20. A New Problem

20.8K 724 0
                                    

Vote and comment😘
Happy reading❤

***

"DIA istriku"

Pernyataan itu mampu membuat Lina menggeram kesal. Lalu selama ini tujuan yang dia inginkan dari dulu berujung sia-sia ? Tidak,Lina tidak akan membiarkan Fathur dan wanita sialan itu bahagia. Sebisa mungkin Lina akan merebut Fathur dari tangan Salma. Apa bedanya dirinya denyan Salma itu? Menurutnya, Salma wanita udik yang gak tau tentang fashion,kemana-mana pake kerudung dan pakaian yang Lina kira seperti... Karung maybe. Cantik? Lina rasa dirinya lebih cantik,lebih seksi dari wanita yang bernama Salma itu! Apakah Lina harus kalah dengan perempuan macam itu? NO! BIG NO! Lina tidak akan mau kalah dengan wanita itu.

Semenjak kepulangan dari pertemuan antara Fathur,Salma dan dirinya. Saat dimana Fathur menyatakan bahwa wanita di sampingnya itu adalah istrinya, Lina tercengang,giginya menggertak,tangannya mengepal. Penungguannya selama ini sia-sia,Fathur lebih memilih menikah dengan perempuan yang tak bermodis itu ketimbang dirinya. Lina marah,Lina kecewa,sampai dia mengatakan "Gue gak terima kalo Lo jadi istri Fathur. Dan Fathur, kamu kenapa gak nungguin aku? Aku udah jauh-jauh dari USA ke Indo cuma pengen denger kamu nyatain perasaan kamu ke aku,dan apa sekarang?kamu sudah menikah? Gak,aku gak bisa terima ini semua Fathur. Aku GAK BISA!"

pada saat itu,Salma terlonjak kaget dengan ucapan Lina. Dia fikir,Lina itu gadis yang lemah lembut,tapi saat dilihat dari segi tutur katanya,jauh dari kata perempuan lemah lembut. Fathur bersikeras untuk menegaskan kembali bahwa ini sudah takdir Allah,tidak ada yang bisa menyangkalnya. Fathur tidak bisa memaksakan kehendaknya,Fathur lebih mencintai Salma,lebih menyayangi wanitanya itu.

"Aku mohon Lin,jangan berbuat yang macam-macam!" tegas Fathur berusaha menahan emosinya.

Lina hanya tertawa,lalu menatap tajam Salma. Tangannya berniat menampar wajah cantik Salma,Salma sudah memejamkan matanya dan mengeluarkan air mata beningnya. Tapi dengam cekatan,Fathur menangkis tangan kanan Lina yang akan menampar Salma.

"Cukup Elina Samira! Kamu tidak malu di lihat banyak orang? Sekali lagi kamu menyakiti istri saya,saya pastikan kamu tidak akan pernah tenang. Dan ohya,terimakasih atas pertemuan singkat ini. Saya harap ini pertemuan terakhir kalinya."

Lina tertawa sumbang saat mengingat Fathur berbicara seperti itu, apa? ini pertemuan terakhir kalinya? Jangan harap Fathur! Lina akan berusaha,dan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan Fathur.

Lina tidak sudi jika dirinya berkalah sanding dengan wanita sialan itu!

Ratih-ibu Lina meringis kala mendengar jeritan dan pekikan dari arah kamar di lantai atas. Fikir Ratih,pasti Lina sudah mengetahui jika Fathur sudah menikah. Dan pas dengan feelingnya,bahwa Lina akan sakit hati dan tidak terima dengan semua ini. Yang Ratih takutkan yaitu jika Lina akan nekat melakukan hal hal yang di larang oleh agama islam. Astahfirullah Ratih sangat takut.

Dengan cepat Ratih menelfon suaminya agar segera pulang ke rumah. Keadaan putrinya sangat mengkhawatirkan sekali.

"Hallo Assalamualaikum bu,ada apa?"  suara bariton di sebrang sana terdengar ditelinga Ratih.

"Waalaikumsalam Yah,Yah... Cepat pulang sekarang juga. Lina-Lina.. Ah cepat lah pulang Yah. Ibu takut terjadi apa-apa dengan anak kita."

"Lina? Lina kenapa sayang? Yasudah kamu tenang ya,Ayah akan segera pulang sekarang juga. Jaga diri baik-baik istriku. Assalamualaikum"

Setelah menjawab salam dari suaminya itu,Ratih buru-buru menaiki lantai dua dimana letak kamar putrinya berada.
Ratih meringis saat mendengar pecahan kaca yang mungkin sengaja Lina pecahkan.

"Sayang,ini ibu Nak. Buka pintu nya,kamu jangan begini. Ibu khawatir sayang. Ibu mohon buka pintunya,cerita sama ibu Nak" Ratih berbicara dengan nada bergetar,sambil mengetuk berkali-kali pintu bercat putih itu. Hanya saja sang mpu nya tidak mau membukakan pintu itu.

"LINA BENCI WANITA ITU BU!" Teriaknya menggema di dalam ruangan itu.

"Iya sayang kamu tenang,istigfar Nak. Buka pintunya ya sayang,cerita sama Ibu. Dengan kamu berteriak seperti itu,kamu tidak akan mendapatkan solusi nya nak. Allah tidak menyukai sikap hambanya seperti itu putriku"

"DIAM BU,TIDAK USAH MENCERAMAHI AKU! IBU GAK NGERTI PERASAAN AKU GIMANA SEKARANG!" 

Astagfirullahaladzim!

Anak durhaka!

Tidak tau diri!

Ratih menangis sesenggukan,dia gagal. Iya,dia gagal mendidik putri satu satunya itu. Dia tidak bisa menuntun putrinya ke jalan yang benar. Yaallah ampuni hamba-Mu ini yang lalai menjaga putri hamba sendiri Yaallah.

Selang beberapa menit kemudian, Ardi-suaminya datang dengan tergesa-gesa. Ratih melakukan kesalahan kembali,dia memaksa suaminya agar segera pulang,padahal pekerjaan di kantor masih menumpuk. Maafkan ibu,Yah.

"Bu,tenang ya. Ayah bakal cari solusinya."

"LINA! Kalo kamu tidak mau membuka pintu nya,Ayah dobrak pintu kamar kamu sekarang juga"

Tidak ada jawaban,hanya ada pekikan suara di sebrang pintu.

Terpaksa!

Ardi akan mendobrak pintu kamar Lina.

Brak!!!

"ASTAGFIRULLAH LINAAA" Ratih berteriak sambil menangkup mulutnya dengan kedua tangannya,menahan isakan memilukan di hatinya. Dadanya sesak kala melihat Lina meminum obat-obatan terlarang. Netra tajam milik Ardi menatap Lina dengan tatapan penuh amarah.

"Kenapa?kalian kaget?haha gak usah kaget. Lina udah biasa minum ini di Amerika,paman dan bibi tidak tahu soal ini. Mereka sangat berisik,bawel,menyebalkan. Sama seperti... Kalian tentunya. Hahaha, sebenarnya aku tidak tinggal dengan bibi Freysa dan paman Oscard,aku memiliki apartemen sendiri disana. Aku bebas melalukan apapun disana,tanpa suara berisik seperti ini."

Bertambah dua kali lipat rasa sakit yang Ratih alami saat ini. Dia gagal menjadi ibu yang baik,dia gagal! Yaallah!

"Yah.. Hiks,ibu gagal jadi ibu yang baik hikss.. Ibu gagal mendidik putri ibu satu-satunya menjadi putri yang berbakti sama kita berdua Yah,Ibu hiks.. Ibu gagal" Ratih menangis dipelukan Ardi,Ardi mengepalkan sebelah tangannya,menatap tajam Lina. Dia tidak menyangka,dia rela bekerja semalaman,mengurus kantor,beberapa cabang kantor pusat yang ada di Indo,hanya untuk menguliahkan putrinya,agar putrinya tidak hidup susah,agar putrinya berkecukupan. Aatagfirullah,Ardi kecewa.

"Sabar bu,kita lihat Lina tidak akan pernah bisa hidup seperti ini terus." 

"Lina,kamu gak kasian sama ibu kamu?" tanya Ardi dengan sesabar mungkin.

"Aku kasian sama ibu,sayang sama ibu. Tapi... Aku benci akan seseorang yang sudah merebut laki laki yang Lina cintai. Lina bakalan singgahin wanita itu. Ya Lina bakal jauhin mereka hahaha"

Plak!

"Astagfirullah Lina! Cukup,istigfar kamu! Tidak baik merusak rumah tangga orang. Ibu gak mau kamu seperti itu!" Sudah cukup kesabaran Ratih,Ratih menampar pipi Lina dengan keras. Dia tak habis fikir,sangat dangkal sekali fikiran anaknya itu? Laki laki masih banyak,mengapa harus memaksakan perasaan seseorang?

Lina hanya terdiam memegang sebelah pipinya yang sangat panas atas tamparan ibunya itu. Sedangkan Ardi,membawa Ratih keluar kamar untuk menenangkan istrinya itu. Biarlah,Ardi akan membiarkan Lina menenangkan keadaannya sendiri.








See U❤

Istri Halalku [Sudah Terbit Versi E-book] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang