Seperti Zulaikha mengejar cinta Yusuf , Allah jauhkan Yusuf darinya. Tapi ketika Zulaikha meninggalkan Yusuf dan mengejar cinta Allah, Allah kirimkan Yusuf padanya.
.
.
Siapa yang kangen Salma?
Siapa yang kangen Fathur?
Siapa yang kangen aku?😆Selamat Membaca,jangan lupa vote and comment😍
SALMA bangun dari tidurnya pukul 4:30,dia melirik disamping kanan nya. Dilihat pria tampan yang sedikit kebule bulean. Tidur dengan tenang. Ya, memang Salma dan Fathur sudah sepakat untuk tidur satu ranjang.
Salma turun dari kasurnya,setelah itu dia bersiap-siap untuk mandi dan akan melaksanakan sholat subuh. Ketika Salma akan membangunkan Suaminya,dia teringat sesuatu kejadian malam tadi, ah mungkin Fathur kelelahan atas tamu tamu yang datang. Jadi Salma biarkan saja suaminya itu tidur nyenyak.
Kurang dari 10 menit Salma langsung turun ke lantai bawah. Rumah yang besar,sangat asing baginya. Hmm,gimana tidak asing? Jelas ini rumah pemberian Gina dan Ferdinand untuk hadiah pernikahan mereka. Ah,Salma sangat bersyukur sekali mempunyai mertua yang baik.
"Wangi masakan,jam segini siapa yang masak" gumam Salma saat turun ke bawah melewati anak tangga. Salma melirik arah dapur,wangi masakan tercium di arah sana. Kaki jenjangnya melangkah menuju dapur.
"Non Salma sudah bangun? Kenalin Non,saya Bi Marni,kebetulan Nyonya meminta saya untuk pindah saja di rumah Non Salma dan Den Fathur." Nyonya yang di maksud Bi Marni itu adalah Gina,Salma mengangguk sambil tersenyum.
"Ah iya terimakasih bi. Bibi masak apa?" tanya Salma penasaran.
"Bibi masak sup Ayam kesukaan Den Fathur, terus bibi juga bikinin roti bakar kesukaan Non Salma." Salma terkejut,darimana Bi Marni tau sarapan kesukaannya?
"Lho,bibi kok tau roti bakar kesukaan saya?" Salma mengernyit,kalo soal Fathur sih Salma tak ambil pusing,karna Bi Marni memang dulunya ART di rumah Mama mertuanya,tapi ini? Bi Marni tau sarapan kesukaannya.
"Hehe,Bu Hana yang ngasih tau bibi kemarin Non." Salma terkekeh, yaampun Uminya itu sangat perhatian sekali,ah jadi rindu Umi.
"Yaampun Umi"
Bi Marni tersenyum.
"Saya bantuin ya Bi" ujar Salma.
"Eh gak usah Non, Non kembali aja ke kamar. Lagian ini masih terlalu dini hari."
"Gak papa bi, saya pengen buatin masakan buat suami saya"
Ah Bi Marni kalah,yasudah dia akan membiarkan majikan mudanya membantu ia memasak pagi ini.
〰〰〰〰〰
"Mas, bangun dulu" ujar Salma membangunkan suaminya.
"Astagfirullah, saya bangun terlalu siang ya Sal?" tanya Fathur.
Salma terkekeh lalu menggeleng.
"Tidak Mas,ini masih jam 6 pagi kok. Sarapan yuk. Salma udah siapin sarapan buat Mas Fathur." Fathur menstabilkan pandangannya, yaallah Salma sangat cantik sekali pagi ini. Dengan baju atasan model sabrina sepanjang betis,leging hitam,kerudung persegi empat berwarna senada dengan bajunya.
Fathur tersenyum sambil mengangguk.
"Iya Sal terimakasih,saya mandi dulu ya" Salma mengangguk,setelah itu Salma kembali menyiapkan sarapan di meja makan membantu bi Marni.
"Den Fathur sudah bangun Non?"tanya bi Marni.
"Sudah bi,lagi mandi"
Salma permisi untuk membuatkan teh kesukaan Fathur. Entah kenapa dari awal bertemu Fathur saat acara lamaran beberapa minggu lalu, Salma selalu merasakan hal aneh. Seperti setiap bertemu Fathur selalu degdegan. Salma tidak mengidap penyakit jantung bukan? Ah tidak tidak!
Saat Salma kembali dengan membawa cangkir kecil motif bunga bunga, Fathur sudah duduk manis di kursi meja makan. Bi Marni entah kemana, Salma menghampiri suaminya dengan senyuman manis andalannya.
"Buat Mas Fathur" ujar Salma lalu memberikan cangkir itu pada Fathur.
"Kamu tau dari mana saya suka minum teh di pagi hari?" tanya Fathur penasaran.
"Dari Mama Mas" Fathur mengangguk lalu meminum teh Manis buatan sang istri tersebut.
"Enak,rasanya seperti buatan Mama. Makasih ya Sal" Salma tersenyum,lalu menyiapkan piring serta nasi dan sup ayam yang ia buat.
"Sarapan yang banyak Mas"
"Kamu juga"
〰〰〰〰〰
"Sal,sini. Saya mau ngomong sesuatu" ujar Fathur saat Salma sudah selesai membereskan sisa makanan tadi.
"Kenapa Mas?" Salma menghampiri Fathur,lalu duduk di samping pria itu.
"Kamu sudah mencintai saya?"
Glek..
"Mas?"
"Ya Sal,"
Salma menelan ludahnya dengan susah payah. Apa apaan Fathur ini? Seperti tidak ada pertanyaan yang lain saja.
"Gak tau Mas,tapi Salma selalu ngerasa nyaman aja kalo di deket Mas. Seperti sekarang" Ujar Salma tanpa tahu malu. Astagfirullah Salma ,Salma.
Fathur terkekeh,selain cantik dan baik. Istrinya itu sangat konyol sekali, Ah Fathur jadi cinta. Apa?Cinta? Fathur sudah mencintai Salma?
"Saya sudah mencintai kamu Sal" pernyataan Fathur membuat Salma membelalakan matanya.
"Dari kapan Mas?"
"Dari zaman kita masih SMA"
Salma terkejut bukan main, dari SMA? Berarti beberapa tahun yang lalu?
"Kok Salma gak tau?" keluh Salma.
"Karna saya malu mau bilang suka sama kamu,terlebih kan kamu dulu banyak yang suka. Saya pendam rasa suka saya sama kamu,Tapi semakin lama,rasa saya sama kamu menjadi lebih dari rasa suka. Waktu itu kamu kelas 2 saya kelas 3, umur kita emang terpaut dua tahun tapi sekolah kita cuma beda 1 tahun. Saya pengen ungkapin sesuatu sama kamu,tapi saya beberapa bulan lagi lulus dan harus melanjutkan sekolah di luar negeri. Jadi saya simpan rasa itu,karna saya tau. Jodoh tidak akan kemana, saya kaget saat calon istri yang Mama kenalkan ,ternyata itu kamu. Kamu menjadi lebih dewasa,lebih baik,dan.... Lebih cantik. " Jelas Fathur .
Salma terharu,asfagfirullah Salma tidak tahu kalo Fathur menyukai dia dari zaman SMA.
"Maafin Salma ya Mas" Salma menunduk. Ah jahat sekali Salma.
"Ini bukan salah kamu, waktu itu memang kejadiannya saya sudah memiliki kekasih. Tapi jauh,saya bingung sampai akhirnya saya memutuskan untuk meninggalkan dia. Sudah lah jangan di bahas, kamu mau janji sama saya?"
"Janji apa Mas?"
"Janji buat jadi istri yang 1 kali seumur hidup buat saya? Menemani saya? Dan belajar mencintai saya,siap?"
"Insyaallah Salma siap Mas."
Fathur tersenyum lalu memeluk tubuh ramping Salma,sesekali dia mengecup dahi istirnya itu cukup lama. Hingga keduanya tenggelam di kenyamanan.
See U❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Istri Halalku [Sudah Terbit Versi E-book] ✓
Spiritual[[Penerbit E-book : You and I Publisher]]✓ [Completed]✓ Bagi Fathur,Salma adalah anugerah baginya. Sedangkan bagi Salma,Fathur adalah raganya. Rumah tangga yang manis,asam,pahit sampai tercampur menjadi satu mereka rasakan,mereka jalani. Kita tid...