6. Hari H ^Pernikahan

35.4K 1.2K 6
                                    

Vote & Comment

GADIS dengan balutan gaun berwarna putih mengkilap, hiasan payet dan mutiara mengelilingi gaun tersebut. Ekor gaun yang lebar dan panjang,memperindah penampilannya. Siger di atas kepalanya berwarna silver,kerudung  yang di lilit sempurna dan rapih dikepalanya,serta 7 tusuk konde yang mempercantik hiasan kepalanya, khas orang sunda sekali. Karna Gina yang meminta dandanan adat Sunda.

Salma melihat dirinya di pantulan cermin kamarnya,ah sangat cantik. Dengan polesan makeup tidak terlalu tebal tapi itu benar-benar terlihat seperti Ratu. Ah tidak tidak!penulis ini sangat berlebihan sekali.

"Putri Umi cantik sekali" Hana sangat terharu melihat putri kecilnya sekarang sudah mau menikah.

"Umii.... Salma gak mau pisah sama Umi" rengek Salma seperti anak kecil.

Hana terkekeh. Lalu mengusap punggung Salma lembut.
"Umi juga sebenarnya gak mau pisah sama putri Umi yang satu ini. Tapi kan ini juga sudah seharusnya seperti ini. Kamu udah waktunya buat menikah Nak,jadi istri yang solehah,yang nurut sama suami kamu, kemanapun kamu pergi kamu harus meminta izin terlebih dahulu sama suami kamu. Jangan menjadi istri yang membantah apa kata suami. Bangun pagi-pagi sebelum suami kamu bangun,gak baik istri bangun terlambat. Siapin sarapan buat suami kamu,apapun semuanya kamu yang harus layani suami kamu dengan sebaik mungkin." jelas Hana dengan lembut,khas seorang ibu. 

Salma mengangguk sambil tersenyum,setelah itu dia memeluk erat wanita yang ia cintai itu.

"Makasih buat semuanya ya Umi, Umi sama Abi orangtua yang paling terbaik yang Salma punya. Kalian selalu dukung Salma apapun pilihan Salma, sampai Salma bisa menjadi seorang designer ini berkat do'a do'a dan dukungan kalian. Ah Salma sayang umi,abi." Salma menangis terharu. Tapi tak kunjung lama karna pintu kamar Salma terbuka.

"Sayang,putri Abi. Sudah besar rupanya. Jangan manja sama suami ya. Harus mandiri,jadi istri solehah. Abi sayang Salma" Farhan memeluk Salma erat.

"Iya Abi, Salma lebih sayang Abi"

"Dibawah belum mulai ijab qabul nya Bi?" tanya Hana pada suaminya.

"Belum Umi,sekarang Umi temenin Salma disini. Abi kebawah dulu,banyak tamu-tamu Abi ,gak enak kalo di tinggal. Salma,jangan gerogi ya" ujar Abi dengan terkekeh.

"Insyaallah ya Abi hehe"

Setelah itu Farhan keluar,menyisakan Salma dan Hana , dua perempuan yang merias Salma sudah turun kebawah.

"Tenang ya Nak" Hana tersenyum menenangkan putri nya.

Salma mengangguk. Sampai Resya datang.

"Hallo adikku.. Cie mau nikah, tuh dibawah udah mau mulai Ijab Qabul nya. Doain supaya Aa kamu lancar haha" ujar Resya dengan memeluk adiknya itu.

"Aamiin Mbak."

"Ananda Fathur, saya nikahkan engkau dengan putri saya Salma Arlyna Nurfarhan binti Farhan Adyatama dengan mas kawin tersebut dibayar tunai"

"Saya terima nikah dan kawinnya Salma Arlyna Nurfarhan binti Farhan Adyatama dengan mas kawin tersebut dibayar TUNAI"  Fathur mengucapkan kalimat itu dengan sekali nafas tarikan.

"Bagaimana para saksi?"

"SAH!"

"ALHAMDULILLAH!"

"Umi,Mbak" Salma memeluk kedua nya dengan nada yang lirih. Tidak menyangka jika diumur 22tahun ini dirinya sudah menikah.

"Selamat ya adik Mbak yang cantik ini,udah dong jangan nangis. Turun kebawah yuk, Umi ayok" ujar Resya.

Hana dan Resya mengangguk sambil tersenyum. Ketiganya keluar dari kamar Salma ,turun kebawah dimana seluruh ruangan sudah di sulap menjadi secantik mungkin. Sengaja mereka tidak menyewa Gedung,karna rumah Farhan sangat luas.
Mereka bertiga turun dengan pelan, Hana yang berada di samping kiri Salma, dan Resya yang ada di sebelah kanan Salma. Hingga Salma berada di antara keduanya.
Banyak sepasang mata yang menatapnya dengan tatapan yang kagum, apalagi saat matanya bertemu dengan Fathur. Fathur sangat menatapnya dengan dalam,ah ralat Salma kan sangat cantik hari ini.

Salma duduk di samping Fathur,setelah menandatangani data data yang pentingnya. Sampai mencium punggung tangan suaminya,dan Fathur yang mencium keningnya cukup lama.
Dengan menggunakan adat Sunda,hingga pernikahan mereka sangat benar-benar sakral.

Sekarang mereka berdua sedang berada di pelaminan, mengucapkan terimakasih kepada tamu-tamu dan saudara yang sudah hadir di acara pernikahannya.

〰〰〰〰〰

"Sayang,Mas.. Mama pulang duluan ya. Jangan lupa habis ini kalian langsung kerumah baru kalian ya. Itu hadiah dari Mama tentunya" Gina sangat bahagia mendapatkan menantu yang sangat cantik,baik dan.. Solehah tentunya.

"Ma.. Makasih banget ya,yaallah dari mulai acara sampai segini mewahnya. Mama sama Umi yang sediain. Makasih ya Ma,Salma sayang sama Mama. Bolehkan?" balas Salma dengan memeluk Gina.

"Ah tentu dong Sayang, menantu Mama cuma satu,otomatis Salma juga anak Mama. Jadi istri yang solehah ya,semoga keluarga kalian menjadi keluarga yang SAMAWA. Yasudah mama sama papa pulang duluan ya Nak. Mas,titip Salma ya. Jadi suami yang baik" 

Fathur mengangguk sambil tersenyum.

"Insyaallah Ma,Fathur pasti jagain Salma." Gina tersenyum lalu menciumi pipi keduanya setelah Ferdinand mengucapkan selamat kepada keduanya,mereka berlalu pergi.

"SALMAAA!" pekik seorang gadis seumuran dengannya. Disampingnya ia menggandeng seorang pria yang lebih tua mungkin 2 tahun darinya.

"Astagfirullah, Fey masih aja barbar"

Feyli nyengir.

"Hehe maaf Ibu hajah. Selamat ya cabatkuuu. Aduh gak nyangka bakal di langkahin wkwk. Semoga menjadi keluarga yang SAMAWA ya,doain juga supaya aku cepet nyusul" ujar Feyli dengan terkekeh,tak lupa pelukan untuk sahabat nya.

"Makasih ya Fey,Aamin,semoga kamu cepat nyusul ya. Dan ini siapa?" tunjuk Salma pada pria yang berada di sampingnya.

"Calon Sal. Mas,kenalin ini sahabat aku. Salma"

"Selamat Mas,Sal. Semoga menjadi keluarga yang Samawa ya. Saya Ardhan,insyaallah calon suaminya Feyli" ujar laki laki itu dengan tersenyum. Menjabat tangan ala khas laki laki dengan Fathur.

"Aamin,terimakasih Ardhan" ucap Fathur. Setelah berbincang-bincang keduanya pamit karna hari sudah malam. Tamu tamu pun sudah meninggalkan area resepsi.

"Cape ya ?" tanya Fathur tiba-tiba.

Salma menoleh.

"Tentu Mas"

"Subhanallah, memang perempuan yang solehah. Jangankan hatinya yang lembut,ucapannya pun sangat lembut. Terimakasih Yaallah ,engkau sudah memberikan istri yang baik untukku. Semoga pernikahan kami dijauhkan dari segala macam yang bisa memisahkan kami " batin Fathur.

"Kenapa Mas?kok lihat Salma begitu? Makeup Salma sudah luntur ya?" timpal Salma yang membuyarkan lamunan Fathur.

"Ah tidak,kamu masih terlihat sangat cantik Sal."

Blush.

Salma merona ditempatnya,menunduk malu. Astaga suaminya ini bahkan baru menjadi suaminya beberapa jam yang lalu sudah pintar modusin.

Fathur tertawa lalu mengecup singkat dahi istri nya itu. Salma menoleh dan tersenyum.





See U❤

Istri Halalku [Sudah Terbit Versi E-book] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang