkan kepada perempuan. Tapi pada saat semua nya mungkin sudah harus terungkap. Saya ketahuan Papa dan Mama jalan bersama Lorine. Papa bertanya dia siapa,dan saya menjelaskan semuanya pada Papa saat Lorine sudah saya antarkan pulang. Betapa terkejutnya saya ,Papa menunduk dan mengungkapkan sebuah fakta yang membuat saya merasakan sakit,kesal karna dulu saya sangat mencintai Lorine. Dan sudah beberapa minggu saya tidak bertemu dengan Lorine,pada saat itu saya mengajak Lorine untuk kerumah. Mama mati-matian menahan amarahnya atas Cacian serta makian yang di lontarkan Lorine. Mama memang salah apa? Dia tidak merebut,dia menikah dengan papa setahun setelah Ibunya Lorine meninggal. Saya tau Lorine pasti sangat terpukul,dia tidak terima jika harus putus dengan saya. Tapi semua nya pun tidak mungkin harus dilanjutkan juga kan? Jadi saya memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami pada saat itu juga. Baru kali ini setelah bertahun-tahun saya tidak bertemu dengan Lorine,dia menampakkan wajahnya kembali" jelas Fathur panjang lebar.

"Jadi Lorine lebih tua dari kamu Mas?" tanya Salma dengan lirih.

Fathur mengangguk lesu.

"Maaf mas sebelumnya kalo Salma lancang. Kamu sudah melakukan apa saja dengan Lorine?" tanya Salma lagi dengan hati-hati.

Fathur mendongakan kepalanya lalu menatap Salma lekat. Pria itu memegang kedua tangan Salma.

"Demi allah saya tidak pernah berbuat apapun dengan dia. Saya tidak pernah melecehkan dia,menciumpun saya tidak pernah." Ujar Fathur dengan keyakinan.

Terdengar helaan nafas lega dari mulut Salma. Wanita itu mengusap lembut pipi Fathur.

"Terimakasih sudah jujur sama Salma ya Mas" Salma memeluk Fathur.

"Maaf kalo semua perkataan saya ada yang menyinggung kamu ya" jawab Fathur lalu mencium dahi wanita yang ia sayangi itu.

"Tidak Mas,Salma menghargai kejujuran kamu" Fathur tersenyum hangat. Beruntung mendapatkan istri yang cantik,baik dan solehah seperti Salma. Tidak pernah neko-neko,wanita itu selalu menuruti semua apa yang Fathur bilang,itupun demi kebaikan mereka juga.

"Anna uhibbukafillah istriku" ucap Fathur dengan tersenyum serta kecupan lembut di bibir Salma.





See U❤

Istri Halalku [Sudah Terbit Versi E-book] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang