14. LCR

23.5K 802 4
                                    

Allah SWT berfirman:

وَّبَرًّۢا بِوَالِدَيْهِ وَلَمْ يَكُنْ جَبَّارًا عَصِيًّا
wa barrom biwaalidaihi wa lam yakun jabbaaron 'ashiyyaa

"dan sangat berbakti kepada kedua orang tuanya, dan dia bukan orang yang sombong (bukan pula) orang yang durhaka."
(QS. Maryam 19: Ayat 14)



Vote & Comment

HEMBUSAN angin malam menerpa wajah perempuan yang sedang terduduk lesu di teras depan kontrakannya. Hatinya merasakan sakit kembali,dadanya bergemuruh,punggungnya bergetar,matanya sudah membengkak,dan pipinya sudah lengket karna air mata yang terus mengalir.

"Rin? Ngapain kamu diluar malam malam begini" cerca seorang pria tampan seumuran dengannya. Dilihatnya pria itu baru saja pulang dari masjid karna memakai baju koko serta sejadah yang bertengger di bahu nya.

Perempuan yang dipanggil Rin itu menoleh lalu mengusap kasar wajahnya.

"Lho? Kamu menangis?kenapa? Ada masalah?" tanya pria itu dengan terselip nada khawatir.

"Aku tidak papa Ar" balasnya tanpa melirik wajah pria itu,Lorine memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Rin gak baik perempuan diluar malam-malam begini dalam keadaan kamu seperti ini,mohon maaf sebelumnya ,apalagi jika kamu diluar begini dengan pakaian yang sangat minim. Lebih baik kamu masuk ke rumah,nanti saya kesini lagi sama Umi dan Dara." jelas pria yang bernama Arka.

"Gak,gak usah Ar. Itu hanya akan membuat Tante sama Dara repot. Aku masuk dulu ya." Lorine buru-buru masuk ke dalam kontrakannya yang minimalis itu.

Arka menghela nafas pelan.

"Kapan kamu mau terima kehadiran saya Rin" keluh Arka dalam hati.

"Yaallah,jika dia memang jodohku dekatlah dia dengan hamba. Jika bukan,tolong bantu hamba untuk menghapuskan rasa ini terhadapnya Yaallah." Arka berucap dalam hati,setelah itu dia pergi dari kawasan itu.

.........

"Gue harus gimana!" Lorine berkali kali berteriak,mengacak-acak kamarnya.
Dia tidak bisa menerima semua ini. Dia sangat lelah dengan semua yang menimpa dirinya. Sedangkan disini dia hanya sendiri tidak memiliki siapapun. Papa? Lorin tidak memikirkan itu,Papa yang bagaimana dulu? Papa yang mengacuhkan anaknya hanya demi keluarga baru. Apakah Lorine harus membenci Fathur juga? Tidak! Lorine masih mencintainya,tapi apa ini cinta atau sekedar obsesi? Aaaah Lorine ingin sekali berteriak melampiaskan semua kekesalannya.

Terdengar pintu depan diketuk,seperti seseorang yang akan bertamu. Tapi siapa yang akan bertamu malam malam begini. Lorine membersihkan wajahnya terlebih dahulu,di kamar mandi. Setelah itu,dia langsung menuju pintu.

"Assalamualaikum Nak." pria paruh baya berdiri didepan pintu dengan tatapan sendunya.

Lorine menegang seketika,Tatapannya memburam,matanya sudah tergenang air. Ingin rasanya ia memeluk pria itu. Menumpahkan segala keluh kesah nya yang dirasakan wanita itu selama ini.

"Ada perlu apa?" tanya Lorine dengan nada dingin.

"Ini Papa nak,Papa kamu. Tolong maafkan papa,papa tau papa salah. Tapi demi allah papa tidak ada maksud untuk membuang kamu. Papa hanya menitipkannya karna papa harus sibuk dengan pekerjaan papa. Pada saat papa menikah dengan Mama Gina,kita berdua mencari kamu berniat membawa kamu pulang. Tapi nihil,kamu sudah di adopsi oleh orang lain. Hati papa sakit saat tau kamu bekerja di tempat terlarang itu. Ikut papa sayang" Ferdinan mengeluarkan air matanya,dia tidak tega mendengar cerita dari Fathur jika Lorine bekerja di tempat itu,Lorine rela melepaskan mutiara berharga nya kepada setiap laki-laki hanya demi memenuhi kebutuhan hidupnya. Lorine menangis,dadanya bergemuruh,hatinya merasakan sakit kembali,punggungnya bergetar.

"Percayalah Nak,papa tidak berniat membuang kamu. Lupakan Fathur,dia adik kamu,dia sudah mempunyai itri,biarkan mereka bahagia. Papa mohon,untuk menebus semua kesalahan papa. Ikut dengan papa sayang,kamu mau apapun papa akan turuti,kecuali mengembalikan rasa Fathur sama kamu. Allah pasti akan memberikan laki-laki yang lebih baik lagi untuk kamu. Percaya sama papa."

Apa?melupakan Fathur? Apakah ia bisa melupakan Fathur dari hidupnya? Tapi saat melihat perempuan yang berada di rumah Fathur,Lorine menjadi sadar diri. Perempuan yang berstatus itrinya itu dari segi apapun jelas sangat jauh dari nya. Lorine memang cantik,cantik dengan polesan makeup yang berlebihan,tapi Salma jauh lebih cantik dengan makeup yang natural. Lorine memang baik,tapi Salma lebih baik darinya. Salma berhijab,ramah. Sedangkan ia? Ia tidak berhijab,ia kotor,penuh dosa. Salma memiliki semua apa yang Lorine tidak punya. Tapi ingat satu hal di mata Allah semua manusia derajatnya itu sama. Tidak ada pembeda si miskin dan si kaya,tidak ada pembeda antara sicantik dan si jelek,si tampan dan si jelek,tidak ada pembeda si pintar dan si bodoh. Semua nya dimata Allah kita sama,sebagai manusia.

"Papaa" Lorine memeluk Ferdinan sambil menangis,setelah termenung cukup lama. Lorine sadar,perbuatannya selama ini memang jahat,dulu dia sering mengajak Fathur melakukan hal yang tidak sepatutnya mereka lakukan,dulu Lorine sering menggoda Fathur dengan pakaian yang sangat minim,dulu Lorine sering mengajak Fathur ke tempat dimana ia bekerja. Tapi, Fathur terus menolaknya. Dia membimbing Lorine sampai menjadi lebih baik lagi,tapi saat kejadian dimana semuanya terungkap. Lorine kembali menjadi perempuan malam,melayani pria dari berbagai status. Dia menyesal telah durhaka pada papa nya,dia menyangka jika dulu Papanya yang menyakiti Mamanya,dia menyangka jika Mama tirinya itu jahat,kejam,perebut suami mamanya. Tapi itu semua hanya lamunan dan hayalan dari Lorine. Lihatlah? Selama ini Gina juga membantu Ferdinan mencari dirinya. Harusnya Lorine berterimakasih pada Gina,dia sudah menemani hari hari Papanya, mengurus papanya. Tidak seharusnya Lorine mengatai,mencaci,dan menghinanya.

"Kamu sudah memaafkan papa nak?" tanya Ferdinan disela sela tangisan Lorine.

Lorine mengangguk lesu.

"Retta juga minta maaf ya Pa,Retta udah jadi anak yang durhaka,udah nuduh Tante Gina yang enggak-enggak. Apalagi tadi Retta sempat mendorong istrinya Fathur,Retta minta maaf pa" Lorine menunduk,rasanya ia tidak pantas dimaafkan.

"Minta maaflah besok Nak,mereka pasti akan memaafkanmu,sekarang kamu siapkan barang-barang kamu. Bawa yang sekiranya penting saja,kita pulang sekarang."

Lorine terbelalak,bagaimana ceritanya Papanya bisa mengajaknya pulang sekarang? Dan lagi,dia tahu darimana kontrakannya disini? Ah sudahlah Lorine akan menanyakannya lagi besok. Akhirnya Lorine mengangguk,lalu masuk kedalam kontrakannya.

Ferdinan mengeluarkan ponselnya,lalu mengetikan nama,menekan tombol panggilan.

"Hallo Assalamualaikum Om"

"Waalaikumsalam,Om sudah bertemu dengan Retta. Terimakasih Nak Arka"

"Alhamdulillah Om kalo begitu, maaf saya tidak bisa menemani Om disana. Saya harus buru-buru pulang ada urusan." terdengar nada tak enak di sebrang sana.

"Tak apa Nak Arka,Om sangat berterimakasih sama kamu. Kalo gak ketemu sama Nak Arka mungkin Om gak akan tahu dimana Retta sekarang. Besok Om undang makan malam bersama di rumah Om ya,ajak keluarga kamu ya Ar"

"Insyaallah saya datang ya Om"

"Yasudah Om tutup ya,Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam"

Sambungan panggilan pun tertutup.

"Jadi, papa tau rumah Retta dari Arka?"
















See U❤

Istri Halalku [Sudah Terbit Versi E-book] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang