18. Sebuah Pesan

20.8K 765 3
                                    

Kamu tau apa yang lebih menyakitkan dalam hidup ini? Ketika seseorang yang aku percaya,dia menghianatiku.
-Salma.An

ting!

Sebuah pesan masuk kedalam ponsel milik Fathur. Fathur sedang menyelesaikan dokumen penting di ruangan utama. Salma baru saja selesai melaksanakan sholat isya,dia mengambil alih ponsel Fathur yang berada di atas tempat tidur.

Kening Salma berkerut ketika membaca isi pesan itu.

+628315******
Aku lebih rindu kamu,besok ketemu di caffe yg gk jauh dr villa kamu jadi kan? Kabarin aku besok pagi ya. Slmtmlm fathur❤

Matanya memanas,hatinya sesak sekali. Dia harus berbuat apa sekarang?memarahi Fathur?tidak,Salma tidak bisa. Atau ia harus menceraikan Fathur? Apalagi itu,rasanya ia ingin menangis memeluk Uminya sekarang. Salma tidak membalas pesan itu,bahkan menghapusnya pun tidak. Biarlah,Salma akan berupaya menjadi istri yang sabar,mengikuti alur yang dibuat suaminya.

Salma menyimpan kembali ponsel itu diatas kasur,dia membereskan mukena serta sejadahnya,menyimpan didalam lemari yang sudah disediakan. Salma keluar dari kamarnya,dia tersenyum kecut kala melihat Fathur yang tertidur di atas kasur. Beberapa berkas,kertas dan dokumen berserakan diatas meja tamu,laptop yang masih menyala. Pria itu tampaknya seperti kelelahan.

"Aku sayang sama kamu mas,tapi kenapa kamu mesti bohong sama aku" batinnya berkata demikian.

Salma melangkahkan kakinya menuju dapur mini yang ada di villa itu,dia berniat membuatkan susu vanila kesukaan Fathur. Seperti biasa, Salma akan membangunkan Fathur dan menyuruhnya untuk minum susu vanilla buatannya.

Dirasa sudah siap, Salma beralih melangkahkan kakinya kembali menuju soffa dimana suaminya sedang terlelap.

"Mas,bangun. Pindah ke kamar aja yuk" Salma sedikit mengelus lembut rahang kokoh milik Fathur.

Fathur melenguh..

"Ah sayang,maaf aku ketiduran"

"Tidak apa,Mas" Fathur tersenyum sambil menarik lengan Salma untuk duduk di sampingnya.

"Minum dulu" ujar Salma,memberikan susu vanila itu.

"Terimakasih istriku." Salma hanya tersenyum menanggapi perkataan Fathur. Entahlah,sekarang dia harus bagaimana. Gelisah melanda di fikirannya. Tapi bagaimanapun Salma tidak boleh soudzon dengan Fathur.

"Mas,tadi ada notif deh d hp kamu."

Fathur tersedak susu vanilanya.

"Da-dari siapa yang?"

"Salma tidak tau mas" balasnya dengan tersenyum manis.

Maaf Salma bohong mas.

Fathur mengangguk menutupi kegugupannya.

"Hmm. Mas besok bisa antar Salma jalan-jalan gak?" tanya Salma tiba-tiba.

"Besok ya? Maaf sayang,aku gak bisa. Besok ada pertemuan antara klien di caffe sebelah. Kebetulan pemilik perusahaan Libervy corp tinggal di Bandung. Tapi insyaallah nanti pulangnya mas temenin kamu jalan-jalan"

'sudah kuduga,ternyata kamu bohong mas'

"Oh gitu ya?yasudah gak papa Mas"balasnya dengan tersenyum.

"Yasudah kita masuk ke kamar yuk. Sudah malam juga. Mas lupa belum sholat isya,kamu udah?"

"Udah mas,kamu cepet sholat. Gak baik sholat di nanti-nanti." Salma berdiri dari duduk nya lalu membantu suaminya membereskan berkas dan menyimpan Laptop itu di atas nakas.

"Mari sayang" Salma mengangguk ketika Fathur merangkul dirinya. Baiklah,sekarang Salma akan bersabar terlebih dahulu,dia tidak boleh berprasangka buruk dengan suaminya sendiri.

'Yaallah,lindungi keluarga kecil kami'








See U❤

Istri Halalku [Sudah Terbit Versi E-book] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang